🎭
Vampire merupakan makhluk mitologi berdarah dingin sering digambarkan sebagai mahluk dengan kekuatan dan kekuasaan yang mumpuni. Penggambaran umum yang biasa ada didalam drama-drama yang sering dipertontonkan.
Namun, hal itu tidak berlaku bagiku. Aku tidak memiliki penggambaran itu semua. Sebagai seorang vampir yang sudah hidup selama ratusan tahun. Aku diharuskam menjalani kutukan yang tiada berujung. Hidupku hanya berputar sebagai penonton kelahiran dan kematian mahluk hidup lainnya.
Aku sebenarnya bingung penggambaran makhluk vampire yang sebenarnya itu seperti apa. Yang beredar di masyarakat luas pada umumnya vampire digambarkan sebagai makhluk penghisap yang haus akan darah, takut pada matahari, memiliki kulit putih pucat dan mereka pasti memiliki kekuatan supranatural.
Namun, semua itu tidak berlaku bagiku. Aku hidup layaknya manusia biasa, aku bahkan tidak menyukai darah, aku bisa beraktivitas normal di bawah sinar matahari seperti manusia pada umumnya, dan aku tidak memiliki kekuatan apapun. Namun yang pasti aku memilki anugerah hidup abadi. Aku tidak menua, usia ku tidak tergilas oleh waktu.
Tahun ini usia ku sudah mencapai 450 tahun, sudah cukup lama. Namun, dari sekian lamanya aku hidup kehidupan ku tidak pernah mengalami peningkatan. Selama ratus tahun itu pun aku tidak sedikit pun memiliki tabungan kekayaan. Aku selalu hidup dalam kekurangan. Ah makhluk yang menyedihkan.
Satu hal yang membuat ku tidak menyukai anugerah sebagai mahluk abadi adalah aku harus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain agar identitas ku tidak terbongkar. Aku harus dipusingkan dengan memalsukan dokumen kelahiran dan kematian ku sendiri.
Dan sekarang, aku berada di negara yang terkenal dengan sebutan negeri ginseng. Tepatnya di kota besar bernama Seoul. Tidak ada keluarga, maupun teman yang ku kenal. Aku benar-benar harus memulai semuanya dari awal.
Apakah aku pernah meminum darah? Jawabannya adalah ya. Tapi hal itu sudah terjadi sangat lama. Mungkin ketika awal-awal aku menjadi sebagai mahluk menyedihkan ini.
***
Aku menangadah menatap gedung yang menjulang tinggi di hadapan ku saat ini.
Aku semakin berdecak kagum setelah melihat isi dalam dari gedung mewah ini. Ku langkahkan kakiku menuju meja resepsionis.
"Permisi..." Tanyaku pada seorang wanita yang terlihat begitu cantik. Ia memasang senyuman ramah saat melihat ku.
"Ada yang bisa saya bantu nona..?" Sapa wanita itu ramah.
"Saya ingin tanya ruangan untuk interview dimana ya ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JOENG EUNJI
Short StoryBerisi cerita pendek terinsipirasi dari beberapa film dan ide author dengan main castnya Jung Eunji.