Between Us 12

8.2K 385 16
                                    

Renata mengalihkan pandangannya pada Gracia. Gadis itu nampak sedang sibuk memperhatikan dosen yang ada didepan, sambil sesekali mencatat beberapa kalimat dibukunya.

Hubungan mereka semakin rumit, menurut dugaan Renata.

Ia merasa akhir-akhir ini Gracia seperti menjaga jarak darinya. Bahkan saat ini dia tahu Gracia hanya berpura-pura sibuk, padahal gadis itu tidak pernah serius jika memperhatikan dosen mengajar.

Renata menghela nafasnya diam-diam kemudian ikut mengamati penjelasan dosen.

Mata kuliah selesai, Renata membereskan barang-barangnya. Melirik kearah Gracia yang juga melakukan hal yang sama. Tanpa berkata apa-apa gadis itu langsung pergi setelah selesai memasukkan semua barangnya kedalam tas. Renata menyerngit heran lalu cepat-cepat menutup tasnya.

"Gre! Tunggu!"

Gracia tidak berhenti, tapi ia memelankan langkahnya. Renata kini sudah berada disebelahnya.

"Lo mau langsung pulang?" Tanya Renata. Gracia hanya menggeleng meresponnya.

"Mau pergi?" Gracia kembali hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon.

"Kemana?" Renata masih mengajaknya untuk berbicara.

Gracia melirik sekilas gadis disebelahnya itu. "Gue mau nyari kado buat Rian."

Renata baru teringat jika beberapa hari lagi adalah ulang tahun Rian, dan pasti akan ada pesta dirumah Gracia. "Yaudah, gue anterin."

Renata menarik pergelangan tangan Gracia, tapi gadis itu menahannya. Perlahan Gracia menarik tangannya dari genggaman Renata membuat gadis itu menyerngit bingung.

"Gue bareng tem-"

"Gracia!"

Gracia dan Renata sama-sama menoleh ketika seseorang memanggil nama Gracia.

"Jovan?"

Laki-laki jangkung itu berdiri dihadapan Gracia dan Renata. Ia melirik kearah Renata dan memberikan senyum menawannya, "Halo, Nata."

Jovan alias Jordan Valentino, adalah salah satu laki-laki yang dulu pernah dekat dengan Gracia. Entah mereka pernah jadian atau tidak, Renata tidak tahu karena saat itu dia tidak ingin mengetahui tentang hubungan Gracia dengan orang lain. Karena cemburu lebih tepatnya.

"Lo sama dia?"

Gracia mengangguk pelan. "Lo balik duluan aja. Nanti Jovan yang anter gue balik." Jelas gadis itu.

Renata menatap Gracia dengan tatapan penuh artinya. Ia kemudian mengangguk kecil sebelum berpamitan pada dua orang tersebut. Gracia hanya menatap mobil Renata yang sudah keluar dari kawasan kampus.

Ia kemudian melirik kearah Jovan, lalu mereka pergi kearah parkiran dimana motor Jovan terparkir disana.

Setelah pergi berbelanja Jovan mengantar Gracia pulang. Laki-laki itu langsung pamit pulang juga, tak lupa ia berterimakasih karena sudah mau menemaninya, alih-alih agar tidak pergi bersama Renata.

Gracia berjalan masuk kedalam rumah, ia melirik kearah sebuah mobil yang terparkir manis dihalaman rumahnya. Gadis itu menghela nafas pelan.

Please, dia tidak ingin bertemu Renata sekarang.

Namun begitu ia tetap berjalan masuk kedalam. Didalam dia tidak menemukan keberadaan Renata diruang tengah ataupun ruang tamu, membuat kemungkinan jika gadis itu berada dikamarnya.

Between Us || gxg (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang