Between Us 19

7.6K 368 20
                                    

Boong wkwk... Iyee maapin, cuman mencairkan suasana kok😭

Happy reading, guys, thankyouuu....







































































!!18+!! (*emot bulan hitam senyum)


Author's POV

"Not at all,"

Tidak perduli sekarang pukul berapa. Detik ini, malam ini, mereka sama-sama melupakan segalanya, apapun itu, tidak ada yang bisa menghentikan mereka sekarang.

Gracia mendekap tubuh Renata dengan erat. Ia naik keatas pangkuan Renata tanpa melepas pagutan mereka. Renata menyesap bibir atas dan bawah Gracia secara bergantian, ciumannya semakin lama semakin turun menjelajah kearah rahang kemudian leher putih gadis itu.

Gracia bisa merasakan atmosfer disekitar mereka kian memanas, ditambah efek alkohol yang masih terasa. Renata meninggalkan kecupan dan beberapa gigitan dilehernya kemudian kembali melumat bibir Gracia. Tangannya tidak tinggal diam bermain diperut datar Gracia, menelusuk masuk kedalam kaos dan mengelus punggungnya dengan lembut.

Renata melepaskan pagutannya, sekilas melirik pada manik Gracia dan gadis itu bisa melihat tatapan Renata yang mulai menggelap. Dengan enteng ia mengangkat tubuh Gracia membawanya kearah tempat tidur. Dengan pelan Renata merebahkan tubuhnya disana dan ikut merangkak naik keatas tubuh Gracia. Mereka kembali berciuman, Gracia membuka mulutnya memberikan akses lidah Renata untuk masuk.

Tangan Renata bergerak kembali menyentuh kaos Gracia, gadis itu pun merentangkan tangannya keatas, dengan mulus kaosnya terbuka dan kini menyisakan pakaian dalamnya. Renata menarik wajahnya menatap perempuan dibawahnya dengan lamat.

Gracia mengerti, maka dengan itu ia mendorong tubuh Renata lalu bertukar posisi, ia akan melanjutkannya sebelum Renata berubah fikiran. Gracia mengulum bibir Renata dan langsung dibalas oleh gadis itu. Nafas mereka terengah-engah karena nafsu yang mulai membara. Tangannya masuk kedalam kaos Renata, menyentuh pelan perut datar itu yang kencang karena rajin berolahraga, ia bergerak membuka kaos Renata membuat gadis itu mengangkat sedikit tubuhnya memperlancar aksi Gracia.

Gracia menatapi tubuh atlet Renata dengan kagum, tidak pernah ia seintim ini dengan sahabatnya itu. Gracia kemudian menunduk menciumi perut Renata lalu perlahan naik keatas menuju pundak dan lehernya, Renata memejamkan matanya dan menikmati sentuhan Gracia.

Ia tidak tahu apakah saat ini dirinya sedang berada dibawah kendali dari alkohol yang ia minum, namun Renata yakin dia seratus persen sadar, ia menginginkan hal yang sama dengan Gracia. Kali ini ia mencoba untuk tidak egois dan mendapatkan apa yang ia inginkan.

Renata mengangkat tubuh Gracia mendudukkannya diatas pangkuannya, bertukar aksi dan kini ia yang memegang kendali, memanjakan tubuh Gracia dengan sentuhannya.

Erangan-erangan rendah tidak dapat ter-elak dari mulut mereka, meskipun mereka berusaha untuk tidak bersuara, tapi sesekali itu keluar tanpa mereka sadari, menandakan jika mereka sangat menikmati hal ini.

Ini pertama kalinya bagi mereka berdua. Renata perlahan merebahkan tubuh Gracia, menghujami perutnya dengan kecupan-kecupan basah, tangannya dengan pelan bergerak melepaskan resleting short pants yang dikenakan Gracia. Dalam satu tarikan saat ini benda itu sudah tergeletak diatas lantai.

Gracia tidak bisa menyembunyikan rona merah dipipinya saat Renata tanpa berkedip menatap tubuhnya yang sudah setengah telanjang. Beberapa saat kemudian Renata kembali menindihnya, kembali mencium bibir Gracia.

Between Us || gxg (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang