Between Us 43

3.4K 189 12
                                    

Saat ini Renata dan Gracia sedang duduk menunggu dikursi tunggu rumah sakit. Hari ini jadwal Renata melakukan konsul dan rontgen untuk melihat perkembangan tulang lengan dan kakinya. Setelah kembali dari kampus Gracia langsung mengantarkan Renata.

Beberapa saat kemudian keduanya dipanggil masuk ke ruangan dan dokter menjelaskan tentang perkembangan Renata.

"Sudah mulai ada perkembangan ya, tapi masa pemulihan tetap membutuhkan waktu berbulan-bulan, jangan patah semangat ya." Dokter tersenyum kepada dua gadis yang duduk didepannya.

Setelah selesai mereka pun pulang.

"Mau beli sesuatu?" Tanya Gracia ketika memperhatikan Renata sedang sibuk melihat-lihat pedagang kaki lima yang mereka lalui.

Renata mengangguk antusias. "Mau pecel,"

"Iyaa." Gracia pun memelankan laju mobilnya dan berhenti didepan salah satu warung pecel dipinggir jalan. Lalu Gracia menyuruh Renata untuk menunggu sebelum turun dari mobil.

Gracia masuk kedalam warung. Tidak terlalu ramai, kemudian Gracia memesan dua porsi pecel lele untuknya dan Renata. Gracia mendapatkan pesanannya setelah beberapa menit.

Lalu Gracia membayar dan keluar.

Namun langkahnya seketika terhenti ketika mendapati seorang pria tengah mengobrol dengan Renata dimobil.  Pria tersebut berdiri diluar dan pintu penumpang terbuka menampakkan sosok Renata.

Gracia mengeraskan rahangnya lalu dengan cepat menghampiri mobil Renata.

Pria tersebut menyadari kedatangan Gracia, ia kemudian tersenyum lebar dan menyapa Gracia basa basi. "Ehh Gracia, gue sama Nata cuman lagi ngobrol doang kok." Boy berbicara dengan nada sok ramah yang terdengar mengejek ditelinga Gracia.

"Pergi lo dari sini,"

Boy terkekeh kecil. "Santai aja, Gracia, gue gak bakal ngapa-ngapain Renata disini."

"Pergi atau gue teriak?" Tanya Gracia lagi dengan kesabaran.

Kedua orang itu saling mengintimidasi melalui tatapan mereka. Gracia menahan dirinya untuk tidak memukul wajah Boy disini.

"Gre, ayo pulang." Suara Renata memecah ketegangan yang terjadi diantara dua orang tersebut.

Boy melirik kearah Renata sebentar sebelum melayangkan kembali tatapan sinis nya pada Gracia. Pria itu tersenyum lalu berjalan pergi, ia sempat menabrak bahu Gracia lalu berjalan menghampiri motornya dan pergi dari sana.

Gracia masuk kedalam mobil, ia menanyakan keadaan Renata. "Lo gak papa?"

Renata mengangguk sambil tersenyum meyakinkan Gracia kalau ia baik-baik saja.

Gracia akhirnya percaya lalu kembali menyalakan mesin mobil.

••••

Gracia diam-diam memperhatikan Renata yang tidak berbicara sejak mereka kembali. 

"Ta, kenapa?" Tanya Gracia pelan setelah ia memberhentikan kursi roda Renata di ruang tengah. "Boy ngomong sesuatu yang buruk ke elo?" Gadis itu berjongkok didepan Renata agar ia bisa melihat wajahnya.

Renata menggeleng dan berusaha memberikan senyuman terbaiknya. "Gue gak papa,"

Gracia menghelakan nafasnya. Ia meraih tangan Renata dan menggenggamnya.  "Nata, jangan ngadepin hal ini sendirian. Gue mau lo berbagi masalah lo ke gue, cerita semuanya ke gue, gue merasa gak berguna ketika lo nutup-nutupin masalah lo kayak gini."

Between Us || gxg (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang