Between Us 30

5.4K 259 20
                                    

"Ini apaan sih, gue gak ngerti. Lo aja deh, kak." Gerutu Rian sembari memberikan kertas catatan ditangannya kepada sang kakak. Gracia memutar matanya malas. Saat ini mereka sedang berada di sebuah supermarket. Beberapa jam yang lalu Gista meminta tolong pada mereka untuk pergi belanja bulanan karena ia sedang ada urusan mendadak.

Rian mendorong trolley dan berjalan dibelakang Gracia yang sedang memilih-milih beberapa barang. "Kak, gue ambil ini ya."

"Hmm," jawab Gracia asal, ia sibuk mencari barang-barang yang ada di catatan.

"Kak,"

"Apaan?"

"Lo beneran punya pacar?"

Hal itu sukses mengundang atensi gadis itu, Gracia mendengus, "gak percayaan banget jadi orang."

"Gak gitu, gue baru kali ini denger kalo lo punya pacar. Bahkan gue sempet mikir masa iya lo gak laku? Padahal muka lo gak jelek-jelek amat."

"Mulut lo minta di slepet. Gue gak kayak lo terang-terangan gonta-ganti cewek, gue keep privat aja."

"Sembarangan, tapi gue sama cewek gue yang sekarang gue ngerasa nyaman banget. Tapi gak meyakinkan kalo gue gak bakal bosan."

Gracia menggelengkan kepalanya. "Bocah ingusan," cibirnya pelan. Ia kembali melanjutkan aktifitasnya, trolley sudah terisi setengah dan masih ada beberapa barang lagi yang harus mereka cari.

"Siapa kak?"

"Apa?"

"Pacar lo."

Gracia yang sedang melihat-lihat susu kaleng didepannya seketika terhenti. Ia melirik kearah Rian, apakah ini saatnya dia harus memberitahu tentang hubungannya dengan Renata? Lama Gracia diam dan tidak menjawab pertanyaan Rian. Rian mengernyitkan alisnya bingung. "Kenapa?"

"Hah? Enggak." Gracia memilih kembali sibuk dan berpura-pura lupa dengan pertanyaan Rian tadi. "Ini susu kalengnya papa yang ukuran berapa ya?"

"Kak Nata ya?"

Kali ini Gracia benar-benar kaget mendengar adiknya itu. Bagaimana Rian bisa tahu? Rian mengangguk kecil melihat Gracia yang terdiam, berarti tebakannya benar. Namun melihat reaksi anak laki-laki itu sepertinya biasa saja membuatnya bingung.

"Iya."

"Ohh.

"Lo gak kaget?"

Rian menggeleng. "Enggak. Lo sama kak Nata emang dari dulu bareng-bareng terus."

Gracia menghela nafasnya. Kini satu orang sudah tahu tentang ia dan Renata. "Gue juga gak ngerti kenapa gue bisa suka sama Renata. Hampir bertahun-tahun gue sembunyiin perasaan gue dan berusaha buat denial karena gue gak mau pertemanan gue sama Nata renggang, gue takut dia bakal jijik sama gue dan akhirnya gak mau lagi temenan sama gue. Tapi pada akhirnya gue tetap mengakui kalo gue suka sama dia."

"Wajar aja sih. Gue sama mantan gue juga dulu temenan deket banget. Gue nyaman temenan sama dia dan akhirnya gue suka."

"Ck, lo gak ngerti."

"Ngerti kok gue. Gue gak kaget pas tau ternyata pacar lo itu cewek dan itu kak Nata. Kita gak bisa denial soal perasaan, kak. Kalo kita udah nyaman sama orang ya pasti ujung-ujungnya kita suka, cowok sama cowok juga ada yang kayak gitu kok." Jelas Rian, "dan hubungan kayak gitu juga gak mudah, gak kayak hubungan cowok cewek pada umumnnya. Dan gue apresiasi sama lo yang udah berani came out ke gue. Gak gampang loh bilang ke orang kalo kita itu gak sama kayak yang lain, even itu keluarga lo sendiri. Lo gak takut dengan ngomong kayak gitu gue bakal jijik sama lo."

Between Us || gxg (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang