"Thanks yaa, tunggu gue di Jakarta." Sarah memeluk sepupunya dengan sangat erat.
"Hmm? Dalam rangka apa?" Tanya Gracia dengan heran.
"Bulan depan Devan buka cabang di Jakarta, pokoknya bukain lebar-lebar pintu rumah lo buat gue."
"Males,"
"Dihh."
Gracia terkekeh lalu memeluk sepupu kesayangannya itu sekali lagi. "Iyaa, sayang. By the way, enjoy your honeymoon. Pokoknya lo ke Jakarta nanti ponakan gue udah diperut lo ya."
"Enteng banget itu mulut kalo ngomong."
"Hehe,"
Satria menarik Sarah lalu langsung menyerang Gracia kedalam pelukannya dengan sangat-sangat erat, lebih erat dari Sarah. "Sering-sering kesini dong, nyet. Gue kadang kangen gangguin lo."
"Satria anjing, gue gak bisa nafas." Gracia memukul lengan laki-laki itu yang melingkar dipunggungnya. Satria tidak menghiraukan dan semakin menjahili Gracia dengan menghujami banyak ciuman didahi gadis tersebut.
Gracia mengeluarkan jurus jitunya dengan mencubit perut berotot Satria kuat hingga laki-laki itu mengaduh kesakitan dan sontak melepaskan Gracia.
"Perih banget anjir, Gracia sialan."
"See you next time ya semuanya."
Akhirnya setelah berpamitan dengan seluruh anggota keluarga, Renata, Gracia dan keluarganya berjalan memasuki pintu keberangkatan.
Seperti biasa kedua gadis itu selalu bersama dan duduk bersebelahan. Lima belas menit kemudian pesawat sudah lepas landas dan mengudara. Gracia memposisikan dirinya dengan nyaman untuk terlelap selama satu setengah jam ke depan, ia menjadikan bahu Renata untuk bersandar, Renata tidak protes sama sekali. Ia bahkan rela merasakan kram berjam-jam.
Perjalanan satu setengah jam ditempuh, kini mereka tiba di ibu kota. Renata berbeda mobil dengan Gracia.
"Bye, langsung istirahat ya." Pamit Gracia pada Renata sebelum menyusul keluarganya masuk kedalam taksi yang sudah menunggu.
Renata pun melakukan hal yang sama kemudian kembali ke apartement nya.
••••
"Kok lama?" Gracia masuk kedalam mobil Renata.
Renata menyengir kemudian mengambil sebelah tangan Gracia untuk dikecupnya, "lupa naruh kunci mobil dimana." Gadis itu tersenyum lucu. Mimpi apa Gracia semalam sampai bisa disuguhkan manusia menggemaskan pada pagi hari ini. "Udah? Gak ada yang ketinggalan?"
"Ada,"
"Apa?"
"Ciumnya mana?" Gracia memajukan bibirnya, Renata tersenyum kemudian mendekatkan wajahnya pada gadis itu lalu mengecup cepat kedua pipinya.
Gracia mengernyitkan dahi tidak terima, "kok pipi doang?" Gadis itu kemudian menarik wajah Renata dan mencium bibirnya. Renata terkikik kecil sambil membalas ciuman Gracia.
Setelah beberapa menit Renata menarik kembali wajahnya, "kita diliatin tetangga lo mesum dalam mobil."
"Lagi, terakhir."
Renata menghujaminya dengan beberapa ciuman. Gracia tersenyum manis, "makasih, sayang."
Renata membalas senyuman tersebut tidak kalah manis. Ia akhirnya menyalakan kembali mesin mobil dan membawa mereka berdua ke tempat tujuan. Meski sempat terjebak macet namun kini mereka tiba dikampus yang sudah ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us || gxg (End)
Teen Fiction"Ta, lo anggap gue apasih?" "Ya sahabat lah, emang apa lagi?" "Sahabat? Jadi selama ini yang kita lakuin cuman sebatas sahabat doang?" "Gre. Lo berharap apa sama hubungan kita?" "Gue yakin lo punya rasa yang sama kayak gue." "Tapi lo tau kan gi...