Iyaaa dilanjutin kok, kasian banget gue liat kalian haha, canda sayanggg...
Btw mau nanya dong, gimana kalian bisa nemu cerita yang hanya dimodali otak pas-pasan penulisnya ini? wkwk
Happy reading, enjoyyy!!!
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
!!WARNING!!THIS IS AREA 🔞 (Ini kan yang kalian suka🙈)
Kedua insan itu sibuk bermain dengan saliva mereka masing-masing. Atmosfer disekitar sudah terasa panas, bahkan pendingin ruangan diatas mereka rasanya sudah tidak berfungsi dengan baik. Gracia merengkuh tubuh Renata yang dipangkuannya dengan erat, ia bergerak mengendus aroma tubuh gadis itu disekitar pundak dan tulang selangka nya, lalu perlahan meninggalkan beberapa ciuman kecilnya disana. Renata mendongakkan kepala untuk melancar aksi Gracia.
Gracia tersenyum ketika mendengar lenguhan kecil Renata disaat ia sesekali menggodanya dengan menjilati beberapa bagian seperti daun telinga dan tulang rahangnya. Renata merespon dengan agresif, seketika ia menarik tengkuk Gracia dengan cepat lalu menghisap bibir gadis itu tidak sabaran, seperti mereka tidak punya waktu lagi.
Gracia sampai terengah-engah mengimbangi pergerakan gadis dipangkuannya itu, hingga ia tidak menyadari kini tangan Renata sudah bergerak mengangkat sweaternya. Gracia mengangkat tangannya, sekarang keduanya sudah sama-sama half naked.
Renata mendorong tubuh Gracia hingga ia terbaring diatas sofa, masih belum puas Renata kembali melumat kedua bibir Gracia dengan rakus, pandangannya menggelap karena gairah.
Perlahan ia menurunkan ciumannya kearah dagu dan rahang gadis itu, Gracia menggigit bibirnya dalam-dalam disaat ia merasakan bibir Renata menyentuh area leher jenjangnya. Dadanya naik turun dengan cukup cepat, tangan Renata berkeliaran disekitar perut ratanya, memainkan jari-jari lentiknya dengan gerakan memutar dari arah pinggang hingga ke punggungnya yang polos.
Gracia memejamkan matanya, tubuhnya sudah terbakar sejak tadi, sesekali lenguhan kecil keluar dari bibirnya. Renata menarik kepalanya, kedua tangannya bergerak kearah belakang, Gracia yang mengerti pun langsung mengangkat tubuhnya. Kedua mata mereka saling memandang. Kini bagian atas Gracia tidak tertutupi apa-apa lagi.
Gracia bisa merasakan tubuhnya yang merinding saat Renata menyentuhnya, sesuatu didalam tubuhnya bergejolak kuat, memaksanya untuk meminta lebih. Lantas ia bergerak menarik kepala Renata kearah dadanya, Renata yang mengerti segera melakukan apa yang harus ia lakukan. Gracia menggigit bibir bawahnya menahan suaranya yang hendak keluar, Renata memanjakannya dengan penuh nafsu.
Hingga waktu yang terasa berlalu cepat saat ini Gracia sudah benar-benar telanjang dihadapan Renata, Renata menatap tepat di manik gadis itu, meminta izin untuk melakukan hal yang lebih jauh. Gracia yang sudah sejak tadi dibakar oleh gairah nafsu lantas menganggukkan kepalanya dan membuka lebar kedua kakinya dibawah sana untuk melancarkan akses Renata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us || gxg (End)
Teen Fiction"Ta, lo anggap gue apasih?" "Ya sahabat lah, emang apa lagi?" "Sahabat? Jadi selama ini yang kita lakuin cuman sebatas sahabat doang?" "Gre. Lo berharap apa sama hubungan kita?" "Gue yakin lo punya rasa yang sama kayak gue." "Tapi lo tau kan gi...