Between Us 20

8.7K 529 32
                                    

Setelah Renata mandi Gracia mengajaknya untuk pergi berjalan-jalan di pusat perbelanjaan terkenal di kota New York, Westfield World Trade Center. Ini hari terakhir mereka di kota ini dan Gracia akan membeli sesuatu untuk dibawa pulang.

Sudah hampir satu setengah jam dan sudah ada beberapa paperbag ditangan mereka. Yang ditangan Renata bukanlah miliknya, melainkan barang yang dibeli oleh Gracia ditujukan untuk Renata. Renata tidak menyentuh barang apapun namun Gracia dengan semangat membelikan untuknya. Tipikal Renata adalah gadis yang tidak gila belanja, berbeda dengan sahabatnya itu.

Dan sekarang Gracia mengeluh kelaparan.

"Didepan ada Kedai Turki, udahan aja belanja nya. Udah banyak banget kok ini, lo mau nyari apa lagi?" Ujar Renata.

"Mana cukup segini, Ta."

"Yaudah lo lanjut belanja, gue mau ke depan makan sendiri karna gue juga laper." Renata berucap sebelum meninggalkan Gracia. Sengaja seperti itu karena jika tidak Gracia akan semakin lupa diri dan tidak mau berhenti.

Gracia berdecak malas kemudian menyusul Renata.

Mereka pun berakhir di Kedai Turki diseberang pusat perbelanjaan. Kedai tersebut berukuran sedang dan sangat ramai, disini memang sangat terkenal. Beruntung mereka berdua bisa keluar dengan cepat dan mendapat tempat kosong untuk makan.

Renata memesan makanan khas Turki yang bernama Kofte. Olahan daging giling yang dipanggang. Sedangkan Gracia memesan Manti, dan Kebab tentu saja. Mereka makan dengan nikmat, entah kenapa makanan Turki memang seenak itu.

"Itu apa?" Renata bertanya saat Gracia menyuapkan kebab nya kedalam mulut.

"Sapi tapi enak, mau coba?"

Renata menggeleng. Bukannya tidak suka daging sapi, tapi Renata lebih suka daging ayam dibandingkan daging sapi. Saat memesan Kofte nya pun ia meminta daging ayam.

Setelah makan hingga kenyang, mereka memutuskan untuk pulang karena hari semakin terik dan penerbangan mereka tinggal beberapa jam lagi. Mereka harus kembali ke hotel segera mungkin sebelum Dimas mencari kedua gadis itu.

••••

"Telfon gue kalo udah nyampe ya."

Mereka berpisah di bandara, Dimas mengantarkan mereka, sedangkan pria itu akan berangkat nanti malam. Satu persatu bergantian berpelukan dengan Dimas.

"Kapan lagi gue bisa main sama lo, bang." Rian berucap sedih. Dari kecil memang mereka sudah sangat akrab, Dimas sudah seperti kakaknya juga. Tapi semenjak Dimas memutuskan untuk tinggal di London pria itu jadi sangat jarang pulang ke Indonesia.

"Kan udah mau lulus, ntar kalo kuliah di London aja, tinggal bareng gue." Ucap Dimas menepuk bahu remaja tujuh belas tahun itu.

Setelah mereka berpamitan mereka mulai masuk ke pintu pemberangkatan, lambaian tangan menjadi hal penutup sebelum menghilang dari pandangan.

"Eunghh..." Renata mengalihkan pandangannya ke kursi sebelahnya, Gracia sedang tertidur bergerak mencari posisi nyaman tubuhnya, Renata menarik kepala Gracia dengan lembut dan menyandarkan dibahunya.

Sudah hampir tiga jam mereka mengudara, Renata yang tidak merasa mengantuk berusaha untuk mencari kesibukan sendiri. Sedangkan Gracia sudah mengantuk sejak pesawat lepas landas. Rian yang duduk didekat jendela juga seperti itu, saat terbangun ia akan sekedar menonton atau makan sesuatu.

Hingga mereka tiba dengan selamat. Saat ini mereka dalam perjalanan pulang ke rumah masing-masing.

••••

Between Us || gxg (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang