Between Us 21

7.2K 344 20
                                    

Perlahan sinar mentari menyelinap masuk melalui celah-celah tirai gorden. Kicauan burung di pagi hari menjadi alarm yang menenangkan. Gracia perlahan membuka mata.

Masih terasa hangat karena pelukan seseorang dari belakangnya, ia sama sekali tidak kedinginan sepanjang malam dan tidurnya nyenyak sekali. Dengan sangat pelan Gracia membalikkan tubuhnya menghadap kearah Renata dan langsung mendapati wajah damai gadis cantik yang sedang tertidur itu.

Pemandangan yang luar biasa dipagi hari, sangat beruntung karena Gracia mendapatkan kesempatan ini seorang diri. Hanya dirinya yang bisa melihat wajah damai Renata yang tertidur. Bagaimana kedua kelopak mata itu tertutup dengan cantik, bulu mata lentiknya menyatu tertutup rapat, hidung mancungnya yang bergerak kecil, bibir pink nya yang terlihat segar setiap saat. Menikmati pemandangan itu dari dekat benar-benar membuat Gracia berbunga-bunga.

Ia tidak pernah bosan bahkan ingin selalu memandang wajah itu. Gracia memajukan wajahnya, mengecup pipi mulus Renata dengan lembut. Ia melakukannya berkali-kali sampai Renata terbangun.

Mata yang tadinya tertutup rapat kini perlahan terbuka, manik berwarna cokelat hazel itu bertemu dengan tatapannya, sangat indah. Gracia tersenyum manis, "pagii..."

"Hmm." Renata mengerjapkan matanya beberapa kali karena masih merasa mengantuk.

Gracia tersenyum gemas, ia menangkup pipi Renata dan menekannya sehingga bibir gadis itu mengerucut lucu. Tanpa aba-aba Gracia meninggalkan ciuman sekilasnya disana. "Bangun sayang, udah siang."

Untuk menutup keterkejutan dan wajah tersipunya Renata menarik leher Gracia dan memeluknya. "Gue masih ngantuk." Ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Bentar kalo udah kelar ngampus kita jalan yuk." Ajak Gracia tiba-tiba. Ia ikut menyandarkan kepalanya dipundak Renata, mengelus kepala gadis itu dengan lembut.

"Kemana?"

"Kemana aja, gue pengen jalan-jalan sama lo."

"Oke deh."

"Yaudah makanya ayo bangun, ntar telat." Gracia pun beranjak dari pelukan Renata, menepuk paha Renata sebelum ia berdiri. "Mandi sana. Gue masak sarapan dulu."

••••

Setelah keduanya sarapan dan mandi kini mereka sudah siap untuk berangkat ke kampus. Baju Renata adalah baju Gracia juga, jadi dia tidak perlu khawatir jika menginap di apartement Renata. Semua milik Renata adalah milik Gracia. Ia sudah mengklaimnya dan tidak bisa diganggu gugat.

Hari ini mereka berangkat dengan mobil Renata, ia tidak ingin seperti kemarin lagi yang berakhir basah kuyup karena kehujanan. Padahal niat Gracia menyuruh Renata untuk naik motor agar dia bisa memeluk gadis itu sepanjang jalan. Kalau naik motor jarak mereka sangat dekat dan Gracia suka itu.

Mobil berhenti ketika lampu berubah berwarna merah. Renata melirik Gracia yang sejak dari apartement tidak melepaskan genggaman dilengannya, saat ini ia pasrah menyetir dengan sebelah tangan.

A few hours later...

Gracia's POV

Saat ini kami sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan. Renata menggandeng tanganku masuk kedalam, kami datang untuk menonton namun karena filmnya masih beberapa jam lagi jadi aku mengajaknya untuk berkeliling sebentar, melihat-lihat beberapa barang. Aku tahu dia menghindari ajakan berkeliling ini, hahaha... Renata itu sebenarnya tidak suka pergi berbelanja tapi karena aku yang meminta dia tidak akan pernah bisa menolak. Dan aku bangga padanya karena dia sangat-sangat sabar menungguku yang gila belanja ini. Pffttt...

Aku tersenyum kecil ketika melihat genggaman tanganku dan Renata, jemarinya bergerak mempererat tautan kami saat kami berada dikeramaian.

"Mau beli apa?" Tanya nya dengan lembut. Aku menggeleng, hari ini aku tidak akan sibuk sendiri dengan berbelanja, aku ingin menghabiskan waktu dan bersenang-senang dengannya.

Between Us || gxg (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang