Between Us 23

5.5K 356 15
                                    

Suasana antara kedua gadis itu rasanya begitu tegang. Api yang semalam sepertinya belum padam. Teman-teman mereka memandang penuh keheranan pada Renata dan Gracia yang sejak tadi hanya saling diam, bahkan mereka yang biasanya selalu datang bersama, pagi tadi terlihat sendiri-sendiri. Juga yang biasanya selalu duduk berdempetan hingga lengan mereka bersentuhan, saat ini ada jarak beberapa senti diantara mereka.

"Ini perasaan gue doang atau gimana. Lo berdua kenapa dah? Musuhan?" Celetuk Dea akhirnya. Sudah beberapa menit terlewat mereka juga ikut merasakan suasana canggung dari mereka dan yang terjadi hanya lah hening.

Tidak ada yang menjawab, baik Renata maupun Gracia mereka hanya berpura-pura sibuk dengan urusan masing-masing. Ada yang bermain handphone dan ada yang asik makan. Ketiga teman mereka saling memandang dengan heran.

Yang pastinya ada apa-apa tapi mereka tidak ingin ikut campur.

Beberapa menit lagi mata kuliah jam pertama akan dimulai. Mereka segera menuju ke kelas. Renata dan Gracia benar-benar saling hening, berbicara hanya jika diajak oleh teman mereka, jelas ada yang tidak beres. Hari ini akan ada beberapa presentasi dari beberapa kelompok yang sudah ditunjuk, mereka masuk kedalam auditorium fakultas.

"Gre, tukeran dong, gue gak keliatan sama orang didepan gue." Gracia yang sudah hendak duduk disalah satu kursi segera dihentikan oleh Mira, meminta untuk bertukar tempat duduk. Padahal niatnya untuk menjaga jarak dengan Renata namun sekarang mereka harus duduk bersebelahan.

"Pendek sih lo," sebisa mungkin Gracia harus bersikap santai dan acuh tak acuh. Renata pun disebelahnya tidak bereaksi apa-apa, gadis itu hanya duduk dengan tenang dan memperhatikan ke depan, melihat itu membuat Gracia berdecak dalam hati. Awas aja lo, Renata.

Selama hampir dua setengah jam presentasi pun selesai, sang dosen memberikan kalimat penutup dan salam sebagai akhir dari pembelajaran lalu sedikit terburu-buru keluar dari kelas karena memiliki urusan penting. Gracia, Renata, dan teman-teman mereka pun keluar dari auditorium. Posisinya Dea bersama Diva, Mira dan Gracia, sedangkan Renata berjalan paling belakang.

"Jalan yuk, mau gak?" Diva tiba-tiba memberikan ide yang langsung disetujui oleh Dea. "Gimana?"

"Gak bisa, guys, gue harus balik soalnya keluarga nyokap mau datang jadi gue disuruh ngejemput di bandara." Ucap Mira.

Dea mengangguk, kemudian mengalihkan pandangannya pada Gracia dan Renata. "Lo berdua?"

Gracia maupun Renata sama-sama mengiyakan, mereka pun berpisah dari Mira yang langsung menuju ke parkiran. Selagi Dea dan Diva mendiskusikan tentang tempat yang akan mereka tuju, Gracia dan Renata masih tidak saling bicara. Namun Renata tiba-tiba salah fokus saat melihat rok yang dikenakan Gracia, ia langsung berdiri dibelakang gadis itu kemudian melepaskan cardigan yang ia kenakan. Renata memberikannya pada Gracia.

"Bocor tuh." Gracia terkejut melihat Renata yang tiba-tiba sudah berdiri dibelakangnya namun lebih terkejut lagi karena ucapan gadis itu.

Renata mengerutkan keningnya melihat itu, "kenapa? Hari pertama?" Gracia mengangguk sambil mengikatkan cardigan Renata di pinggangnya.

"Mana gue gak sempet prepare lagi."

"Ke toilet gih, gue ambilin pembalut di mobil." Titah Renata yang bergegas pergi.

"De, Div, gue ke toilet dulu ya." Pamit Gracia pada Dea dan Diva.

Kedua gadis itu menatap mereka dengan heran. "Eh, kita nunggu di parkiran aja kalo gitu!"

••••

Setelah dari parkiran mengambil benda yang dibutuhkan Renata kembali bergegas kearah toilet dimana Gracia sudah menunggunya.

Between Us || gxg (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang