Author POV
Hari ini Renata berangkat sendirian ke kampus. Iya, sendirian tanpa Gracia. Entah rasukan setan apa gadis itu beberapa jam yang lalu menghubunginya dan mengatakan 'Taa... Gue hari ini lagi males ke kampus ya, nitip absen. Kalo udah kelar lo kesini aja. Gue tunggu, babayy ummachh'
Entah, Renata juga tidak mengerti dengan gadis itu.
Jadi hari ini dia memilih untuk bersama dengan ketiga temannya karena biasanya ia menempel dengan Gracia. Bahkan karena terlalu sering bersama, saat salah satunya tidak terlihat orang-orang akan langsung bertanya keberadaannya.
Nempel banget kayak bumbu indomie.
Saat Renata berjalan menuju ke kafetaria untuk menemui teman-temannya seseorang malah menghampirinya. Pria itu berdiri didepan Renata dengan senyuman manisnya yang membuat wanita terpikat.
"Halo, Nata." Sapa Boy dengan ramah.
Renata mengangkat alisnya dan terkikik kecil, "kayak nyapa orang baru kenal aja."
"Maaf... Kamu mau kemana?"
"Ke kantin, nyusul Dea sama yang lain."
Boy mengernyit. "Sendiri? Tumben gak sama Gracia?"
"Gracia gak masuk hari ini."
"Ohh..." Boy menganggukkan kepalanya, "aku gabung boleh?"
Renata berfikir sejenak karena sejujurnya ia merasa cukup canggung. Sebab beberapa waktu belakangan ia menjaga jarak dari pria itu, beberapa kali Boy mengajaknya untuk pergi berdua tapi Renata selalu menolak dengan halus menggunakan alasan yang berbeda-beda. Dan semuanya tanpa sepengetahuan Gracia. Renata hanya merasa bahwa dia harus menjaga jarak dari Boy karena tidak ingin pria itu kembali jatuh hati padanya.
Sudah cukup Renata harus membohongi dirinya sendiri dan orang lain, sebab pada kenyataannya sudah lama Renata menyimpan nama seseorang dihatinya. Ia tidak mau berpura-pura lagi.
Melihat Renata yang mengambil banyak waktu hanya untuk menentukan keputusannya Boy seketika merasa tidak enak, "Ohh kalau gak boleh gak papa kok. Sorry, Nat."
"Eh boleh kok, gak papa. Sorry ya, tapi gue mau ke loker dulu, lo duluan aja kalo mau langsung kesana."
"Gue? Lo?" Tanya Boy dengan heran. Sejak kapan Renata mengubah gaya bicara mereka.
"Ya?"
Boy menggelengkan kepala dan tersenyum lirih. "Gue temenin ke loker biar nanti bareng ke kantin."
Pada akhirnya Renata pun bersama dengan Boy, mereka pergi ke loker untuk mengambil beberapa barang Renata dari sana. Setelah itu mereka berdua pun berjalan beriringan menuju kantin, mengundang beberapa tatapan mahasiswa lainnya yang berpapasan dengan keduanya.
"Wih wih wih... Apaan nih?" Celetuk Diva saat Renata datang bersama Boy, mereka duduk bersebelahan karena kursi lainnya sudah diisi.
"Gue liat-liat lu kalo Gracia lagi gak ada jadi berani nempel sama Boy." Dea yang duduk disebelah Renata berbisik sambil cekikikan.
"Apaan anjir, ya enggak lah." Balas Renata, "tadi gak sengaja ketemu di lobby pas gue mau kesini."
"Oke deh, haha..."
Selagi Renata memakan makanannya beberapa kali Boy mengajaknya untuk mengobrol, "tau gak? Hana beberapa hari ini maksa ketemu sama aku."
"Hm? Emang iya?"
Pria itu menganggukkan kepalanya. "Aku gak mau lah... Hari itu pernah gak sengaja ketemu tapi aku gak ngomong apa-apa dan langsung pergi."
"Dia marah karna aku deket lagi sama kamu. Dia ngira aku balikan lagi sama kamu. Kamu pernah diapa-apain sama dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us || gxg (End)
Ficção Adolescente"Ta, lo anggap gue apasih?" "Ya sahabat lah, emang apa lagi?" "Sahabat? Jadi selama ini yang kita lakuin cuman sebatas sahabat doang?" "Gre. Lo berharap apa sama hubungan kita?" "Gue yakin lo punya rasa yang sama kayak gue." "Tapi lo tau kan gi...