62. Boy Toy ⚠️

11.9K 643 158
                                    

*Play the song 👏🏻

"Oh, Jeno-ya. Selamat datang~"

Jaemin terlonjak kaget di tempat duduknya. Jemari yang menggeser layar ponsel berhenti, ia mengalihkan pandang pada Yoona yang mengelap tangannya ke celemek sebelum menjabat dan merangkul Jeno akrab masuk ke kedainya yang hampir tutup.

Sudah malam, tak Jaemin kira Jeno akan bertandang ke rumahnya sendirian.

Omega favoritnya itu tersenyum tipis, menurut diajak duduk oleh Yoona di dekatnya.

"Ada apa malam-malam begini, sayang? Apa Jaemin membuat masalah denganmu?"

"Bunda kok begitu sih sama anak sendiri?" rutuk Jaemin jengkel. Ia meletakkan ponselnya di atas meja lalu menatap Jeno ingin tahu. Tidak kalah penasaran dengan Yoona.

Jeno terkekeh ringan. Ia menyerahkan sebuah paper bag kepada Yoona. Yang ketika dibuka membuat Yoona melotot terkejut, isinya adalah box putih berpita hitam yang pasti berisi sesuatu yang mahal karena berasal dari merk ternama.

"Untuk Bunda," ujar Jeno ringan.

Jaemin sangat was-was. Perlahan ia mengambil kotak yang berada di tangan Yoona. Wanita itu sampai membeku dan terlihat sangat cemas.

Setelah dibuka dengan hati-hati, terlihatlah sebuah tas selempang putih berukuran medium dengan tali berwarna biru dan rantai emas. Lambang keemasan Gucci terpampang cantik dan berkilau, membuat Jaemin maupun Yoona ternganga.

Jaemin tidak tahu pastinya tapi rasa-rasanya ia pernah melihat model yang serupa di Myeongdong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tidak tahu pastinya tapi rasa-rasanya ia pernah melihat model yang serupa di Myeongdong. Dan harganya membuatnya cepat-cepat berjalan melewati toko bernuansa eksklusif itu.

Sekitar 3 juta won? (KRW 3.000.000 setara dengan Rp. 34.792.800)

"Aku... Aku salah apa ya?" Tanya Jaemin takut.

"Hm? Jaemin tidak ada salah apa-apa?" Jeno ikut bingung melihat reaksi duo ibu anak ini. Ia tidak paham perasaan ekonomi orang menengah ke bawah yang menjadi was-was setelah menonton drama tentang penipuan, pembunuhan, dan perselingkuhan.

Tidak, itu Jaemin dan Yoona saja yang berlebihan.

Jeno tidak akan menipu dan memanfaatkan mereka dengan iming-iming barang mahal.

Sepertinya.

"Aku kesini untuk mendapat jawaban," ujar Jeno canggung tidak juga mendapatkan reaksi dugaannya.

Ibu dan anak itu masih melongo. Belum cukup timbunan pakaian mahal Jaemin yang datang seminggu lalu, kini giliran sang Bunda yang dihadiahi tas seharga sewa lima bulan ruko yang ditinggalinya.

"J-jawaban?" Gugup Jaemin. Otaknya seketika blank ditatap penuh harap oleh Jeno.

"Uhum, jurusan Jaemin-ah?"

Oh.

Oh. Sial.

Yoona melirik bolak-balik dua remaja tanggung itu. Ia menyipitkan mata curiga pada Jaemin yang terlihat kesulitan meneguk ludah, dan pada sorot teduh Jeno yang sabar menunggu jawaban.

OMEGAISME || JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang