*play the song
"YA!"
Haechan menutup kedua telinganya dari bentakan Jeno. Kakak kembar tersayangnya itu tampak geram dan seolah-olah ingin mendorongnya ke tengah jalan raya.
"Satu kali saja kumohon~ aku sudah terlanjur berjanji," pinta Haechan memelas. Ia memeluk lengan dan mengusakkan wajah pada leher Jeno manja. "Ya? Ya? Jeno-yaa~?"
"Setidaknya beritahu aku dulu! Kau ini ugh-"
Jeno memijat kepalanya yang tiba-tiba sakit dan menghela napas sepanjang mungkin. Punya adik seperti Lee Haechan itu terkadang sebuah pekerjaan yang memusingkan dan menaikkan tensi darahnya.
"Jenoo~ Jeno sayang~" Haechan menggoyang-goyangkan lengan Jeno seperti anak kecil lalu mencebikkan bibirnya imut. "Jeno kecil Haechan~"
"Iya iya!" Keluh Jeno. Mau tak mau mengalah menuruti permintaan yang lebih muda sepuluh menit darinya.
Rencana awal adalah mereka akan berjalan-jalan berdua. Menikmati suasana weekend, sejenak rehat dari ke hectic-an kelas tiga sma dan rencana pribadi masing-masing yang ambisius dan... Keras kepala.
Tapi Jeno baru mengetahui ada kejutan dibalik rencana Haechan. Kejutan itu berbentuk sesosok Mark Lee yang mengiriminya pesan dan memberi tahu bahwa ia akan sedikit terlambat karena harus mengurus sesuatu mengenai kepindahannya.
"Mark sangat frustasi ingin berbaikan denganmu sebelum kepergiannya Juli nanti," ujar Haechan pelan. Ia mengeratkan telapak tangannya yang menggandeng Jeno dan mengayunkannya ke depan belakang riang. "Dan aku ingin kalian berbaikan. Bukankah kalian saling menyayangi?"
Jeno mendengus pelan lalu menarik pinggang Haechan menghindari anak-anak kecil yang berlarian di sekitar mereka. Berjalan tanpa arah berdua di taman memang terkadang mereka lakukan untuk menyegarkan pikiran.
Melihat yang hijau-hijau itu menenangkan, penelitian sudah membuktikan.
"Jadi apa yang harus kulakukan?" Tanya Jeno acuh. Sayang sih sayang, tapi sebagai teman. Kecewa Jeno belum hilang sepenuhnya.
Haechan menanggapi dengan santai, "ya seperti biasa saja. Just be yourself."
"Mau es krim tidak?" Lanjut Haechan setelah matanya menangkap truk penjual es krim diramaikan oleh anak-anak yang begitu antusias memekik dan menunjuk-nunjuk berbagai varian rasa.
"Hm boleh."
"Okay~ tunggu sebentar Jeno aegi~ Haechan Lee akan segera datang dengan es krim vanilla kesukaanmu~"
Jeno terkekeh ringan melihat Haechan menerobos kerumunan bocah-bocah itu. Bagai pohon di antara bunga-bunga, saudara kembarnya ikut memekik pada ahjussi penjual es krim yang kewalahan melayani para pembeli mungilnya.
Jeno memerhatikan Haechan berebut es krim dengan seorang anak laki-laki hingga tak menyadari ada yang berjalan ragu ke arahnya dari samping. Ia baru menyadari ketika pundaknya ditepuk pelan dan suara berat Mark memasuki telinganya.
"Jeno-ya."
Jeno memutar tubuhnya, belum sempat ia membuka mulut untuk menyapa balik tubuhnya sudah didekap dan direngkuh ke dalam pelukan yang lebih tua.
"Hyung!"
"Sebentar saja. Tolong sebentar saja seperti ini," bisik Mark lemah. Ia mengeratkan pelukannya pada pinggang Jeno dan menempelkan hidungnya ke leher yang lebih muda. Menghirup wangi sabun dan pelembut pakaian yang Jeno pakai.
"Aku sangat merindukanmu."
Nasib. Beta scent Jeno lah yang menusuk hidungnya, bukan wangi vanila manis sang omega yang candu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OMEGAISME || JAEMJEN
FanficDiantara seorang Alpha dan Omega, mereka membuat sesuatu yang dinamakan 'Omegaisme' Warning ⚠️: -B x B -TOP! JAEMIN -BOTTOM! JENO - Mature Explicit Content - ANGST, romance, friendship, comedy, fluff, slice of life, DRAMA, action, science fiction, i...