*Play the song 👏
"Aku masih tidak percaya kita berdua bisa menembus circle F4," Renjun menggeleng kuat sambil menepuk-nepuk pipinya.
Netranya tertuju pada geng F4 yang tengah bergulat di tengah kolam renang sekolah. Jeno dengan Haechan, Mark dengan Chenle. Adu kekuatan, memamerkan tubuh setengah telanjang mereka di tengah air setinggi satu setengah meter itu diiringi sorakan dari siswa-siswi di sekitar mereka.
Hari ini diadakan jam olahraga gabungan antara kelas dua dan tiga. Kebetulan tiga kelas yang terpilih adalah kelas 11-1 yang didiami Jeno, Jaemin, dan Haechan, kelas 11-2 yang berisi Chenle dan Renjun, serta 12-1 yang ditempati Mark.
Jaemin tidak mendengarkan perkataan Renjun. Ia masih fokus menatapi Jeno, terpesona dengan pesona maskulin dan rautnya yang begitu serius namun sesekali menyeringai setelah berhasil membuat Haechan merengek meminta ampun. Berkali-kali ia luapkan kekesalannya pada saudara kembarnya itu yang tertahan selama ini.
"Ya!" Renjun menepuk tangannya di depan wajah Jaemin. Tidak ada pengaruh. Orang yang sudah terkena penyakit cinta memang begitu. Seolah tidak ada orang lain selagi atensi tertuju pada orang yang dipuja.
Renjun mendorong Jaemin yang tengah duduk memeluk lutut di pinggir kolam.
"Whoa!" Dengan cepat Jaemin menahan tubuhnya sebelum oleng ke depan dan mempermalukan diri sendiri, tercebur tanpa harga diri di depan sang pujaan hati.
"Hahahahaha- ohok! Ohok!" Renjun terbatuk-batuk heboh. Baru saja menelan air penuh klorin dan sisa-sisa tubuh manusia. Diciprati Jaemin tanpa dosa saat ia tertawa.
"Sialan bocah ini!"
Jaemin menahan tangan Renjun yang ingin memukulnya. Mudah, meski seperti cabai rawit tenaga laki-laki itu hanya setengah dari tenaganya. Terima kasih pada hidup yang membuatnya lebih cepat kuat, dewasa, dan menderita.
"Jangan macam-macam atau kau yang kuceburkan ke kolam."
"Ck!" Renjun menarik tangannya dan kembali duduk bersila di samping Jaemin.
"Kau melakukan apa sih sampai bisa dekat dengan Jeno?"
"... Entah." Jaemin tidak akan mengaku kalau ia memberikan surat menggelikan pada lelaki itu hampir tiap hari dulu. Tidak akan pernah. Jika sampai Renjun tahu, perbuatannya itu akan dijadikan lelucon sampai mereka dewasa dan tua.
"By the way, I think Jeno has a thing for blondie," celetuk Renjun.
"Hah apa artinya? Aku tidak bisa bahasa Inggris!"
"Begitu saja tidak bisa?! Maksudku sepertinya tipe Jeno adalah seseorang yang berambut pirang," jelas Renjun.
"Pirang?" Jaemin kemudian menatap Mark yang mengacak rambut Jeno usil. Menghasilkan tatapan kesal yang begitu imut dari Jeno sebelum tangan Mark ia piting ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
OMEGAISME || JAEMJEN
Fiksi PenggemarDiantara seorang Alpha dan Omega, mereka membuat sesuatu yang dinamakan 'Omegaisme' Warning ⚠️: -B x B -TOP! JAEMIN -BOTTOM! JENO - Mature Explicit Content - ANGST, romance, friendship, comedy, fluff, slice of life, DRAMA, action, science fiction, i...