70. Graduation

4.3K 532 70
                                    

*play the song 👏🏻

"DAN PADA TANGGAL 1 APRIL 2019 SISWA-SISWI SOONAM INTERNATIONAL HIGH SCHOOL ANGKATAN 2016/2017 DINYATAKAN-"

Sang kepala sekolah tersenyum tipis, sengaja mengulur-ulur waktu mengumumkan kesimpulan hari terbaik para siswa kelas dua belas.

"-LULUS!!"

"WOOOOHHH, YESHHH!!!"

"YYEEEWAAAA!!!

Sorakan riuh para siswa dengan seragam lengkap dan rapi yang memenuhi aula luas itu menggema melebihi kencangnya teriakan para suporter sepakbola saat tim favorit mereka berhasil mencetak skor mengalahkan lawan.

"KITA LULUSS! KITA BEBASS!" Jerit Haechan antusias. Tanpa babibu, ia peluk kakaknya kelewat semangat, dibawa melonjak-lonjak bahagia.

"KITA BEBASSS!!" sorak Renjun tidak kalah senang. Blazernya ia lepas lalu putar-putar di atas kepala, bergabung dengan Chenle dalam harmonisasi teriakan gila.

"BEBASS! BEBAS!! WE ARE FREE!!"

Haechan melepas pelukannya lalu menciumi seluruh wajah Jeno hingga sang omega memekik kegelian.

Penyelamatnya. Yang mendongkrak nilainya drastis hingga dapat diterima di dua universitas berbeda benua incarannya.

"KANADAAA, I'M COMINGG~"

Haechan memberikan satu kecupan basah terakhir pada Jeno sebelum berlari riang dan bergabung dalam huru-hara duo Renjun-Chenle yang menyanyikan lagu kebangsaan Korea Selatan bersemangat sampai urat-urat menonjol di leher.

Jeno tersenyum lebar, ikut bahagia dengan kebebasan saudaranya. Ia menoleh pada Jaemin yang sedari tadi terdiam menatapi buku rapor.

Laki-laki itu masih tidak percaya bahwa ia berhasil mendapat peringkat ketiga tertinggi di ujian akhir dan bahkan masuk ke ranking sepuluh besar pararel angkatan mereka.

"Jaemin-ssi!" Panggil Jeno antusias.

"Huh?" Parau Jaemin.

"Eh?" Jeno membuang rapornya ke lantai, tidak peduli buku yang berisi hasil kerja kerasnya selama tiga tahun ini terinjak-injak siswa lain dan menangkup wajah Jaemin. Ia buru-buru mengusap air mata yang meleleh di sudut mata sang alpha dengan lembut, bingung kenapa laki-laki itu sampai menangis dan terisak pelan.

"Ukh, aku-aku bisa dapat beasiswa," Jaemin membungkuk, menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Jeno sambil memeluk rapotnya erat-erat, "beasiswa se-seratus persen."

"Chukkae!!" Bisik Jeno bangga. Ia mendaratkan kecupan pada pucuk kepala Jaemin dan mengelus-elus punggungnya lembut.

Tidak sia-sia perjuangan sang alpha selama ini belajar keras setiap hari hingga kantung matanya menghitam. Tutor dengan guru akademi dan belajar tambahan dengan Jeno sampai kepalanya ikut sakit melihat rentetan kata dan angka itu terngiang-ngiang dalam tidurnya.

"Aku bisa berkuliah di universitas nomor satu Korea tanpa biaya!" ujar Jaemin lagi, seolah tak percaya dengan pencapaiannya.

Jeno melepas pelukannya lalu mengusap wajah Jaemin, menggelitik dagunya gemas. "Hebatnyaa~ Na Jaemin hebat sekali~"

"Ung~" Jaemin memeluk Jeno lagi, melingkarkan tangan pada pinggang sang omega sampai laki-laki itu perlu berjinjit di atas kakinya, "terima kasih Jeno-ya!"

"Hei, kau melakukannya dengan usahamu sendiri. Aku tidak melakukan apa-apa," bisik Jeno sesak. Aduh, pelukan Jaemin menghimpitnya sampai kesulitan bernapas. Belum lagi lehernya pegal, mendongak lumayan tinggi agar mencapai pundak lebar yang lebih muda.

OMEGAISME || JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang