*Play the song 👏
Ada yang berbeda. Jelas, amat sangat terlihat. Seperti gajah di dalam ruangan. Siapapun menyadarinya.
Dimana sosok kembar tertua Lee? Mengapa hanya sosok Haechan yang Jaemin dapati? Dimana keberadaan sosok yang selalu bersemayam sampai ke basement -ruang terdalam- relung hatinya?
Jaemin menelisik lebih jauh. Ia tatap pintu kelas selama beberapa lama, mungkin surai hitam halus itu akan muncul setelah Hyunjin masuk. Bahkan setelah sang guru matematika mengajar pun orang yang Jaemin tunggu-tunggu tidak muncul juga.
Dimana gerangan Lee Jeno?
Pertanyaan itu bergaung di otak Jaemin seperti sirene ambulan. Berisik, genting, dan berulang-ulang.
Mungkin saking kerasnya ia menduga-duga, Dewi Fortuna menyerah memberikan jawabannya. Ponselnya berkedip tanda ada pesan masuk.
"Sst!" Tanpa rasa takut sedikitpun pada guru killer di depan Haechan menengok ke belakang, mengetuk-ngetuk layar datar ponselnya lalu menunjuk-nunjuk wajah Jaemin.
Jaemin melirik ke samping sebelum mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Tergesa ia buka lockscreen bergambar samoyed tanpa password dan disitulah ia mengerutkan dahi sebagai reaksi.
"Ikuti apapun yang kukatakan."
Itulah pesan yang Haechan kirimkan. Ketika mendongak Haechan sudah menghadap kembali ke depan. Tangannya terangkat lurus ke atas, persis saat ia akan izin ke toilet karena demi apapun Haechan tak pernah berniat menjawab pertanyaan yang diberikan atau repot-repot bertanya. Pepatah malu bertanya sesat di jalan tak berlaku jika punya kembaran jenius seperti Jeno.
"Saem!" Teriaknya lantang.
Pak Yoongi yang tengah menjelaskan rumus di depan membalik tubuh. Rautnya selalu sedingin es dan matanya yang agak sipit menambah keseramannya.
Haechan meneguk ludah terlebih dahulu sebelum melanjutkan niatnya. Ia abaikan tatapan tajam yang Yoongi berikan karena menyela pelajarannya."Jaemin sakit perut, boleh saya izin mengantarnya ke UKS?"
Jaemin membelalak kaget. Bulu kuduknya meremang menyadari tatapan Yoongi berganti padanya. Cepat-cepat ia memegangi perutnya dan menundukkan kepala, harap-harap cemas aktingnya dapat mengelabui si guru killer seantero sekolah.
"Sakit perut?" Pelan namun terdengar sampai ke belakang kelas. Suasana seketika berubah mencekam dan menegangkan. Siswa-siswi lain ikut menahan napas seperti Haechan dan Jaemin.
Sang alpha dalam hati merutuki Haechan, "apa sih tujuannya?"
"I-iya saem, salah makan sepertinya," ucap Jaemin gugup. Ia berkeringat betulan, tanpa sengaja menghasilkan lakon yang murni.
KAMU SEDANG MEMBACA
OMEGAISME || JAEMJEN
FanficDiantara seorang Alpha dan Omega, mereka membuat sesuatu yang dinamakan 'Omegaisme' Warning ⚠️: -B x B -TOP! JAEMIN -BOTTOM! JENO - Mature Explicit Content - ANGST, romance, friendship, comedy, fluff, slice of life, DRAMA, action, science fiction, i...