26. Dissapointed

5.9K 912 112
                                    

*Play the song 👏

"Kenapa kau setuju-setuju saja sih?! Kau itu alpha!" Dada Jaemin terdorong ke belakang karena telunjuk brutal Jeno menusuk-nusuknya, "ALPHA JAEMIN-SSI! ALPHA!!"

"Yah, mau bagaimana? Sudah didaftarkan dan tidak bisa diubah lagi," ucap Jaemin lemah.

"KAU ITU ALPHAAA!!" Teriak Jeno sebal.

Jaemin meringis melihat surai halus itu dijambak frustasi. Helai hitam yang sebelumnya rapi kini terlihat seperti sarang burung saking acak-acakannya.

"Em.. uh," gagap pemuda kelahiran Agustus itu.

"Terima saja," cicitnya.

"TERIMA BAGAIMANA?!! POKOKNYA AKU TIDAK MAU!!" kukuh Jeno.

"Ehem, Tuan muda Lee Jeno-"

Terdengar derap langkah memasuki toilet lantai dua. Diikuti tubuh berkulit kecokelatan seksi yang sibuk memegang papan berisi menu makanan dan minuman yang akan dipesan dan disajikan. Lagaknya yang berlebihan hampir membuat Jeno berteriak nyaring dan memaki.

"-ah salah maksudku, Jeno-chan dan Jaemin-chan," ralat Haechan.

"KENAPA KALIAN BELUM GANTI BAJU?!"

"Lee Donghyuck-"

"Jangan panggil aku Donghyuck!" Seru Haechan. Papannya diarahkan ke wajah Jeno, hampir menyentuh hidungnya.

Papan kayu itu ditepis kuat sampai hampir terlepas dari genggaman Haechan. Berganti wajah Jeno yang mendekat, berjarak tidak sampai lima centi meter dari bibir plump saudara kembarnya.

"Beri aku alasan logis kenapa harus ikut serta dalam kegiatan ini," ucap Jeno rendah, "aku president sekolah ini dan panitia inti."

Haechan memiringkan kepalanya sedikit. Satu sudut bibirnya terangkat naik, menyeringai. Sangat menyebalkan di mata Jeno meski sudah dari kecil ia melihatnya.

"Satu, kau memang president sekolah ini, panitia inti, tapi kau juga anggota kelas 11-1 kita tercinta. Sudah kewajibanmu untuk mengikuti peran dan kegiatan yang diberikan sebagai role model student sekolah kita bukan?"

"Kedua, pemilihannya adil, tidak ada kecurangan sedikit pun."

"Ketiga, Jaemin saja tidak menolak padahal dia adalah seorang alpha. Literally yang jantan dan mendominasi menerima dibanding kau yang omega."

"Keempat-"

"Stop," sela Jeno.

"Aku juga memiliki alasan logis untuk membantah pendapatmu," laki-laki itu menjauhkan tubuhnya lalu melipat tangan di depan dada.

"Pertama, meski omega aku itu laki-laki dan tidak memiliki hobi crossdressing."

"Kedua, meski termasuk anggota kelas, aku panitia inti. Sibuk mengawasi jalannya perlombaan dan event yang ada."

"Ketiga, aku dan Jaemin itu berbeda!"

"Siapa yang bilang kau dan Jaemin sama?" Balas Haechan cepat. Ia mengambil maid dress yang tergeletak menyedihkan di wastafel, "ya kan Jaemin?"

"Yeah."

Jaemin merinding mendapati Jeno memelototinya galak. Alis laki-laki itu menukik tajam, lebih terjal dari lereng gunung manapun yang pernah Jaemin lihat. Tapi terlihat imut dan lucu juga.

"Um, rencananya setelah melakukan tugas ini aku mau mengajakmu ke suatu tempat," gumam Jaemin, "kuharap kau suka."

Sedikit ketertarikan memercik dalam binar seindah obsidian itu. Jeno bertanya hati-hati, "tempat apa?"

OMEGAISME || JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang