66. Stockholders

4.3K 519 136
                                    

*play the song



CUP CUP CUP

Jaemin tersenyum girang sehabis menciumi boneka anjingnya. Kembar dengan Jeno hanya berbeda warna. Miliknya berwarna cokelat muda, berbanding terbalik dengan Jeno yang berwarna abu-abu muda.

 Miliknya berwarna cokelat muda, berbanding terbalik dengan Jeno yang berwarna abu-abu muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Imutnya~" gumam Jaemin gemas. Ia bayangkan anjing gemuk itu adalah wajah Jeno. Pipi si boneka dicubiti lalu diciumi, dibawa berguling-guling sambil dipeluk oleh sang alpha.

Mulai sekarang boneka yang baru kemarin Jaemin beli itu menjadi pelampiasan kegemasannya pada Jeno.

"Jeno-ya~ aku sudah merindukanmu padahal hampir setiap hari kita bertemu," keluh Jaemin. Bibirnya mengerucut sedih sembari mengelus-ngelus kepala si boneka.

DDRTT DDRTT

Tiba-tiba saja ponsel Jaemin bergetar kencang. Kebingungan, disautnya benda tipis berwarna hitam itu cepat.

Jaemin melotot kaget. Ia membanting ponselnya ke kasur lalu menutupinya dengan boneka anjing takut. Jantung sang alpha berdegup rusuh, was-was.

"Jeno-ya, apa kau bisa membaca pikiranku?" Tanya Jaemin ngeri pada sang boneka.

Dengan alis yang menukik tajam dan bibir terkatup, material empuk dan halus itu seolah memelototi dan memaksanya untuk menjawab ponsel yang terus bergetar itu.

Jaemin menjilat bibirnya kikuk. Amat hati-hati ia mengangkat panggilan masuk yang ternyata berasal dari Jeno itu.

"Yeoboseyo, Jeno-ya?"

Hening sebentar. Terdengar ketukan pelan dan suara percakapan samar di kejauhan. Lalu suara ringan Jeno menjawab.

"Apa kau sibuk nanti? Ada waktu luang?"

"Oh?" Jaemin menjilat bibirnya lagi. Gugup. Ia tahu arah percakapan ini. Kalau Jeno sudah bertanya seperti itu, biasanya ia akan diajak entah kemana, melakukan sesuatu.

"Em... Tidak kok. Ada apa?"

Jeno terdiam lagi. Sibuk mengetuk pelan entah apa. Sepertinya layar ponsel lain atau tablet karena suara ketukannya khas sekali. Suara kuku yang membentur kaca.

Jaemin sampai hapal jadwal potong kuku Jeno yang seharusnya jatuh hari ini. Jeno selalu memotong kuku setiap hari Sabtu sebelum mandi sore.

Darimana ia tahu? Jaemin sempat melihatnya beberapa kali.

"Aku ingin mengajakmu ke apartemen Jaehyun hyung."

Aduh? Ada apa ya? Jaemin kok jadi takut. Omega yang lebih tua itu memang baik dan keren sekali, tapi kalau dipikir-pikir sama mengerikannya dengan Jeno. Sifat mereka tidak jauh berbeda. Ambisius dan berani mengambil resiko, seberbahaya apapun tantangannya.

Omega-omega dominant yang bisa hidup tanpa seorang alpha. Menyerupai alpha itu sendiri malah.

"Oh.. oke. Aku ke rumahmu? Jam berapa?" Jaemin melirik jam kecil berbentuk kotak di meja belajarnya. Sudah pukul delapan pagi sekarang dan tentu saja ia belum mandi.

OMEGAISME || JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang