•HAPPY READING•
Di hitung sudah satu bulan sejak kejadian itu Nayara selalu mengabari Piana dan cerita bahwa keluarganya sudah menerimanya dan menganggap anaknya juga Piana hanya bisa senang mendengar itu.
Semuanya pun sudah terkendali dan seperti biasa. Tapi berbeda dengan piana penyakitnya sedikit sedikit mengeluarkan efek seperti saat di sekolah dia berkali-kali mimisan muntah darah tapi tidak pernah di ketahui Piana pun sudah di kabari dokter yg memeriksa nya waktu itu bahwa dia hrus segera berobat.
Piana mau walaupun semuanya sia sia tapi dia bingung akan beralasan apa sama keluarganya.
Tepat hari ini Piana sedang di hari libur 3 Minggu karena selesai ujian di situ juga dia masih selalu merasakan sakit rambutnya pun sedikit demi sedikit rontok bisa botak lama lama.
Piana saat ini berada di rumah sakit untuk check up seperti biasa dia akan meminta resep obat untuk menghilangkan rasa sakitny.
"Piana kamu harus segera di obati kapan kamu akan mau"ucap dokter itu.
"Engga tahu dok masih bingung"ucap Piana.
"Saya tunggu besok kamu harus ngambil keputusan yg tepat oke jangan menyakiti tubuh kamu sendiri"
"Iya dok"
••••••••
"Tuan kita akan mengunjungi rumah sakit Bhakti jaya untuk pengecekan tuan"ucap asisten itu dia adalah asisten Alvino.
"Yasudah kita kesana sekarang"ucap Alvino.
Alvino pun langsung mengunjungi rumah sakit itu di perjalanan dia sedikit merasa akan ada sesuatu tapi apa mungkin hanya perasaanny saja.
"Sudah sampai tuan"
Alvino pun langsung memasuki rumah sakit itu dan di sambut baik oleh para dokter.
Dia pun dia ajak berkeliling rumah sakit dia banya tersenyum salam sapa pada pasien di sana membuat semua orang sedikit senang kapan lagi di sapa sama orang ganteng hehe.
Saat dia mengecek ruangan ruangan sekilas dia seperti melihat Piana tapi mungkin hanya perasaanny saja karena ngapain dia dia di sini.
Tapi dia semakin penasaran saat seseorang itu keluar dari ruangan itu benar saja itu adalah Piana dia yakin tadi pagi dia juga mengenakan baju itu tapi dia sedang apa di sini.
Saat dia berbalik lagi Piana sudah tidak ada dia sangat yakin tadi Piana tapi dia sedang apa.
"Maaf kalo boleh saya tanya ruangan itu untuk konsultasi"tanya Alvino pada salah satu dokter.
"Iya tuan hari ini jadwal dokter Brian tuan"jawabny.
"Kalo begitu aku akan kesana"ucap Alvino dia masih penasaran dengan adiknya tadi sedang apa dia di sini.
Alvino pun memasuki ruangan itu dan langsung di persilahkan duduk oleh dokter Brian Alvino masih setia di kawal oleh para dokter di belakangnya.
"Maaf dokter Brian saya ingin bertanya apakah tadi dia kesini"tanya Alvino dengan menunjukkan foto Piana.
"Ah ya dia Piana pasien saya dia sedang pemeriksaan rutin tadi tuan"jawab Brian.
"Kalo boleh tahu dia di sini pemeriksaan apa"
"Maaf tuan itu privasi pasien saya"ucap Brian.
"Dia adik saya jadi saya perlu tahu apakah kau tidak mengetahui keluarga Ravennzy dia adalah anak bungsu kami Piana Varellyna Ravennzy"
"Maaf tuan saya benar-benar tidak tahu jika dia adalah anak dari keluarga Ravennzy"ucap Brian terkejut siapa yang tidak tahu keluarga Ravennzy orang terkaya di dunia bahkan terkenal kejamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bestie
AksiyonMenceritakan dua orang sahabat yang kecelakaan saat pulang setelah kelulusannya. Bukanya ke alam baka eh malah nyasar bertransmigrasi ke tubuh orang untuk menyelesaikan misi mereka dan merubahnya. Banyak rahasia yg blm mereka ketahui dan bagaimana d...