59.hilang

763 61 0
                                    

•HAPPY READING•

Sampai di hotel Nayara dan ke empat abngnya dahulu yg datang lalu para abngnya Piana saat mereka semua bertemu di loby tiba tiba mereka menyadari sesuatu dan mereka semua saling bertatap yg pasti Nayara pun merasa ada yg kurang.

"Eh Piana di mana?"tanya Nayara yg membuat abngnya Piana yg lain bingung.

"Bukannya dia sama Lo ya"ucap Gavino.

"Engga katanya dia mau jalan jalan liat sungai tadi gw kira bareng Lo pada gimana sih"ucap Nayara.

"Kita gk bareng sama Piana dari tadi malah kita kira sama Lo"ucap ucap Albert sedikit panik.

"Engga dari pas gw sama dia ngobrol beres udh gk sama dia gw"ucap Nayara kekeh.

"Ah lu Jan bercanda terus Piana ke kemana ketinggalan gitu"ucap Gavino.

"Ywdh biar abng sama Adrian balik lagi ke sana kalian tunggu di sini"ucap Jefran.

"Biar gw ikut lu gw bantu"ucap Gibran.

"Raffa Raffi kalian jaga Nayara"ucap Gibran.

"Iya bang"ucap mereka.

Dengan terburu buru mereka bertiga langsung kembali ke sungai Han tadi untuk mencari paina kedua abng Piana masih berfikir mungkin Piana tertinggal atau dia tai ke toilet jadi tertinggal positif thinking.

Sampai di sana mereka langsung berpencar menacari Piana bahkan mereka bertanya pada orang orang di sana sambil menunjukkan foto Piana.

Tapi tetap saja mereka tidak ada satupun yg melihat Piana mereka mencari di toilet terdekat pun tidak ada.

"Gmna ada gk"ucap Jefran.

"Engga ada bang tadi Rian udh cari di toilet terdekat gk ada juga"ucap Adrian.

"Gk ada gw udh nelusurin sekitar sungai gk ada bahkan nanya sama orang tapi gk ada satupun yang liat"ucap Gibran.

"Mustahil dia ketinggalan kalo ketinggalan pasti di nelpon apa jangan jangan"ucap Jefran mencoba menghempaskan pikiran buruknya.

"Apa mungkin musuh dad atau musuh kita ngelakuin sesuatu sama Piana"celetuk Adrian.

"Bisa jadi kalo gitu kita kembali ke hotel kita telpon dad kita ceritakan semuanya"ucap Jefran.

Mereka bertiga pun pulang tanpa membawa piana sampai di hotel mereka sudah di suguhi banyak pertanyaan.

"Gmana bang Piana?"tanya Albert.

"Iya gman sama Piana?"tanya Raffi.

"Piana gmna ketemu gk gw telpon dari tadi juga gk di angkat"ucap Nayara.

"Kita gk nemuin Piana gw nyimpulin Piana mungkin di apa apain sama musuh keluarga kita"ucap Jefran.

"Kok bisa mereka ngebuntutin kita gitu"tanya Nayara.

"Mungkin"

Akhirnya Jefran Adrian Kenzo Gavino Albert pun berkumpul di kamar hotel sebelah mereka akan mengobrolkannya dengan dad dan kedua abng mereka.

Ada sedikit keraguan pada mereka, mereka takut jika Aksa memarahinya karena lalai menjaga Piana tapi apa boleh buat mereka harus bergerak cepat.

Jefran pun mengeluarkan laptop dan di taruh di atas meja dan dengan yg lainnya duduk di sofa mereka pun video call dengan kedua abngnya dan ayah mereka.

"Ada apa kalian menghubungi kami"tanya Aksa.

"Anu bang"ucap Gavino gelagapan jujur saat ini dia gugup dia juga merasa bersalah karena kurang memperhatikan Piana tadi.

"Jelaskan dengan jelas Jefran ada apa"tanya Davin.

"Gini dad"cerita Jefran dia pun menceritakan dari awal hingga akhir sampai pada akhir cerita.

"KALIAN LALAI LAGI MENJAGA PIANA DASAR BODOH!"sentak Aksa.

"Maaf bang tadi bener bener dia ada di Deket kita dan kita kira juga dia sama Naya"ucap Albert.

"Udh Aksa gk usah emosi kita cari tahu siapa yg ngelakuin ini"ucap Alvino menenangkan.

"Dad tidak yakin dia di culik oleh musuh kita musuh bebuyutan dad pun sudah mati semua siapa lagi, apa kalian sudah mencari di sekitar sungainya?"tanya Davin.

"Udh dad bahkan tadi bertanya dengan orang"ucap Jefran.

Saat obrolan mereka masih berlangsung tiba tiba ada yg membuka pintu dengan tergesa gesa dan ya dia adalah Raffi.

"Ada apa?"tanya Adrian.

"Ini kalian lihat Lo inget kan gw pernah bilang kalo gw naro pelacak di jam tangan piana sama Nayara tadi gw baru inget dan gw lihat stori terakhir dia terlihat gk jauh dari sungai tapi setelah itu ilang ini lokasi terakhirnya"ucap Raffi sambil menyodorkan Ipad-nya dengan mereka yg masih tersambung vidcall.

"Iya ini gk jauh tempatnya dari gw nyari tadi"ucap Jefran.

"Terus kok kenpaa sinyal hilang di situ?"tanya Kenzo.

"Ada beberapa kemungkinan jam tangan rusak entah di injek atau apapun bisa juga jatuh ke air tapi ada kemungkinan juga sengaja"jelas Raffi.

"Coba kau cari historynya beberapa hari lalu ada yg mencurigakan atu tidak atau dia mendatangi tempat tempat apapun itu"ucap Alvino yg masi di vidcall.

"Tidak ada yg aneh bang restoran, tempat perbelanjaan persis seperti yg didatangi Nayara juga"ucap Raffi.

"Kita harus gmna dad"tanya Kenzo.

"Sudah hari ini kalian istirahat dahulu besok kita lanjutkan pencarian dad akan usahakan untuk ke sana sekarang kalian istirahat"titah Davin.

"Iya dad"

••••

"Piana Lo ingkar janji masa Lo pergi gk bilang gw"lirih Nayara.

"Pantesan tadi dia bilang kayak gitu apa dia udh ngerasa tapi sekarang dia dmana"rutuk Nayara.

"Udh dek sekarang istirahat udh mlm besok kita lanjut cari Piana"titah Gibran.

"Iy bang"ucap Nayara.

Mereka semua terpaksa tidur dengan keadaan tidak tenang tidak mungkin jika Piana memilih kabur atau pergi sendiri.

••••

Masih dengan keadaan pagi buta mereka semua sudah terbangun dan melanjutkan pencarian Piana di sekitar tanpa lelah mereka pun juga bertanya tapi hasilnya selalu nihil.

Tempat terakhir Piana pun mereka telusuri tanpa ada yg tertinggal.

Drttt

"Iy dad"ucap Jefran.

"Bagaimana sudah ada titik terang"tanya Davin.

"Blm dad"lirih Jefran.

"Udh kita cari ke seluruh pinggiran sungai tetep gk ada nihil"ucap Jefran.

"Dad sudah meminta anak buah dad yg di sana untuk mencari Piana ke seluruh kota di sana"ucap Davin.

"Bisa juga dia tenggelam coba kau cari sekarang cepat"titah Davin.

"Iya dad Jefran coba cari "ucap Jefran.

"Kenapa gw gk kepikiran ke situ ya"celetuk Jefran dia pun tanpa babibu menghubungi yg lain untuk mulai mencari di sungai kali aja apa yg di katakan dad benar.

"Semoga Piana masih hidup"batin Nayara.

Terimakasih ygy jangan lupa votenya komen.Happy kiyowookk 🌚🌚🌚








Transmigrasi BestieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang