•HAPPY READING•
"Albert Gavino bawa Piana kebawah untuk makan dia bilang tadi ingin makan di bawah"ucap Davin.
"Iya dad"
Albert dan Gavino pun ke atas untuk membawa Piana saat sudah di depan pintu Piana saat akan membuka pintu ternyata di kunci Albert pun langsung mengetuk tapi tidak ada respon apapun.
"Mungkin lagi tidur kali bang"ucap Gavino.
"Gw punya firasat gk enak ambil kunci serep sekarang"suruh Albert lalu Gavino pun langsung mengambil kunci cadangan di laci.
Albert pun langsung membuka kunci pintu saat sudah sedikit terbuka Albert dan Gavino melihat sekilas barang barang berantakan tanpa pikir panjang mereka langsung membuka pintu saat terbuka terlihatlah banyak barang berserakan kasur yg sudah tidak ada Piana.
"Ada apa ini bang"ucap Gavino aneh mereka pun langsung mencari keberadaan piana dan Gavino melihat Piana yg sudah tergeletak di lantai.
"Bang ini Piana"ucap Gavino panik.
Gavino pun langsung menggendong Piana dan menidurkan kannya di kasur.
"Kamu panggil yg lain sekarang"ucap Albert pada Gavino.
"Iya bang"ucap Gavino dia pun langsung ke lantai bawah untuk memberitahukannya.
Sampai di lantai bawah Gavino pun langsung berlari ke ruang makan saat sampai Gavino yg masih ngos ngosan pun mencoba menetralkan nafasnya.
Yg lain pun menatap Gavino aneh kenapa dia malah berlari lari.
"Kamu ngapain lari gavin"tanya Alvino.
"Hah hah hah tunggu bang Gavin napas dlu"ucap Gavino.
"Piana pingsan dad"ucap Gavino yg membuat semua orang disan tanpa babibu langsung ke lantai atas.
"Kenapa sama Piana Al"tanya Alvino pada Albert.
"Gk tahu bang Piana udh pingsan di lantai tadi"jawab Albert.
Alvino pun langsung memeriksa detak Piana dengan telaten.
"Gimana dengan adikmu vino"tanya Davin.
"Huh buruk dad sepertinya kanker hati dan leukimia sudah semakin parah"ucap Alvino lirih.
"Bagaimana bisa kau sembuhkan Piana bagaimana pun caranya!"ucap Aksara sedikit membentak.
"Udh bang kita cari solusinya"lerai Jefran.
"Apa maksudnya ini gavin Piana punya penyakit kanker hati sama leukimia"tanya Albert tidak percaya.
"Huh iya bang Piana punya penyakit itu dia kekeh gk mau di obatin"jawab Gavino lirih.
Bagaikan di sambar petir Albert apa sekarang dia akan kehilangan orang yg dia sayangi lagi kenapa dia sudah mulai menerima Piana sebagai adiknya tapi kenapa harus pergi apa takdir hanya di tinggalkan oleh orang yg dia sayang.
"Sudah sekarang kembali ke kamar kalian masing masing besok kita bicarakan bersama Piana dad akan bicara pada Piana agar dia mau berobat"ucap Davin.
"Iya dad" mereka semua pun langsung keluar dan kembali ke kamar masing masing terkecuali Davin dia masih ingin bersama anak bungsunya ini.
"Maaf kan Daddy Piana dad gagal menjadi seorang ayah"ucap Davin lirih sambil menyibakan rambut Piana.
Davin pun ikut berbaring bersama Piana kali ini saja dia akan tidur bersama anaknya dia sudah jahat dulu membiarkan anaknya sendiri Davin pun langsung tertidur sambil memeluk anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bestie
AcciónMenceritakan dua orang sahabat yang kecelakaan saat pulang setelah kelulusannya. Bukanya ke alam baka eh malah nyasar bertransmigrasi ke tubuh orang untuk menyelesaikan misi mereka dan merubahnya. Banyak rahasia yg blm mereka ketahui dan bagaimana d...