37. Titik kebahagiaan

1.3K 172 9
                                    

Kedatangan Bagas dan Lia, menciptakan suasana riuh dari mulut anggota Graxtual. Mereka kompak memerhatikan penampilan Bagas dan Lia. Bagas terlihat semakin ganteng dengan kemeja putih yang lengannya digulung sampai batas siku, kancing bagian atas yang sengaja dibiarkan dan salah satu bagian kemeja dimasukkan ke dalam celana benar-benar membuat penampilan Bagas semakin membuat cewek-cewek yang   saat itu lagi berteduh di dekat markas semakin tergila-gila. Sementara, Lia mengenakan dress warna senada dengan kemeja yang dikenakan Bagas. Wajah gadis itu terlihat sangat cantik dengan polesan riasan tipis-tipis.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila! Cakep bener," ujar Zidan jujur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gila! Cakep bener," ujar Zidan jujur.

"Yang mana yang cakepnya, Bang?" tanya Devan. Dia adalah anggota Graxtual dari kelas sepuluh.

"Lia," balas Zidan jujur.

"Lihat pawangnya udah kayak mau makan lo hidup-hidup, Dan," kata Dimas.

"Gue cuma muji doang. Gue sama sekali enggak ada perasaan sama Lia, tapi kalau lo mau gue suka Lia pasti gue bakal belajar untuk menyukai Lia," balas Zidan diakhiri kedipan genitnya.

"Udah, Dan. Jangan bikin rumah tangga mereka hancur lagi," ujar Noval yang sejak tadi main game.

"Kalian dari mana?" tanya Dimas.

Lia melirik Bagas. Bibir gadis itu terangkat membentuk lengkungan tipis bak bulan sabit. Dia menunggu Bagas mengatakan tujuannya ke markas. Lia greget karena Bagas sama sekali tidak membicarakan hal itu. Dia malah menanyakan keberadaan Arka.

"Arka mana?"

"Dia nemenin Ara. Maklum Arka itu bucin banget sama Ara jadi ya gini," balas Noval.

"Gini gimana? Aku kepo!" seru Zidan.

"Lebih memprioritaskan Ara daripada Aca," kata Arya memberi tahu. Dia berdiri dan menghampiri Lia yang berdiri di dekat Bagas. "Lia, untung Bagas gak punya adik atau kakak cewek jadi cuma lo prioritas dia."

Bagas menyugarkan rambut membuat cewek-cewek yang ada di dekat markas menjerit tidak karuan. Dia merangkul pundak gadis cantik yang ada di sampingnya. Hal tersebut membuat semburat di pipi Lia muncul.

A&B | Kita Belum Usai [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang