Seorang pria bertubuh besar mendorong Lia hingga menubruk tembok. Gadis itu sama sekali tidak bisa berteriak lantaran mulutnya disumpal kain, serta tangan dan kaki gadis itu terikat. Secara perlahan, bahu Lia mulai merosot. Gadis itu menyandarkan tubuhnya di tembok yang catnya sudah mengelupas.
"Raja di mana? Kenapa dia enggak ada di sini?"
Lia mengangkat pandangannya kala pintu terbuka. Mata gadis itu tertuju ke seorang cowok yang berdiri di ambang pintu. Orang itu sama sekali tidak menghampiri Lia. Dia malah terus memerhatikan gadis itu cukup lama.
Cowok itu menepuk tangannya beberapa kali hingga akhirnya datang seorang pria menghampirinya seraya membawa bingkisan berupa roti dan susu vanilla.
Cowok itu begitu telaten menyuappi Lia. Awalnya, Lia sama sekali tidak menerima roti pemberian orang itu. Namun, makin lama dia makin kelaparan. Ingin sekali Lia menarik topeng yang orang itu gunakan. Namun, sialnya tangan gadis itu masih terikat.
"Raja mana?" tanya Lia.
Dua geng motor besar yaitu Graxtual yang dipimpin Arka dan Trabax yang dipimpin Raja terus mencari keberadaan Lia ke seluruh penjuru kota Jakarta. Bahkan, Arka dan Raja melibatkan anggota geng mereka masing-masing yang ada di luar kota Jakarta. Mereka sama sekali tidak akan berhenti mencari Lia meskipun rasa lelah terus menghantui mereka.
"Kita enggak mau istirahat? Makan bakso urat dulu tuh di depan kayaknya enak," ucap Gala yang duduk di boncengan Raja. Dia memukul pundak Raja. "Raja, bakso urat itu lagi viral banget loh! Cobain yuk——"
"Diem! Enggak usah mikirin bakso urat!" potong Raja.
Gala mencebikkan bibirnya dengan sebal. Padahal, dia cuma mau mengajak Raja makan, tetapi Gala selalu salah di mata Raja. Di sini, Raja merasa bersalah karena dirinya yang mengajak Lia ke danau mengakibatkan Lia menjadi korban penculikan. Raja gagal lagi menjaga seseorang yang dekat dengan dirinya.
"Gal, sebaiknya lo yang bawa motor! Raja kayaknya enggak fokus gitu!" saran Regan.
Raja menggeleng. "Nanti kalau dia yang bawa malah belok ke warteg," balas Raja.
Ini adalah momen perdana dua geng motor yang selalu bertengkar akur hanya demi menyelamatkan seorang gadis cantik yang sama sekali sudah tidak pedulikan lagi oleh tunangannya. Namun, Lia selalu mendapat perlakuan baik dari masing-masing anggota Graxtual ataupun Trabax yang mengetahui kalau Lia sangat disayangi ketua mereka yaitu Raja Laskar Aditama.
Dimas menghentikkan motornya sebentar kala ponselnya terus berdering. Dia merogoh ponselnya yang ditaruh di saku jaket. Mata cowok itu membulat kala membaca nama adiknya yang tertera di layar. Dengan cepat, Dimas mengangkat panggilan adiknya.
"Kenapa?"
"Kakak, di mana? Tiara takut di rumah."
"Mama sama papa berantem lagi?"
"Iya, kak. Tiara harus gimana? Tiara enggak mau kalau mama kenapa-kenapa. Kakak cepat pulang, ya. Biar mama sama papa enggak berantem lagi."
Dimas menghela napasnya berat kala mendengar permintaan adiknya yang tengah ketakutan karena orang tua Dimas dan Tiara terus bertengkar. Namun, Dimas juga masih pengen mencari keberadaan Lia. Apalagi cowok itu mendapat perintah dari Zidan untuk selalu menjaga Lia kalau suatu saat Zidan enggak ada di samping Lia. Saat ini, Dimas dibuat dilema dengan pilihan yang sangat sulit ini. Sampai akhirnya, Bimo yang ikut mencari keberadaan Lia pun menghentikan motornya tepat di dekat motor Dimas.
"Kamu sakit, Dim? Mau istirahat? Biar, Om anterin kamu ke rumah kamu," kata Bimo.
"Dimas baik-baik saja, Om," balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A&B | Kita Belum Usai [Ending]
Fiksi RemajaYang sudah membaca cerita ini, tolong jangan spoiler alur cerita dan endingnya! "Kalau kita usai, aku boleh kangen pelukan kamu yang bikin nyaman? Aku boleh kangen kamu?" Agrilia atau kerap disapa Lia, tidak pernah menduga kalau dirinya akan kembali...