2. Bagas marah?

5.3K 489 152
                                    

"kurang ajar lo!"

Seseorang langsung memukul rahang tegas Erlangga. Pukulan itu bukan sekadar pukulan biasa, tetapi pukulan  yang sangat menyakitkan.

"Lo siapa? Gak usah ganggu gue!" balas Erlangga sewot.

"Gue enggak akan ganggu lo kalau lo gak kasar sama sama sahabat gue!" Noval langsung menarik Lia untuk berlindung di belakang dirinya.

"DIA PACAR GUE!"

Noval tertawa, cowok itu langsung mencengkeram pakaian yang dikenakan Erlangga. Noval mencengkeramnya sekuat tenaga bahkan Erlangga sampai kesusahan bernapas. "Kalau lo pacarnya seharusnya lo itu jangan kasar sama Lia! Lia itu cewek gak sepantasnya lo kasar sama dia!"

Erlangga menepis tangan Noval, cowok itu langsung memukul perut Noval sebanyak lima kali dengan sekuat tenaga. Pukulan yang tiga kali berhasil membuat Noval terhuyung.

"LEMAH LO!" Erlangga langsung meludah di sana. Cowok itu menatap remeh Noval yang belum juga terbangun. "MAKANYA LO ITU GAK USAH JADI JAGOAN! LO CUMA COWOK LEMAH——"

"Gue enggak lemah!" potong Noval.

Dengan rasa ngilu di bagian perutnya. Noval tetap nekat berdiri dan kembali melayang pukulan yang tidak terduga ke beberapa bagian tubuh Erlangga.

"Noval udah!"

Lia terlihat khawatir karena Erlangga sepertinya sudah tidak berdaya lagi. Pakaian Erlangga kini dipenuhi bercak darah hal tersebut membuat hati Lia hancur. Meskipun Erlangga kasar, tetapi Lia sayang banget sama kekasihnya itu.

"Diem Lia!" jawab Noval tanpa menghentikan aksinya.

"DIA COWOK GUE, VAL!" Lia langsung menarik tangan Noval. Gadis itu mendorong tubuh Noval sekuat tenaga. "PERGI!" usir Lia membuat Noval menatap Lia tidak percaya. Lia lebih memilih Erlangga.

Noval menggeleng kala melihat Lia  mendekap tubuh Erlangga. "Suatu saat gue yakin kalau lo bakal nemu orang yang tepat! Dan orang itu bukan dia!"

"El, kamu ikut ke rumah Lia dulu, ya? Biar Lia bisa bersihin lukanya El." Gadis itu menatap sendu wajah Erlangga yang dipenuhi luka memar.

Erlangga mengangguk lemah. "Maaf El sudah kasar sama Lia." Erlangga membelai pipi Lia. "El cemburu lihat Lia pulang sama cowok lain. El janji gak bakal kasar lagi sama Lia," lanjutnya.

Lia mengulas senyum tipis. "Sekarang El ikut sama Lia, ya?" Gadis itu membantu Erlangga untuk berdiri.

***

Bagas membaringkan Samuel di tempat tidurnya. Cowok itu langsung menyelimuti adiknya sampai batas dada. "Good night kesayangan Bang Agas." Bagas langsung mengecup singkat kening Samuel.

Pintu kamar terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya yang membawa satu gelas susu.

"Samuel pasti tadi ngerepotin Agas, ya? Nih ada susu hangat tadi, bunda bikinin ini buat Agas." Kinan menyerahkan satu gelas susu ke Bagas.

"Makasih, Bundanya Bagas dan Samuel," balas Bagas.

Kinan tertawa pelan, wanita itu kembali ke luar  dari kamar Bagas. Berbeda dengan Bagas, cowok itu langsung membersihkan diri sebelum akhirnya tidur.

Bagas kini membantingkan tubuhnya di atas sofa yang ada di kamarnya. Cowok itu membiarkan adiknya untuk tertidur di tempat tidurnya.

"Kenapa gue jadi mikirin Lia?" gumam Bagas.

Di kediaman Lia kini Erlangga sudah duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Pakaian cowok itu benar-benar sudah sangat lusuh.

A&B | Kita Belum Usai [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang