"Di sini saya yakin kalian pasti mempunyai cita-cita, betul tidak?" tanya guru, wali kelas Haewon.
"Betul" jawab semua murid.
"Saya ingin bertanya kepada kalian tentang cita-cita, yang bisa jawab dan menjelaskan nya saya kasih Coklat!" ucap Bu Ririn.
"Lily, Apa cita-cita kamu?" tanya Bu Ririn tiba-tiba kepada Lily. Lily kaget, dengan gugup dia menjawab.
"Saya ingin menjadi penyanyi Bu!" jawab Lily semangat.
"Wah bagus sekali cita-cita nya, mengapa ingin menjadi Penyanyi, Lily?" tanya Bu Ririn.
"Karena saya suka bernyanyi bu" jawab Lily.
"Oke, Lily maju kedepan" suruh Bu Ririn.
Lily kaget dan panik, takut di suruh aneh-aneh dia. "Maju aja, gapapa" bisik Haewon. Akhirnya Lily pun maju kedepan.
"Sekarang Haewon! Apa cita-cita kamu?" tanya Bu Ririn.
"Saya mau jadi psikologi, karena saya ingin menyembuhkan gangguan mental seseorang Bu. Saya merasa kasihan dengan anak-anak yang selalu di jahati oleh teman maupun orangtua nya tanpa anak itu salah Bu" ujar Haewon.
"Bagus! Silahkan maju kedepan" suruh Bu Ririn sekali lagi.
Selesai menanyakan beberapa anak, akhirnya Bu Ririn kembali kedepan. Mengambil sesuatu dari tas nya, coklat. Dia pun memberikan nya kepada murid-murid yang dia suruh maju ke depan.
"Di makan ya coklat nya!" ujar Bu Ririn sambil tersenyum.
Istirahat pun tiba, Haewon dan Lily makan di kelas karena mereka janjian bawa bekel.
"Coklat nya di makan kapan ya?" tanya Lily kepada Haewon, dia udah ga sabar mau makan coklat pemberian bu Ririn.
"Nanti aja abis makan bekel nya" jawab Haewon santai.
Bekal Haewon :
Bekal Lily :
Bekal nya Haewon mah simpel aja, yang penting ngenyangin. Mama nya itu suka yang simple simple."Ih lucu banget domba nya" kata Haewon melihat isi bekal Lily.
"Mami aku yang buatin" ujar Lily.
"Iya, tau. Yakali kamu yang buat" julid Haewon.
"Hehe, iya sih" ujar Lily sambil tertawa pelan.
"Ayo makan" ajak Haewon, diangguki sama Lily.
Mereka pun makan bersama-sama hingga akhirnya Haechan dengan Chenle pun datang menghampiri mereka untuk makan bekal bersama.
"Kok bekel nya kalian sama?" tanya Lily.
"Kita kembar, bodoh" julid Haechan dan Haewon. Chenle bagian ketawa aja dia mah.
"Oh iya, lupa astagaa" ujar Lily sambil terkekeh.
Ajaran Doyoung emang, Anak-anak nya julid semua.
"Haewon, ayo makan coklat nya" ajak Lily. "Ayo" sahut Haewon.
Mereka pun menikmati coklat yang di kasih oleh Bu Ririn tadi.
"Coklat dari mana?" tanya Haechan penasaran.
"Bu Ririn" jawab Haewon.
"Mauu" pintar Haechan.
"Ga!" kekeuh Haewon.
Akhirnya Haechan diam. Gatau kenapa tiba-tiba diam tu anak.
"Chenle-yaa, belikan aku coklat" rayu Haechan dengan suara imut.
Ada mau nya ternyata.
"Ewhh" Chenle geli dengernya. Sama juga dengan Haewon.
"Belikan yaa heung" pintar Haechan masih dengan suara imut nya.
"Ya ya ya, besok ku bawakan" ujar Chenle pasrah.
"Nitip ya Lelee" pinta Haewon. "Iya" sahut Chenle pasrah.
Lily cuma diam, ga tau mau ngapain. Dia ga begitu kenal dengan Chenle, walaupun dia tau Chenle karena Chenle populer di sekolah akan kekayaan nya. Tapi selain itu dia ga kenal sama Chenle. Kalau Haechan dia kenal hanya sebatas Saudara kembar Haewon aja.
"Lily, diem aja" ujar Haechan menegur, gaenak juga tiba-tiba ngeliat orang diam karena ga ngerti pembahasan nya.
"Eh gapapa" sahut Lily biasa.
"Lily, temanin ke kamar mandi" pinta Haewon. "Ayo, aku juga mau ke kamar mandi" sahut Lily.
Lily dan Haewon pun pergi ke kamar mandi, sedangkan Chenle dengan Haechan pergi ke kelas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
01 : Husband - Kim Doyoung
Fanfiction𝗦𝗘𝗟𝗘𝗦𝗔𝗜. 𝗛𝗨𝗦𝗕𝗔𝗡𝗗 𝗦𝗲𝗿𝗶𝗲𝘀 𝟬𝟭 : 𝗞𝗜𝗠 𝗗𝗢𝗬𝗢𝗨𝗡𝗚 𝗩𝗲𝗿𝘀𝗶𝗼𝗻. Nama ku Yoojin. Usia ku adalah 21 tahun, aku kuliah di salah satu Universitas terkenal di Korea. Aku juga memiliki seorang kekasih, nama nya Doyoung. Kami sud...