21. Ancaman

34 3 0
                                    

Sudah 2 hari berlalu, sekarang Yoojin pergi mampir ke Kantor Doyoung untuk memberi nya makan siang.

Doyoung bukan lah tipe orang yang gampang makan di saat-saat sibuk nya. Dia lebih memperhatikan pekerjaan nya di bandingkan kesehatan nya. Maka dari itu Yoojin datang untuk memberi nya makan siang dan menemani nya makan bersama.

Saat Yoojin masuk ke dalam ruangan Doyoung, tidak ada Doyoung di sana. Hanya ada sekretaris yang sangat ia benci, dan dengan santai nya dia duduk di sofa.

"Suami saya, kemana?" Tanya Yoojin.

Wanita itu hanya terdiam, dan perlahan menghampiri Yoojin.

"Ck, ancaman lo enggak berlaku buat gue" Kata nya.

"Lo liat, gua bakal bikin anak yang di kandungan lo itu mati. Gua yakin, Doyoung enggak cinta sama lo. Tapi dia cuma mau keturunan dari lo aja" Lanjutnya.

"Hm, seberapa tau sih anda tentang kehidupan saya?" Tanya Yoojin dingin.

"Banyak, gua tahu segala nya" Jawab wanita itu.

"Hm, tapi maaf. Saya tidak sebodoh yang anda pikirkan" Ujar Yoojin.

"Saya adalah Jung Yoojin, lulusan S2 di Sydney jurusan Psikologi. Saya tidak gampang di bohongi begitu saja, Yoon Hajeun" Lanjutnya.

"Cih"

"Pergi lah menjauh dari kehidupan saya, selagi saya masih bersikap sopan. Saya bahkan bisa melakukan hal yang lebih sadis jika kamu melakukan sesuatu terhadap anak yang saya kandung" Ujar Yoojin.

"Gua enggak takut, kita liat aja nanti apa yang terjadi sama lo dan bayi lo" Ancam nya lalu pergi dari ruangan Doyoung.

Bertepatan setelah beberapa menit sekretaris itu keluar dari ruangan, Doyoung pun masuk ke dalam.

"Loh? Kapan dateng?" Tanya Doyoung sambil senyum.

"Dari tadi, kamu abis dari mana?"

"Meeting sama klien Jepang, Nakamoto Yuta" Jawab Doyoung.

"Ayo makan" Ajak Yoojin. Mereka pun makan bersama.

Setelah nya, Yoojin pergi untuk menemui Hyola. Tentu nya dia akan bertanya tentang Hajeun.

"Hyola, sekretaris baru itu, dia dari keluarga mana?" Tanya Yoojin.

"Dia dari keluarga Yoon, ayah nya bekerja sebagai manager di perusahaan JSW Corp. Perusahaan papa kamu" Jawab Hyola.

"Kabar keluarga nya? Ceritakan semua nya" Pinta Yoojin.

"Di Cafe aja yuk, takut ada yang denger" Ajak Hyola, Yoojin mengangguk.

"Biar nanti aku yang bilang sama Doyoung" Ujar Yoojin.

"Gausah, aku udah selesai kok" Ujar Hyola, Yoojin mengangguk.

Di Briliant Cafe.

"Dia Yoon Hajeun, ayah nya kerja sebagai manager di perusahaan papa kamu. Walaupun dia bekerja sebagai manager, tapi keluarga mereka memiliki banyak sekali hutang. Dan itu di sebabkan oleh ibu Yoon Hajeun, dia adalah pemabuk dan suka sekali selingkuh, dia adalah wanita terjahat. Dan sifat pemabuk dan jahat nya itu menurun ke Hajeun."

"Kabar nya, kini mereka hampir berpisah karena ibu nya yang ingin menikah lagi. Namun, ayah nya tetap sabar menghadapi keluarga nya itu. Lalu Hajeun memilih untuk bekerja sebagai sekretaris CEO untuk bisa menggoda nya, jika mereka tergoda, maka dia bisa memploroti uang mereka. Itu adalah tujuan pertama nya"

"Tujuan kedua nya adalah, karena untuk membiyayai pengobatan adik nya, Yoon Joohyun. Adik nya baru berusia 10 tahun, dia sakit kanker otak stadium 3. Dan di kabarkan juga, ayah nya memiliki penyakit Leukimia akut."

"Yang lebih parah nya, dia juga harus membantu ayah nya karena sang ibu. Sang ibu, dia hamil. Anak hasil hubungan pemerkosaan, waktu itu ibu nya sedang mabuk berat, dan tidak sadar dengan hal itu. Usia kandungan nya kini sudah berjalan 5 bulan."

"Awal nya sang ibu ingin menggugurkan bayi itu, tapi di tahan oleh sang ayah. Dia merasa kasihan dengan bayi itu dan memutuskan untuk merawat nya hingga lahir. Setelah lahir nanti, dia akan menyerahkan semua nya kepada pasangan itu, entah sang pria itu akan tanggung jawab atau tidak"

"Jadi sekarang itu lah alasan dari semua nya" Jelas Hyola.

"Kalau di pikir-pikir, kehidupan nya sangat sulit. Dia harus bekerja dengan cara yang memalukan demi uang. Tapi kita tidak bisa menyalahkan keluarga nya" Ujar Yoojin.

"Niat nya baik, dia ingin membantu ekonomi keluarga nya. Tapi cara nya untuk bekerja itu lah yang salah, bahkan dia rela mengancam orang." Lanjutnya.

"Dia ada ngancem kamu?" Tanya Hyola, Yoojin mengangguk.

"Dia ngancem kalo dia bakal membunuh bayi ku, setelah nya dia akan mencoba mendekati Doyoung" Jawab Yoojin.

"Kamu gausah khawatir, nanti biar aku bantu kamu" Ujar Hyola, Yoojin mengangguk.

"Nanti akan ku keluarkan pekerjaan lama ku saat dia berani macam-macam dengan kamu" Lanjutnya.

"Terima kasih" Ujar Yoojin sambil tersenyum.

"Tidak apa" Balas Hyola sambil tersenyum.

01 : Husband - Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang