-2- Bayangan dan cahaya

366 44 2
                                    



Pov Lotus

Keluarga D'licht adalah salah satu keluarga yang berpengaruh di negara ini, ditambah lagi salah satu putrinya merupakan selir dari putra mahkota. Hal itu menjadikan keluarga ini memiliki kekuatan yang besar, baik di sector perdagangan maupun politik. Mereka juga dikenal sebagai keluarga yang memiliki citra yang baik, meskipun selama aku masuk ke dalam keluarga ini aku melihat banyak dosa yang mereka lakukan dengan rapi.

Aku hidup di dalam rumah ini, seperti seekor tikus. Aku mencuri informasi dari setiap indra yang kumiliki. Tuan Jhone memiliki 4 orang anak, dan mereka semua memiliki ciri khas masing-masing. Anak pertama, tuan Rey adalah orang yang dermawan, lembut, baik hati, dan cerdas. Meskipun begitu, ia tidak bisa mengelabui mataku, ia orang yang ambisius. Maya, putri pertama sekaligus selir dari putra mahkota, dia adalah sosok yang anggun dan memiliki tata kerama yang baik. Berbeda dengan putri kedua Jhone, Moon. Dia gadis yang ceria, kekanak-kanakan, dan manja. Satu sosok yang tidak pernah kutemui sejak pertama kali aku masuk di rumah ini, yaitu putri ketiga atau anak bungsu dari Jhone, Rose. Tidak ada yang pernah melihat sosoknya, dan tidak ada yang diperbolehkan untuk mendekati rumah singgahnya. Hal itu sudah terjadi sejak ia masih kecil, hingga sekarang. Bahkan ketiga saudaranya pun tidak mengetahui seperti apa wajah adik mereka, tidak ada yang berani mendekati rumah singgah itu.

Rey : Lotus..

Lotus : iya tuan, ada yang bisa saya bantu?

Rey : bisa kau temani maya untuk minum teh di taman?

Lotus : baik tuan,

Rey : pastikan dia nyaman

Lotus : baik tuan,

Hah, sepertinya ini menjadi acara minum teh yang menegangkan. Melihat bagaimana respon tuan rey, sepertinya yang datang untuk acara minum teh adalah putra mahkota dan kolega-koleganya. Kehidupan rumah tangga yang rumit...

Aku berjalan menuju taman belakang, tempat acara minum teh berlangsung. Seorang wanita dengan gaun mewahnya duduk dengan sopan di atas kursi mewah, di depannya sudah dihidangkan secangkir teh yang nikmat. Namun pandangannya sesekali memandang sosok pria muda yang terlihat menyebalkan di sampingnya. Rambut klimis, dengan tuxedo hitam, kemeja putih, dan jas yang ditaruh di sandaran kursi. Sosok pria yang angkuh, jelas sangat familiar bagiku, dia adalah Putra mahkota. Di depannya, hadir beberapa pria yang diantaranya aku mengenal mereka.

Aku membawa sebuah nampan yang diisi dengan dua botol wine, dan beberapa gelas wine yang kutaruh di hadapan putra mahkota beserta kolega-koleganya.

Jake : Maafkan aku istriku, aku terpaksa sedikit merusak acara minum tehmu, dengan dua botol wine ini.

Maya : bukankah kau sudah biasa melakukannya, rasanya akupun tidak bisa menyanggahnya.

Jake : oh ayolah, hanya minum teh saja itu sangat membosankan, dengan wine kita bisa menikmati hari ini dengan jauh lebih bersemangat (sambil tertawa)

Maya : nikmatilah hari hari anda, (sambil mengulurkan tangannya, seakan mempersilahkan pria-pria dihadapannya untuk minum bersama putra mahkota)

Jake : Istriku benar-benar pengertian, (mencubit pipi Maya dengan gemas)

Jimmy : anda terlihat begitu mencintai selir anda ya? (menggoda, sambil meminum segelas wine di tangannya)

Jake : dia adalah selir tercantik yang kupunya, ditambah lagi, dia adalah yang paling berharga. (sambil memegang bibir nona Maya)

Aku dapat melihat dengan jelas dari mata nona Maya, ia merasa dilecehkan oleh suaminya sendiri, tapi ia tidak bisa melawan suaminya. Seakan ia tengah menahan amarahnya, mendengar kata-kata nakal merendahkan yang suaminya tunjukkan untuknya.

YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang