-9- Malam setelah senja

218 32 2
                                    



Pov Lotus

Rose duduk di sebelahku, tepat di depan tubuhku yang tengah terbaring menatap jendela. Rambutnya yang panjang tepat berada di depan wajahku, dengan harum yang sangat menenangkan. Dia menoleh ke arahku, yang berada di belakang punggungnya.

Rum : Kenapa kau memintaku untuk duduk disini, dan melihat pemandangan itu? (sembari menunjuk senja)

Lotus : Entahlah, aku hanya senang melihat dua pemandangan indah di depanku, itu bisa mempercepat kesembuhanku

Rum : Terima kasih sudah melindungiku, kalau bukan dirimu, aku pasti sudah tertembak

Lotus : Itu sudah menjadi tugasku, nona. Aku jauh lebih kaget dengan kemampuan beladiri nona, sangat menakjubkan. (melihat ke dalam mata rose)

Sejenak, aku merasa seperti sosok di depanku ini bukanlah wanita biasa. Yah, dia memang nona Rose, calon pewaris keluarga D'licht. Bukan, aku merasa ada sesuatu yang ia sembunyikan, dan itu masih menggangguku.

Maya duduk di sofa dalam kamarku, masih dengan pose yang begitu menggoda. Dia memutar-mutar gelas berisi wine, dan meminumnya seteguk demi seteguk. Matanya seakan tengah bermain dengan pemandangan tubuh kami berdua yang tak bergerak melihat senja. Sesekali dia tersenyum, seperti sangat menikmati diriku yang tengah dimabuk cinta.

Beberapa saat kemudian, Us, pelayan pribadi Rose masuk bersama dengan nona Moon yang membawakan beberapa kotak hadiah untukku.

Moon : Hai Moon, maaf aku masuk tanpa mengetuk pintu, aku dan pelayan ini membawa banyak sekali kotak hadiah yang menumpuk dari para pelayan yang merindukanmu. (sambil meletakkan semua kotak di atas meja)

Maya : Sejak kapan adikku bekerja seperti pelayan?

Moon : membantu membawakan, bukan berari aku pelayan, aku hanya ingin membantu. (berjalan mendekati Maya, dan menuang wine ke dalam gelas lainnya)

Rum : Us, ayo kita kembali ke kamar, sepertinya kepala pelayan butuh istirahat. (berdiri dan mulai berjalan kea rah us yang masih mematung di depan pintu)

Lotus : Tung...Tunggu... Ugh.. (kesakitan karena menggerakkan tubuhnya terlalu keras)

Sekilas aku melihat wajah Rose yang kaget dengan keadaanku, dan langsung kembali memegang tubuhku.

Rum : kenapa kau malah bergerak berlebihan, jahitannya nanti lepas, (marah)

Lotus : maaf jika aku sedikit tidak sopan, bolehkah anda sedikit lebih lama disini, menemaniku. (memohon sambil memegang tangan Rose dengan erat)

Gadis itu hanya mengganggukan kepalanya, menyetujui permintaanku dengan cepat. Aku sungguh kepala pelayan kurang ajar, bagaimana aku bisa meminta permohonan semacam itu. tapi aku merasa benar-benar nyaman berada di dekatnya, bahkan hanya dengan mencium aroma dari tubuhnya begitu menenangkan hariku.

Maya : Pelayan, panggil dokter, sepertinya keadaan kepala pelayan sedikit memburuk.

US : Baik nona Maya, (lalu pergi dengan cepat)

Kami berdua masih terpaku di atas Kasur, saling menggenggam tangan. Moon dan maya hanya tersenyum dengan seribu arti melihat pemandangan di depan mereka.

Malam datang, suasana di dalam kamarku mulai semakin gelap. Aku membuka mataku pelan, dan hanya keheningan tengah malam yang datang menyergapku. Aku melempar pandanganku pada sudut di depanku, seseorang tengah berdiri dengan segelas winenya. Berdiri tanpa ada cahaya yang menerpa sosoknya, sangat misterius.

YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang