-10- Abilasa (1)

217 32 1
                                    



Pov Rum

Lima hari kemudian, kediaman D'licht disibukkan dengan kunjungan mendadak ratu kerajaan. Bukan hanya para pelayan yang harus membersihkan kediaman lebih daripada sebelumnya, bahkan ayah juga disibukkan dengan berbagai laporan bersama dengan kak Rey. Meskipun sekarang aku lebih sering mengunjungi rumah utama, tapi sosok yang paling jarang kutemui adalah kak rey. Para pelayan mengatakan bahwa dia adalah sosok yang baik, ramah, dan sangat lembut.

Orang lain yang mendadak sulit kutemui adalah kepala pelayan kediaman ini, Lotus. Dia sudah pulih sejak 2 hari yang lalu, tapi sulit bagiku untuk menemuinya.

Rum : Kenapa sulit sekali menemui Lotus? (gerutuku)

Us : Heh, dia seorang kepala pelayan, pasti sekarang dia sangat sibuk mempersiapkan kunjungan dari ratu. (sembari merias rambutku dengan berbagai aksesoris)

Rum : Kapan kunjungan itu?

Us : Hari ini,

Aku kaget, pantas semua orang serba panic hari ini. Kukira kunjungannya baru diadakan besok, padahal kabar baru sampai semalam. Apakah ratu memang punya hobi membuat orang panic?

Untuk pertama kalinya, Rey mengunjungi kamarku di rumah singgah. Dia mengetuk pintu dengan pelan, dan memastikan bahwa aku siap sebelum ke rumah utama bersamanya.

Rey : Adikku, bagaimana? Kau sudah siap?

Rum : Iya kak, aku sudah siap. (sambil menjulurkan salah satu tanganku ke dalam genggamannya)

Rey : seperti biasa, kau begitu cantik dan menawan.

Rum : terima kasih kak, (tersenyum dengan manis)

Us meriasku dengan riasan terbaiknya, sambil terus mengecek rambut dan bantalan dadaku. Dress yang kupakai kali ini, cukup berat dan penuh manik-manik, bahkan akupun kesusahan untuk berjalan. Kenapa Us harus menyiapkan dress ini sih?

Selama perjalananku bersama kak Rey menuju Rumah utama, kak rey selalu tersenyum padaku. Sesekali dia mengelus rambutku, mengecup punggung tanganku. Rasanya sebenarnya tidak nyaman, namun aku harus bersiap untuk menerima hal ini, karena ini hal yang biasa didapatkan oleh wanita bangsawan di keluarga ini.

Rey : Kenapa kau terlihat gugup,

Rum : Tidak kak, aku hanya sedikit kurang nyaman dengan dress ini

Rey : Mau berganti?

Rum : Tidak perlu, ini masih bisa kutahan,

Dia kembali tersenyum padaku, tapi sejenak aku melihat senyum ini memberi sinyal yang berbeda, bukan senyum yang diberikan kakak kepada adiknya.

Sesampainya di ruang penyambutan, kak Rey melepaskan genggaman tangannya. Dia izin untuk mendampingi ayah bertemu dengan beberapa kesatria ratu yang datang lebih dulu. Lotus, dia berdiri dengan sopan sembari beberapa kali meneliti hidangan yang disajikan. Aku berjalan mendekatinya, dan berdiri tepat di hadapannya.

Rum : Hai, bagaimana keadaanmu Lotus? (sambil melambaikan tangan)

Lotus : (menunduk dan memberikan hormat) salam kepada nona Rose,

Rum : Ah, iya, (membalas salam), kau belum menjawab pertanyaanku.

Lotus : Saya sudah pulih benar, (memalingkan wajahnya)

Rum : Kenapa kau tidak mau menatapku? (memegang wajahnya yang lembut, dan memaksa matanya untuk memandang kearahku)

Lotus : Nona.. apa, apa yang anda lakukan?

Rum : Habisnya, lotus tidak melihat ke arahku, itu tidak sopan tahu.

Lotus : Kenapa anda berperilaku seperti itu? anda adalah calon pewaris,

YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang