Pov Rum
Kusentuh bibirku yang masih basah, sedangkan tubuhku yang telanjang masih terdekap hangat dalam pelukan Lotus. Benar, semalam benar-benar begitu menggairahkan. Aku masih sadar, ketika aku menggoda Lotus semalam, dan aku menyukai wajahnya yang memerah menahan gairahnya. Dia pasti mengira aku terpengaruh seutuhnya oleh minuman hitam itu, tidak, aku hanya kesal karena dia menggodaku lalu menghilang begitu saja.Si brengsek ini membuatku jadi ketagihan dengan permainannya.
Aku beranjak dari ranjang tempat tidur, pelan tanpa bersuara. Aku menatap lekat pada wajahnya yang masih tertidur pulas. Bagaimana tubuhnya bisa sekekar ini, bagaimana kulitnya seputih ini, dan bagaimana ia setampan ini. Ouuh... bagaimana aku akan menyimpan perasaan salah ini? Bagaimana aku bisa... ahhh..
Tubuhku berjalan menuju kamar mandi, dengan membawa handuk dan baju ganti. Aku tidak peduli, bagaimana dunia melihatku kini, aku hanya ingin hidup bahagia dan memberikan kebahagiaan pada roh. Tentunya, aku juga ingin mendapatkan kasih sayang ayah, meskipun aku merasa ada banyak lubang dari pernyataan ayah malam itu.
Rum : benarkah tuan Jhone, ayahku? Lalu apa maksud dari foto yang kutemukan? Apa hubungannya dengan ratu? Ratu? (bergumam dalam kamar mandi)
Selesai mandi, aku berkaca sejenak sembari menyisir rambut panjangku. Aku memandang wajahku dengan seksama, tanpa riasan. Ada sesuatu yang menusuk di hatiku, meskipun aku memiliki kemiripan dengan Rose, tapi kenapa rasanya aku berbeda.
Rum : Siapa sebenarnya ayahku? Benarkah dia? Atau ....
Aku kembali menatap cermin, dan seakan aku menemukan sesuatu yang membuatku semakin ragu dengan tuan Jhone. Bukankah wajahku lebih mirip dengan lelaki di foto itu? Tidak, bisa saja aku mirip dengan garis keturunan keluarga D'licht yang lainnya. kenapa sih aku terlahir bodoh?
Seusai bersiap berganti baju, aku keluar dari kamar mandi. Lotus yang baru bangun tidur menatapku dengan tatapan lembut, seakan pelangi muncul dari kedua bola matanya. Senyum merekah dengan cerahnya, dan menyambutku dengan suaranya yang berat dan serak.
Lotus : Selamat pagi,
Rum : Pagi? Ini sudah siang, (sambil tersenyum)
Lotus : Ah, benar.. aku terlalu terbuai dengan dirimu semalam,
Rum : darimana kau semalam? Kepala pelayan macam apa yang meninggalkan tuannya sendirian? Bagaimana kalau aku diserang,
Lotus : satu-satunya yang akan menyerangmu dengan pedang hingga kau mengerang, hanya aku. Jangan lakukan dengan yang lain, aku akan melayanimu sampai kau tidak bisa melirik pedang yang lain, (tatapan nakal)
Seketika seluruh bulu kudukku merinding, apa – apaan si brengsek ini. Dia semakin kehilangan kesopanannya di hadapanku, dia hanya akan sopan kalau membuat salah. Huh... kau kira aku istrimu hah?
Rum : Aku mau tidur dengan siapapun, itu terserah dengan ku, (mengejek)
Lotus : Kau yakin? (tatapannya berubah tajam)
Rum : (menelan ludah) he.em....tidak jadi (menggelengkan kepala dengan polos)
Lotus : kau mau ke kamar Us?
Rum : yah, aku harus berdandan, dan membenarkan rambutku,
Lotus : Dandan yang cantik ya, aku ingin semua lelaki disini iri denganku..
Rum : sialll.... Brengsek kau...
Siapa yang akan iri, kalau mereka tahu aku lelaki. Dasar Lotus, kenapa setiap pagi selalu membuatku memerah seperti ini sih...
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)
FanfictionRum (Biu) adalah seorang lelaki yang harus menyamar menjadi putri bungsu dari keluarga D'licht untuk bertahan hidup dan mendapat pengakuan dari ayahnya. namun, tak disangka ia malah jatuh cinta dengan seorang kepala pelayan, Lotus (Bible) yang tern...