-45- Wajah Purnama 🔞

234 21 0
                                    

Rum

Siapapun menatapku dengan wajah kasihan, tapi aku menerima tatapan itu sebagai sebuah penghinaan. Beberapa kali terlintas kata-kata hasut dari Maya tentang racun, dan nalarku kembali dan kembali lagi menyadarkanku.

Tubuhku terduduk dengan tegang di atas Kasur, dengan rambut panjang yang tergerai bebas. Pakaian putih tipis yang kupakai, seakan memperlihatkan lekuk tubuhku yang kurus. Pikiranku berputar tanpa henti, lalu aku berdiri. Aku berjalan kea rah cermin panjang yang terpasang di dalam kamarku, tanpa sadar aku menatap wajah dan tubuhku yang kini bukan lagi seperti 'RUM'.

Rum : Siapa aku sekarang? Dimana aku sekarang? Aku terjatuh terlalu jauh, cinta... aku sudah dibutakan oleh cinta. Aku harus pergi, aku harus menyudahi semua ini. (lirih)

Tanganku mengepal penuh dengan emosi yang tertahan. Dengan cepat, tanganku mencari pisau yang kusembunyikan di dalam lemari. Dengan nafas yang memburu, aku memegang pisau itu dengan erat dan yakin. Kugenggam rambut panjangku, dan kubentangkan untuk siap ku potong. Namun sejenak ketika pisau itu sudah dekat dengan rambutku, pisau itu terhenti.

Rum : Tidak,aku harus menguatkan diri, aku tidak mau jadi Rose lagi.. sudah cukup aku dipermainkan. Apa-apaan ini, ayahku bahkan menjualku kepada si brengsek itu. bahkan aku tidak yakin dengannya, benarkah dia ayahku? Aku sudah tidak perduli,

Kupotong rambutku, hingga sebahu. Lalu kulempar rambutku itu ke lantai, dan bergegas aku mengganti pakaianku dengan pakaian lamaku yang kusimpan di bagian bawah lemari. Aku membuka keranjang rotan itu, dan membukanya, mengambil pakaian lelakiku, dan langsung kupakai. Aku mengambil kain hitam di laci untuk menutupi wajahku, dan mengambil beberapa barang yang sempat kutemukan di kamar Rose.

Semakin lama aku menjadi Rose, semakin aku kehilangan siapa diriku. Sudah cukup aku kehilangan harga diriku sebagai lelaki, aku juga tidak ingin kehilangan diriku sebagai lelaki. Jadi aku dengan cepat melangkah keluar dari kamarku, dan mengendap-endap keluar dari rumah singgah. Dengan cepat, aku berlari melewati taman Bunga mawar dan dengan awas melewati para penjaga yang bertugas. Ketika posisiku semakin dekat dengan gerbang belakang, tubuhku tanpa sengaja menubruk seseorang yang berdiri di belakangku. Aku mengambil pisau dari balik sakuku, dan mencoba menusuk sosok di belakangku itu. sayangnya, usahaku gagal dan sosok itu malah berhasil menblok seranganku hingga aku tidak bisa bergerak. Diantara terang rembulan, sosok itu menatapku dengan tatapan penuh arti, antara khawatir,sedih dan marah yang bercampur.

Lotus : Apa maumu? Kenapa kau ada disini.. (suara berat dan datar)

Rum : Diam, dan biarkan aku pergi, (mengancam)

Lotus : Maaf, tapi pertunanganmu besok, jangan membuat usaha para pelayan sia-sia,

Rum : Kalian tidak mengerti apa apa, biarkan aku pergi!!!

Lotus : (terdiam dan tetap menggenggam tangan Rum dengan erat)

Aku menatap tajam mata itu, dengan tatapan marah yang tak terbendung. Entah bagaimana perasaan ini dapat kuartikan, benar-benar menyakitkan. Baru sekejap aku mencoba mengerahkan kembali tenagaku untuk lepas dari genggaman Lotus, dengan cepat seseorang memukul bagian belakang leherku hingga semua menjadi gelap. Tubuhku runtuh dan lotus menangkap tubuhku dengan sempurna.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang