-17- Kebimbangan (2)

190 25 5
                                    



POV Lotus

Sesampainya aku di desa Schatz, pusat para petani tembakau. Ketika memasuki desa ini, keheningan menyergap dengan sempurna. Untuk sampai ke tempat ini, aku harus melewati banyak medan, mulai dari hutan, jalan berbatu hingga perbukitan. Bagaimana jika Rose yang harus melewati jalanan itu nanti, kesehatannya masih belum pulih benar.

Lotus : Kenapa aku harus memikirkannya? Dia seorang lelaki, medan jalan seperti itu pasti tidak masalah baginya, (bergumam)

Meskipun mulutku berkata seperti itu, tapi hati dan pikiranku berkata berbeda. Sepanjang jalan menuju penginapan yang sudah kusewa, aku terus memikirkan kondisi Rose. Aku merasa bersalah karena tidak berpamitan padanya, dan malah meninggalkannya di rumah sakit begitu saja. Apakah dia sudah minum obat? Apakah us mengurusnya dengan baik? Apakah demamnya sudah turun? Sial, otakku tidak bisa beranjak dari memikirkannya.

"Klak"

Seseorang diam-diam membuntutiku. Siapa? Seorang pembawa pesan? Atau pembunuh bayaran yang dikirim orang 'itu'. aku memutar tubuhku, dan mengambil pisau kecil yang selalu kubawa kemanapun, kulemparkan tepat kea rah suara itu muncul. Jelas, aku mendengar seseorang berteriak kaget.

Jeff : Tunggu Lotus, sebentar, Ini aku.. (muncul dari balik tumpukan papan kayu usang)

Lotus : Jeff? Kenapa kau disini?

Jeff : Ah.. aku mendapat tugas disini,

Lotus : kenapa kau mengikutiku?

Jeff : Ah... aku tidak sengaja melihatmu, aku hanya penasaran, seorang B6969BB bisa datang ke tempat terpencil seperti ini,

Lotus : aku mendapat misi disini, tapi bukan misi yang sama denganmu.

Jeff : Ah, ngomong-ngomong aku tidak sendiri loh, aku datang dengan Ohm.

Seorang lelaki muda muncul dari belakang tubuh Jeff, sangat tidak asing bagiku melihat anak ini. Dia adalah pembunuh bayaran termuda pada angkatanku, tapi bisa dibilang paling sadis dan kaku. Dia tidak segan memu*ti*la*s* targetnya untuk menghilangkan jejak.

Lotus : Kau membawa psikopat ini juga?

Jeff : Heh... dia tidak segila itu, kau lupa, kita pernah satu tim dulu..

Lotus : Kau jangan lupa, aku yang harus menjaga kalian berdua dulu, karena ketidakmampuan kalian.

Jeff : kami masih baru saat itu, benarkan Ohm?

Ohm : Benar,

Aku melanjutkan perjalananku dan tidak menghiraukan mereka,Tapi jelas mereka masih mengikutiku seperti anak itik.

Sesampainya di penginapan, aku langsung mengkonfirmasi kamar untuk 3 orang. Karena Us juga pasti ikut, jadi aku harus memastikan kamar untuknya. Sayangnya, aku tidak bisa menambah 2 kamar lagi karena persediaan habis, hanya tersisa satu kamar tambahan. Sialnya juga, aku memesan kamar honeymoon lagi, dengan menggunakan namaku dan rose. Mau tidak mau, aku harus tidur dengan rose, jika dia sudah sampai disini nanti.

Kamarku terletak di lantai dua, dengan balkon yang langsung menghadap pemandangan indah desa. Kamar yang memang kupesan untuk memanjakan rose, dengan hiasan bunga mawar dan Kasur besar berhiaskan warna pastel yang memanjakan mata. Ah.. kembali aku mengingat kebodohanku malam itu.

Lotus : Sekarang, bagaimana aku menghadapi Rose nanti? (menggaruk kepala stress)

Aku menatap langit-langit kamar, dengan membayangkan wajah imut rose yang merajuk atau ketika ia menatapku nakal seperti anak-anak. Beberapa kenangan manisku ketika bersama Rose, teringat kembali satu persatu, membuat hatiku semakin sedih dan sakit. Aku mengambil kain panjang yang sempat jatuh dan terbawa olehnya ketika berdansa denganku dulu. Aku membawa kain itu, karena ingin kuberikan padanya sembari mengungkapkan isi hatiku padanya di sini. Tapi, setelah kebenaran tentang Rose menjadikan hatiku dirundung kebimbangan hebat.

YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang