Pov Rum
Suasana canggung mewarnai makan siang kami. Lotus hanya diam, tidak mencoba membuka pembicaraan dan hanya fokus pada makanan yang dihidangkan. Tak hanya itu, sialnya kenapa ruangan di restoran ini sepi sekali, hanya ada pelayan yang bersileweran melayani kami. Beberapa kali aku menghela nafas berat, rasanya seperti aku ingin meledak. Daging dan salad yang terhidang di depan matakupun mendadak tak menggairahkan.
Rum : Lotus, kenapa kau jadi sangat serius?
Lotus : (tersenyum tipis) tidak, aku hanya tengah menikmati makanan ini..
Rum : kemana kita setelah makan siang?
Lotus : Kita harus segera kembali ke kediaman D'licht
Rum : Us pasti sangat panic,
Dia menatapku seperti setengah kesal karena cemburu,
Rum : Kenapa kau menatapku seperti itu? jangan bilang kau bahkan mulai cemburu dengan Us
Lotus : Entahlah, aku tidak suka kau mengkhawatirkan lelaki lain, selain aku. (merajuk)
Rum : Sayang, kan hanya kamu yang menikmati tubuhku... kenapa kau meragukanku?
Lotus : Tidak, tidak, aku sama sekali tidak meragukanmu... sungguh (panic)
Rum : (Tertawa) hah, imutnya..
Kami kembali menikmati makanan kami, sembari mengobrol ringan.
Setelah makan siang, kami berjalan ke tempat penyewaan mobil di pusat kota. Lotus merogoh kantung di celananya, dan hanya menemukan sisa uang yang tak seberapa. Dia menatapku dengan ragu, sambil menggaruk rambutnya.
Rum : Apa uangnya tidak cukup? (tersenyum)
Lotus : Sial! Maafkan aku sayang, apa kau tidak keberatan kalau kita menumpang mobil pengangkut sayuran? Atau kita jalan kaki saja..
Rum : Kita jalan kaki saja, sambil menikmati waktu berdua..
Lotus : Kau yakin? Nanti kau lelah..
Rum : apa kau lupa siapa aku, ayolah..
Akhirnya Lotus menuruti kemauanku, kami berjalan berdua menuju kediaman D'licht. Meskipun jaraknya lumayan jauh, tapi aku sangat menikmati waktu berdua sambil bermanjaan dengan Lotus. Sepanjang perjalanan kami mengobrol hal-hal yang tidak masuk akal, bahkan hal – hal lucu. Tangannya melingkar di pinggulku, dan sesekali mencium pipiku gemas. Aku hanya memasang wajah merajuk dan menggoda Lotus, agar ia merasa bersalah.
Tak terasa, kami sudah tiba di depan gerbang belakang kediaman D'licht. Tiba-tiba saja, Lotus menggendongku sembari masuk ke dalam kediaman D'licht secara diam-diam.
Rum : Kenapa kau menggendongku?
Lotus : Pura-pura pingsan saja, aku akan membuat alasan untukmu..
Sepanjang jalan menuju kamarku, beberapa pelayan melihat tubuhku yang digendong oleh Lotus. Aku bersandiwara dengan pingsan dan sesekali sesenggukan seakan benar-benar dirundung kesedihan. Hal itu aku lakukan sampai di depan kamarku, di rumah singgah. Lotus menahan tawa gelinya,melihat sandiwaraku sepanjang jalan. Aku membuka kamarku dengan kesal karena tawa Lotus yang mulai pecah tak tertahankan. Saat aku sudah di dalam kamar, Us dan Ohm menunggu kami dengan wajah kesal.
Us : kenapa kalian tidak membicarakan rencana kalian padaku? (kesal)
Rum : Kecilkan suaramu!
Lotus : Kami akan menjelaskan semuanya,
Us : Tidak usah, Ohm sudah menjelaskan semuanya
Lotus : Baguslah kalau begitu, (acuh)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)
FanficRum (Biu) adalah seorang lelaki yang harus menyamar menjadi putri bungsu dari keluarga D'licht untuk bertahan hidup dan mendapat pengakuan dari ayahnya. namun, tak disangka ia malah jatuh cinta dengan seorang kepala pelayan, Lotus (Bible) yang tern...