POV Rum
Harum parfum menyeruak di seisi ruangan kamarku. Us memasang berbagai hiasan cantik, memoles wajahku dengan warna-warna menghangatkan, dia juga menghias rambutku yang lebat dan panjang dengan berbagai permata. Us mencoba mendandaniku semaksimal mungkin, agar harga diri Rose tidak terbanting dengan semua gadis-gadis bangsawan yang kutemui nanti.
Us : Kukeluarkan semua kemampuanku, jangan mempermalukan nona rose! (tegas)
Rum : Aku sudah menjalani hidup sebagai rose, dalam beberapa bulan ini.. rasanya aku malah lupa bagaimana menjadi rum (sindirku)
Us : Eh... ya..benar juga sih...
Rum : bagaimana pekerjaanmu di Butik? Apa hari ini kau akan kesana lagi?
Us : seharusnya begitu, ada beberapa model pakaian yang harus kuselesaikan,
Rum : Apakah kau bisa membantuku hari ini?
Us : Kenapa?
Rum : Aku ingin menemui Roh hari ini, mumpung aku bisa keluar dari kediaman D'licht..
Us : Bagaimana caranya?
Rum : bisakah kau menggantikanku, hmmm... kumohon...
Us : Gila kau!! (membentak sambil melempar gelang ke atas meja rias)
Rum : apa kau tidak bisa... (menatap memelas)
Terlihat wajah Us seakan berat mengatakan tidak atas permintaanku. Kau pasti tidak tegakan?
Us : Okay, aku akan membantumu.. sore nanti temui aku di pasar ibu kota, kita bertukar disana.. jangan lupa untuk menyogok kusir dan pelayan yang ikut denganmu..
Rum : tolong belikan kue ya, untuk roh..
Us : Iya, kakak manis... (ejeknya)
Seusai berdandan, aku berjalan pelan keluar dari kamar. Moon telah duduk menungguku dengan segelas teh hangat di tangannya. Pancaran matanya memperlihatkan sosok kakak perempuan yang selalu bahagia melihat adiknya, khususnya ketika melihatku.
Moon : Lihat, Adik perempuanku memang yang tercantik... (berdiri dan berjalan mendekati rum)
Rum : Kak, jangan mengatakan hal tersebut, aku malu ( sambil menutup wajah dengan kipas kertas yang dibawa)
Sejujurnya, setiap kali aku harus berakting seperti itu sangat memuakkan. Seberapa aku ingin menonjok wajahku, ketika kata-kata menjijikkan itu keluar begitu saja.
Moon : ah, kau adalah adikku... tentu saja kau yang tercantik, (tangannya menggenggam tangan Rum, dan menariknya mendekati tumpukan kado yang sudah ia siapkan. Dengan semangat, ia mengatakan bahwa kado-kado itu akan diberikan untuk putri mahkota. Aku hanya mengangguk saja, menerima apa yang sudah disiapkan oleh Moon.
Moon dan aku berjalan beriringan keluar dari rumah utama, menuju kereta kuda yang sudah disiapkan oleh Lotus dan Bob. Senyum bangga terlukis dari wajah tampan Lotus, seakan ia terpesona akan diriku hari ini.
Moon : bagaimana penampilan kami,?
Bob : anda begitu cantik, nona Moon..
Lotus : yah, nona Rose juga sangat cantik.. (lembut)
Lotus sialan, suaranya membuat jantungku tak berhenti berdegub. Dia masih mematung dengan pandangan yang lekat memandangiku. Terdengar suara tawa kecil yang keluar dari moon dan Bob karena melihat tingkah kikuk kami.
Bob : Jika bukan nona rose, siapa lagi yang bisa membuat kepala pelayan kami seperti patung di kastil, Lihatlah....
Lotus hanya tersenyum malu mendengar kata-kata nakal dari bob, begitupun diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)
FanfictionRum (Biu) adalah seorang lelaki yang harus menyamar menjadi putri bungsu dari keluarga D'licht untuk bertahan hidup dan mendapat pengakuan dari ayahnya. namun, tak disangka ia malah jatuh cinta dengan seorang kepala pelayan, Lotus (Bible) yang tern...