-54- Pengorbanan dan Cinta

97 9 3
                                    

Us

Seusai kepergian Lotus dan Rum berlatih, seperti biasa aku membersihkan rumah. Hingga seseorang mengetuk pintu rumah, segera aku membukanya. Terlihat sosok murung Ohm, Jeff dan Rose. Mereka langsung masuk dan menyuruhku duduk di ruang makan, aku memberikan mereka minum.

Us : Ada apa ohm? (berbisik)

Ohm : Hari ini, waktunya...

Us : Waktu apa?

Jeff : kenapa sih, dia harus mengambil keputusan sejauh ini, bahkan tanpa berdiskusi dengan kita.. (kesal)

Us : Ada apa? Siapa?

Rose : Lotus, dia meminta kami mengeksekusinya..

Us : Mengeksekusi? Makudnya?

Jeff : raja meminta Lotus untuk menghilang demi negeri ini, yang artinya mati. Yah,secara hukum kerajaan, memang itu hukuman yang harus kami terima, tapi..

Us : Siapa yang akan melakukannya.. ? (menangis)

Ohm : Dia meminta kami yang melakukannya, tapi kami tidak sanggup, bahkan rose sudah mengupayakan semuanya... tapi... raja masih dengan keputusannya..

Jeff : pada akhirnya, pihak kerajaan yang akan melakukannya... kami yang harus memastikan jalannya eksekusi sesuai dengan arahan dan keinginan Lotus..

Aku menangis, bagaimana hancurnya hati Rum setelah ini? dia begitu mencintai Lotus, lebih dari apapun.

Jeff : Kenapa dia harus meminta hal-hal tidak masuk akal itu pada raja itu? melepaskan kita? Sialan..

Rose : Aku sudah mencoba berkali-kali, sekuat tenagaku, tapi ini diluar prediksiku.. aku pada akhirnya dikalahkan oleh takdir..

Tak lama beberapa prajurit datang, bersama dengan Win dan sky, aku bisa melihat wajah berat pada mereka. Aku memegang tangan ohm dengan erat,memintanya untuk membawaku. Tapi Ohm melarangku, karena takut aku belum siap dengan apa yang akan mereka lihat.

Rose : Siapkan saja sebuah peti, sebagai tempat mayat Lotus, (tertunduk menahan sedih)

Us : haruskah ini terjadi? Apa tidak ada cara lain?

Semua hening, dan itu menjadi jawaban yang menampar diriku saat itu.

***

Setelah Ohm, jeff dan yang lainnya pergi ke tempat Lotus. Sesuai dengan permintaan mereka, aku segera menyiapkan tempat untuk tubuh Lotus, meskipun harus kupersiapkan dengan tangis tanpa henti. Kupilihkan selimut sutra yang sejatinya akan kujadikan hadiah pernikahan Rum dan Lotus nantinya, dan baju terbaik di lemari Lotus.

Rasanya langkah kakiku begitu berat, beberapa kali aku tertatih, seakan hati dan tubuhku benar-benar tidak kuat. Bayangan menakutkan menghantui pikiranku. Aku memasang dupa pewangi di sekitar peti, dan memasukkan bunga kesukaan Rum dan Lotus.

Setelah semua usai, aku menunggu dengan rasa khawatir dan sedih yang berkecambuk bersamaan. Entah sudah berapa jam aku menunggu, suara derap langkah kaki dan kereta kuda datang mendekati rumah. Dua tubuh diturunkan dari kereta yang berbeda, yang satu sudah tak bernyawa dan yang satunya tak sadarkan diri.

Tubuh Lotus yang sudah bersimbah darah di masukkan ke dalam rumah, dengan dua anak panah yang masih menancap. Darahnya masih segar, namun ia sudah tak bernyawa. Aku menatapnya dengan lemas, seakan kedua kakiku tidak sanggup berdiri. Ohm memelukku dengan erat, menguatkanku pada pemandangan yang bahkan tak pernah kubayangkan ini.

Us : Bukankah seharusnya kita melihat mereka menikah dan bahagia? Kenapa jadi begini.. (menangis)

Ohm : Andai aku bisa mengulang waktu, aku pasti tak akan mengijinkan ia bertemu dengan raja sialan itu, (gumam)

Us : Bagaimana ini.. ?

Ohm : Kau harus kuat Us, karena Rum membutuhkanmu sekarang... dia akan segera dibawa ke ibu kota, ikutlah bersama mereka, lindungi Rum...

Us :bagaimana dengan Lotus? Bagaimana denganmu?

Ohm : Kami akan menyusul, kami harus membersihkan tubuh Lotus, dan membuat upacara kematian sederhana disini, sebelum tubuhnya dibakar di istana.

Us : kapan itu?

Ohm : dua hari lagi, tubuh Lotus akan dibakar, sesuai dengan perintah raja. Dia akan dihukum sebagai penjahat dan orang yang ikut bekerjasama denga mendiang ratu..

Us : Tapi kan...

Ohm : Kau tau kan, itu hanya alasan raja, untuk menghukum mati Lotus, sebenarnya dia hanya ingin mendapatkan putranya tanpa harus menanggung aib.

Us : Bahkan cinta, dianggap aib..

Ohm : pergilah, temani Rum...

Us : (mengangguk)

Tubuhku melangkah keluar rumah, dan masuk ke dalam salah satu kereta kuda yang akan segera berangkat. Di dalam kereta itu, tubuh Rum terkulai lemas dengan kedua tangan dan kakinya diikat dengan keras. Aku mencoba melepas ikatan itu, tapi para penjaga melarangnya.

Penjaga : jangan melepaskannya, atau kau akan kami anggap penghianat..

Aku terdiam, lalu memeluk tubuh Rum dengan erat. Aku menangis, membayangkan bagaimana hancur dan sakitnya Rum setelah ia sadar nanti, bahwa ia dipisahkan dari orang yang paling ia cintai. Sesaat, aku berharap apa yang terjadi beberapa jam lalu hanyalah imajinasiku saja.. yah.. tidak... itu semua nyata.. 

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang