-21- Cempaka putih yang rusak (2)

235 29 0
                                    



Pov Lotus

Rose menatap lekat pada beberapa kertas yang ia bawa dari rumah pak Tama. Matanya terus menelisik setiap sisi di dalam dokumen itu, masih memastikan apa benar dokumen itu asli.

Lotus : Apa anda tidak percaya padaku? Itu benar dokumen asli, hanya tanda tangannya yang ditiru

Rum : Yah, artinya ada seorang penghianat di dalam keluarga D'licht,

Aku memutar bola mataku, mempertanyakan betapa polos atau bodohnya rose yang tidak menyadari puluhan pedang yang siap dihunus di dalam rumahnya sendiri. Selama di dalam kamar, kami hanya terdiam dan tenggelam dalam kesibukan diri masing-masing. Aku menatap wajah serius pemuda yang imut nan cantik itu.

Rum : Kenapa kau menatapku? Kau kira aku tidak sadar? (kesal)

Lotus : Tidak, hanya saja aku senang saat kau menggunakan otak kecilmu untuk berfikir.

Rum : Huh, dasar. Lotus, apakah beberapa tahun yang lalu keluarga D'licht menggunakan bahan kertas seperti ini? Maksudku, bahan kertasnya berbau agak beda, tipis sih.. tapi aneh.. (sambil beberapa kali mengendus dokumen itu)

Lotus : Secara garis besar, kertas yang dipakai memang adalah kertas yang digunakan oleh keluarga D'licht beberapa tahun lalu, sebelum berganti dengan bahan yang sekarang. Aku juga menemukan beberapa kertas yang serupa dalam gudang dokumen, saat pengecekan dulu.

Rum : Benarkah? (Heran)

Lotus : He,em...

Rum : lalu bau aneh ini dari mana? (penasaran)

Aku berjalan mendekati sosok pemuda yang sudah bebas dengan kaos pendek dan celana panjangnya. Tanganku secara bebas langsung mendarat di atas rambutnya yang halus dan lebat itu.

Rum : Yang harus dicek kertas ini, bukan kepalaku? (kesal)

Melihat bibir merahnya menggerutu kesal membuatku gemas, aku ingin menciumnya dengan ganas. Aku kembali mengumpulkan akal sehatku, dan mengambil kertas itu dari tangan mungil rose. Beberapa kali aku mengendus dalam akan aroma yang samar-samar keluar dari kertas itu.

Lotus : ini.. ini aroma dari tintanya.. baunya familiar dengan sesuatu.. tapi apa ya?

Rum : Hemmm.... Seperti bau yang jarang kita jumpai.

Aku pernah mencium bau yang hampir mirip dengan ini, ah... cerutu mahal yang kutemukan beberapa bulan yang lalu. apakah ini ada hubungannya dengan itu? bagaimana cerutu dan tinta bisa memiliki aroma yang hampir serupa?

Rum : Aku pusing.. (sambil memegang kepalanya)

Lotus : Apa kau sakit?

Rum : entahlah, aku sepertinya sedikit lalai meminum obat dari dokter.

Ah, Aku hampir lupa kalau Rose baru saja keluar dari rumah sakit, pastinya tubuhnya masih belum pulih seutuhnya. Perjalanannya tadi pasti cukup melelahkan baginya. Rose berdiri dan mengambil beberapa obat di tas kecil yang ada di atas lemari. Aku hanya memperhatikan tubuh indahnya dari belakang, seperti bukan tubuh seorang lelaki, kemana semua otot masih pubernya.

Tanpa sadar, aku beranjak dari tempat dudukku dan berdiri tepat di belakang tubuh Rose. Tanganku dengan lembut membelai pundaknya yang sedikit lebih kecil dariku. Hidungku menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam, dan kini tanganku sudah bebas menyapu indahnya pinggul Rose. Aku bisa merasakan ia mulai bergetar, telinga dan tengkuknya memerah.

Lotus : Sepertinya efek minumannya mulai bekerja, bagaimana ini rose? (bisikku di telinga pemuda itu)

Rum : Lakukan di kamar mandi, (membentak)

YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang