-13- Orchen dan Festival Topeng (2) 18+

286 25 2
                                    


POV Lotus

Nona Rose tengah bersiap di dalam kamarnya, begitupun denganku yang masih memilah baju mana yang sekiranya dapat kupakai. Aku hanya membawa sedikit baju, jadi tidak banyak yang bisa kupilih. Pada akhirnya hanya sebuah turtleneck hitam, blazer dan celana hitam yang seringkali kupakai untuk beraksi. Tidak lama bagiku untuk bersiap, tapi tentu berbeda dengan Nona rose yang butuh banyak waktu.

Aku duduk di kursi sambil membaca surat kabar yang disediakan, tapi lamunanku masih berhenti pada baju tidur yang tadi dipakai oleh nona rose. Baju tipis, dengan belahan bawah yang bebas memperlihatkan paha mulusnya. Rambutnya yang masih setengah kering, dengan wajah polos tanpa polesan make up, itu adalah wajah yang ingin kukecup ketika aku membuka mataku di pagi hari. Sial!! Imajinasi apa yang menghantuiku, bagaimana aku merasa terangsang pada orang yang nantinya harus ikut kubunuh, apa pada akhirnya aku akan kuat untuk membunuh rose?

"CKlek"

Suara pintu terbuka dari arah kamar nona rose. Sosok cantik dengan rambut yang tergurai rapi, baju merah hitam kotak-kota, dengan pundak yang dapat kulihat dengan leluasa. Leher jenjangnya tertutup oleh chocker hitam yang menutupi sedikit bagian lehernya yang putih, namun tidak mengurangi keseksiannya. Bahkan rok pendek yang dipakainya lebih pendek dari sebelumnya.

Lotus : Anda yakin memakai ini? (sambil melihat tubuh Rose)

Rum : He,em.. hanya ini baju yang cocok untuk malam festival,

Lotus : Ah, kalau begitu.. hmmm... (melipat surat kabar, dan berdiri untuk membuka pintu)

Rum : Lotus, boleh aku minta uang? (sambil menyodorkan kedua tangannya ke depan tubuh Lotus)

Lotus : Untuk apa?

Rum : Aku ingin membeli sesuatu, yah... (memohon)

Aku memberinya beberapa lembaran uang, setidaknya cukup untuk membeli oleh-oleh dan jajanan. Setelah menerimanya, raut wajahnya berubah seperti anak kecil yang mendapatkan uang.

Rum : Kau tahu, aku sudah lama tidak meminta uang seperti ini?

Lotus : tentu saja, semua yang anda butuhkan sudah tersedia,

Rose terdiam sejenak, lalu ia tersenyum padaku.

Rum : Malam ini, kau jadi sugar daddy ku ya.. (bergegas keluar dari kamar, dan berjalan menuruni tangga)

Aku sempat terheran-heran dengan ekspresi Rose tadi, ia seperti menutupi perasaannya dan sesuatu yang mengganjalnya. Lalu aku mengikuti langkah gadis itu untuk turun menuju lantai bawah. Di bawah, dia sudah berdiri dengan seorang wanita paruh baya yang menyediakan banyak topeng di lemari kaca. Terlihat imut, saat Rose menunjuk beberapa topeng yang terlihat aneh.

Rum : Lotus , ayo pakai ini, sepertinya cocok denganmu.. (sambil menunjukan topeng rubah)

Lotus : memang aku rubah?

Rum : tatapanmu ke aku, seperti rubah yang menemukan seekor kelinci, kau kira aku tidak melihatnya?

Lotus : aah... (bingung dan kaget) aku pilih itu saja,

Rum : topeng apa itu?

Wanita : ah, itu topeng Laila dan azam, ini sepasang, cocok dengan kalian, (sambil menyodorkan ke kami)

Lotus : Kami ambil ini,

Pada akhirnya kami memakai topeng Laila dan Azam, aku sendiri sangat heran, seterkenal itu kisah mereka sampai dijadikan topeng.

Kami berjalan berdua di sepanjang jalan yang penuh keramaian, semua orang memakai baju yang aneh dan beranekaragam. Aku memegang tangan Rose, agar ia tidak menghilang dari pandanganku. Aku benar-benar dibuat terkaget kaget dengan keekstriman kostum yang dipakai para pengunjung, bahkan ada yang hanya memakai pakaian dalam.

YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang