Pov Rum
Selama tiga hari setelah kejadian pelecehan itu, Lotus memegang semua pekerjaan terkait petani tembakau dibantu dengan kedua temannya. Us menjagaku seharian, agar aku tak selalu dirundung kesedihan karena kejadian itu. ketika aku membuka mataku di pagi hari, Lotus selalu siap dengan berbagai makanan di atas meja dan sarapan bersamaku. Dia juga yang memandikanku dengan lembut, dan memastikan luka-lukaku sembuh dengan cepat. Aku tidak tahu bagaimana aku bisa dengan keras memungkiri, bahwa telah lama aku mulai tertarik pada Lotus. Bukan hanya rupanya yang memikatku, tapi bagaimana ia membelai dan merawatku yang begitu lembut.
Rum : Bagaimana setelah tiga hari ini, apakah para petani sudah mau bekerjasama dengan kita? (sambil memakan hidangan di depannya)
Lotus : Mereka mulai luluh, ditambah lagi karena kita membantu mereka menyingkirkan penjahat-penjahat yang meresahkan mereka itu, (memotong daging untuk Rum)
Rum : Lukaku sudah lebih baik, apa aku sudah boleh membantumu? (menerima suapan daging dari Lotus)
Lotus : Jangan dulu, istirahat dulu. Kau belum pulih benar, kau bahkan belum bisa berjalan dengan benar.
Rum : (merajuk manja) hummm... akukan lelaki, tubuhku jauh lebih kuat, aku bisa mengatasinya... (menyuapi Lotus sayuran)
Lotus : kau benar-benar nakal, (mencubit pipi Rum dengan gemas)
Rum : Aku janji, aku akan keluar dengan Us, kemanapun, aku juga bisa beladiri, kau sudah pernah melihat kemampuanku saat kita diserang dulu (dengan nada sombong tapi imut)
Lotus : Ah.. Ah.. Rose yang imut, memang yang paling hebat, tapi tetap bisa diculik tuh... (menggoda)
Setelah sarapan bersama itu, Lotus akan bergegas berangkat untuk mengurus pekerjaan kami di desa petani. Aku selalu penasaran, kenapa Lotus sampai saat ini masih belum mengenalkanku dengan dua teman yang sering membantunya itu. apakah ada yang ia sembunyikan dariku?
Aku kembali ke tempat tidur, setelah mengantar Lotus berangkat keluar. Sekitar 10 menit kemudian, Us masuk ke dalam kamarku dengan membawa pakaian bersih dan beberapa obat untuk luka-lukaku. Us terkadang memang menjengkelkan, tapi dia selalu ada untukku, sejak dulu hingga saat ini. Meskipun kami sempat berpisah beberapa tahun, karena ia bekerja dan aku juga sibuk menjalankan barku dulu.
Us : bagaimana kakimu? Masih terasa sakit? Nyeri, perih atau apa? (sambil mengoleskan krim di luka memarku)
Rum : Tidak parah, kok. Perasaan dulu aku sering babak belur, tapi kenapa aku mendadak jadi lebih lemah sekarang ya.. (heran)
Us : Soalnya dulu, kau takut kalau ibumu tahu, jadi kau memendam sakitmu sendirian, dan akhirnya terbiasa.. awal-awal dulu juga kau kesakitan dan menangis di pinggir jalan karena habis dipukuli kan? Aku yang menyeretmu ke dokter saat itu,
Rum : ah kau benar, saat itu aku hampir mati,
Us : Sudah lama ya, dulu kita benar-benar buruk, sekarang juga tidak jauh berbeda...(nada rendah)
Rum : entahlah, aku harus lega atau bagaimana... hidup kita memang selalu seperti ini,
Us mengambil beberapa pil dari tempat obat, dan mengambil segelas air putih lalu memberikan itu semua padaku. Tentunya, aku harus meminum semua pil pahit itu agar aku cepat pulih. Us merapikan perban dan selimutku yang tergeletak di lantai.
Us : Cepatlah pulih, takutnya kalau terlalu lama,nanti Lotus jajan di tempat bar... hahaha.. (tertawa)
Rum : Bar? Di tempat terpencil seperti ini?
Us : Loh, baru tahu toh... ada pusat bar disini, meskipun ini tempat terpencil, tapi dulunya ini tempat persinggahan para pedagang yang mengangkut berbagai hasil pertanian.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)
FanfictionRum (Biu) adalah seorang lelaki yang harus menyamar menjadi putri bungsu dari keluarga D'licht untuk bertahan hidup dan mendapat pengakuan dari ayahnya. namun, tak disangka ia malah jatuh cinta dengan seorang kepala pelayan, Lotus (Bible) yang tern...