Us
Langkah kaki kami terhenti tepat di bawah pintu gerbang belakang, tangannya yang sedari tadi menggenggam tanganku perlahan terlepas. Pemuda yang jauh lebih muda dariku memperlihatkan raut wajah berat, seakan kata-katanya tertahan di kerongkongannya. Berkali-kali aku mendengar hembusan nafas berat keluar darinya.
Us : ada apa sayang? Adikku yang manis, (tersenyum)
Ohm : (terdiam)
Us : ya sudah, jika kau tidak ingin bercerita, aku tak akan memaksa.. (menggoda)
Ohm : Kau sudah tahu tentang aku, jika nantinya aku tidak bisa memelukmu lagi, jangan menangis..
Us : Kenapa aku harus menangis?
Ohm : Aku tidak tahu, kapan dan dimana, aku harus meninggalkan dunia..tapi kuharap aku bisa melihat dirimu sebelum aku benar-benar pergi
Us : Apa yang kau katakan? (serius)
Kita baru saling berhubungan dekat, beberapa minggu, bahkan aku membiarkan dia memanggilku sayang. Tapi, kata-kata dan raut wajahnya tidak seperti Ohm yang kukenal. Dia adalah sosok yang jauh lebih dewasa dari umurnya, tenang dan cenderung kaku. Lalu kenapa binar matanya kini memperlihatkan ketakutan? Aku tahu kondisi yang kami alami sangat berbahaya, melawan orang-orang yang bukan sembarangan.
Us : Aku tidak akan membiarkanmu, aku tidak akan memaafkanmu, jadi tetaplah selamat dan temui aku. (tegas)
Aku meninggalkannya berdiri di bawah gerbang belakang, sendirian. Dia menatapku dengan tatapan penuh kebingungan. Sekarang aku hanya memiliki Ohm dan Rum, jika memang harus bertarung, maka pertarungan itu harus kumenangkan untuk menyelamatkan kedua orang yang kusayangi.
Setelah melewati taman bunga mawar, aku berjalan memasuki rumah singgah. Perlahan aku membuka pintu kamar rum, dan siluet pemuda berambut panjang berdiri dengan dihujani sinar bulan. Kenapa dia berdiri disana?
Rum : Kau darimana? (datar)
Us : Aku ada urusan di kediaman utama, kenapa kau tidak istirahat?
Aku memasuki kamar Rum, dan duduk di kursi sembari menatapnya berdiri di depanku.
Rum : Aku tidak tahu sebenarnya apa yang tengah terjadi, kenapa ayah yang sudah tau siapa diriku, malah menyerahkanku pada lelaki bajingan itu. atau kenapa Lotus yang tiba-tiba memutuskan hubungan kami, semua begitu membingungkan.
Us : Kau harus menguatkan hatimu, bagaimanapun, percayalah pada cintamu..
Rum : bagaimana aku bisa mempercayainya, sementara ini bukan pertama kali dia menyakiti hatiku, (bentak)
Us : Rum yang kukenal bukan orang yang mudah putus asa dan lemah,
Rum : (terdiam)
Jika aku bisa mengatakan semua tentangmu Rum, kau pasti akan lebih kecewa daripada saat ini. Bagaimana aku yang berada di dekatmu, bisa menyimpan kotak rahasia sebesar dan seberat ini.
Us : Tidurlah, aku akan menemanimu mala mini,
Rum : Menemaniku?
Us : Kau mau aku memelukmu, atau menciummu seperti Lotus lakukan setiap malam?
Rum : hish.. (kesal)
Sosok itu dengan cepat bergerak menuju ranjang tempat tiduurnya, lalu menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal. Aku masih duduk di kursi, sembari menatapnya dengan serius.
Seperti apa kisah hari esok akan terjadi??
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)
FanfictionRum (Biu) adalah seorang lelaki yang harus menyamar menjadi putri bungsu dari keluarga D'licht untuk bertahan hidup dan mendapat pengakuan dari ayahnya. namun, tak disangka ia malah jatuh cinta dengan seorang kepala pelayan, Lotus (Bible) yang tern...