-51- Badai yang kembali (2)

87 13 1
                                    

Rum

Ketika siang hari, aku membawa segunung baju dan sprei ke belakang rumah untuk kucuci. Setiap kali aku melihat noda –noda di sprei berwarna putih itu, ingatanku selalu kembali pada kegilaan dan keliaran permainan ranjang kami. Aku menaruh tumpukan kain itu ke dalam baskom yang sudah penuh dengan air, sembari menahan senyum geli dengan ingatan-ingatan nakal. Dengan celana hitam panjang yang kupakai, aku mulai mengucek satu persatu pakaian dan sprei.

Sampai pada kemeja lama lotus yang sering dipakainya ketika masih menjadi kepala pelayan, rasanya, ada kerinduan melihat penampilan rapid an klimisnya dengan tuxedo dan jas mewahnya. Dia selalu berjalan dengan etika khas bangsawan, sangat terbalik dengan kondisinya saat ini. dia terlihat apa adanya, bebas, dan senyum tulus yang selalu dia berikan padaku. Aku lebih menyukainya yang apa adanya seperti saat ini.

Us : kenapa baru nyuci sekarang? (datang membawa sebaskom air dan pakaian)

Rum : kau juga wah,

Us hanya tersenyum geli mendengar jawaban kesalku. Dia baru datang setelah aku sudah selesai mencuci semua pakaian dan sprei. Sementara dia juga baru mulai mencuci pakaiannya dan pakaian Ohm. Aku berdiri dan mengangkat sebaskom pakaian yang sudah selesai kucuci dan siap untuk dijemur. Sembari menjemur, aku berbincang dengan Us yang masih sibuk mencuci.

Rum : us, apa kau bahagia dengan hidup seperti ini? jauh dari kemewahan tidak seperti sebelumnya,

Us : aku lebih suka seperti ini, aku bisa tinggal bersama orang-orang yang kusayangi.

Rum : kau benar, aku lebih bahagia seperti ini.

Us : nanti malam kita masak apa ya?

Rum : emm.. tadi ada tuan smith yang menjual satu ekor ayam, aku membelinya, ayo kita masak..

Us : Wah bagus, daripada salad lagi,

Rum :Kasihan Lotus dan Ohm, manusia penyuka makanan berdaging harus bersabar karena makan sayur-sayuran terus. (tertawa)

Us : Heh, kemarin aku memasak kebab loh ya..

Setelah selesai mencuci pakaian dan menjemurnya, kami masuk kembali ke dalam rumah. Tiba-tiba saja, dadaku rasanya sakit,seakan sesak dan ingin menangis dengan keras. Nafasku mulai tak beraturan, entah apa yang terjadi dengan tubuhku, apa karena aku kelelahan? Tapi rasanya aku sama sekali tidak melakukan hal yang berat.

Rum : dadaku sakit, (merintih)

Us : ada apa? (khawatir, lalu memapah Rum ke kursi)

Rum : (duduk) aku tidak tau, tapi rasanya aku benar-benar khawatir,

Us : khawatir? Kau seharusnya mengkhawatirkan dirimu sendiri, walau bagaimanapun kau beberapa minggu lalu masih terbaring lemah.

Rum : aku ingin bertemu Lotus, (menangis)

Us : kau kenapa sih?

Tak berapa lama, Lotus datang bersama dengan Ohm, win dan Sky juga bersama dengan mereka. Dengan sigap, aku meloncat ke tubuh Lotus yang tegap dan memeluknya dengan erat. Aku dapat menerka bagaimana wajah bingung Lotus melihat kondisiku yang mendadak.

Lotus : Ada apa sayang? Aku baru saja datang, apakah ada sesuatu yang salah?

Us : katanya, dadanya sakit, sesak dan dia ingin bertemu denganmu..

Lotus : dadamu sakit? Rum, apa kau baik-baik saja? (sambil mengenggam tubuh Rum dan mengecek tubuhnya)

Rum : ah.. (memegang dada)

YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang