-39- My Martini (+18) NC

240 25 5
                                    

POV Rum

Rembulan mala mini terasa begitu syahdu. Setelah melepas kepergiaan Moon dan Bob menuju kehidupan mereka yang baru, melepas bayang-bayang keluarga D'licht, sejenak aku ingin meringankan perasaanku. Aku membawa Lotus, mengintip sebentar pada kehidupan masa lalu yang begitu kurindukan.

Lotus : Kemana kita?

Rum : Kan sudah kubilang, ke bar. Aku punya hadiah untukmu, karena sudah menyelamatkan moon..

Lotus : Kau, aku melakukannya karena aku rasa itu memang tidak adil,

Rum : (menggelengkan kepala) aku tetap ingin memberimu hadiah,

Lotus tersenyum dengan manis, semanis gula halus yang bertabur di atas roti. Sepanjang jalan, aku memegang tangan lotus dengan sesekali menyenderkan tubuhku dengan manja. Aku tahu, ini sangat aneh, tapi rasanya aku ingin memiliki Lotus lebih dari sebelumnya. Aku benar-benar sudah menjadi serakah. Beberapa kali terlintas di kepalaku, bagaimana jika pemilik nama ini bangun dan kembali ke kehidupannya? Bagaimana jika Lotus tidak akan memaafkanku? Apakah aku benar-benar bisa kembali menjadi Rum, seperti dulu?

Papan nama salah satu bar yang terkenal sudah terlihat, dengan tidak sabar aku menyeret tubuh lotus bersamaku untuk masuk ke dalam bar itu. tempat yang hampir tidak pernah sepi itu, menjadi semakin hidup dengan music dan tarian dari orang-orang yang ingin melupakan permasalahan dalam hidup mereka.

Pelayan : Permisi, selamat malam tuan dan nyonya. Kami memiliki beberapa minuman non alcohol, cocktail, wine dan berbagai jenis minuman lainnya. (sambil mempersilahkan duduk, dan menyapa dari balik meja bartender)

Rum : (berbisik ke pelayan) Saya ingin membuat minuman sendiri, akan saya beri tip lebih,

Pelayan itu menyetujui permintaanku dan segera mempersilahkanku masuk ke dalam dapur para pengeracik minuman keras ini. Dengan gaun hitamku, aku berdiri menatap genit pada Lotus. Wajah lotus memperlihatkan rasa heran dan tidak percaya, melihatku dengan percaya diri berada di balik meja itu.

Tentunya, ini bukanlah pertama kalinya dalam hidupku, mengracik dan membuat berbagai minuman segar bagi pelanggan. Aku besar dan hidup, dari para pecinta minuman keras dari segala kelas sosial. Dengan lihai tanganku mulai bermain dengan berbagai gelas, botol dan minuman-minuman yang harus kuracik. Berbeda dengan dulu, kini aku membuat minuman memabukkan ini untuk orang yang paling aku cintai.

Dengan sekejap, dua gelas minuman siap tersaji di depan mata Lotus. Dua gelas Martini, minuman koctail yang terbuat dari gin dan vermouth yang dihiasi dengan buat zaitun. 38 persen alcohol yang terkandung di dalamnya, cukup untuk membuatnya mabuk kepayang mala mini. Ini adalah minuman yang jarang dipesan para pembeli di barku, tapi minuman yang paling senang kubuat, dan kuminum ketika aku ingin melepas sejenak permasalahan dalam hidup.

Lotus : Kau penuh dengan kejutan, bagaimana bisa kau membuat minuman alcohol seperti ini? Kau belajar darimana? (heran)

Rum : Ketika aku hanya hidup di dalam rumah dan terasing dari dunia luar, terkadang aku mencari hobi – hobi lain, untuk membunuh kebosanan. (lembut dan menggoda)

Aku berjalan keluar dari balik meja bartender, dan kembali duduk di samping Lotus.

Lotus : Apa nama minuman ini?

Rum : Martini, tampilannya sederhana, namun menggoda dan memabukkan. Buah zaitun sebagai pemanis di dalamnya, membuat tampilannya begitu unik. Benarkan?

Lotus : Aku setuju, sama sepertimu.. ketika kau menjadi dirimu sendiri, berpakaian sederhana, kau jauh lebih menggoda dan membuatku tidak bisa melepaskan bayangmu dari pikiranku. Aku harus bagaimana? (tersenyum manja)

YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang