POV RUM
Sesampainya di stasiun ibu kota, dari kejauhan aku melihat kakak Maya dan kakak Moon melambai semangat menyambutku dan Lotus turun dari kereta api. Terselip rasa kesal di hatiku, mengingat pengakuan Lotus hari itu tentang hubungannya dengan kak Maya, tapi aku tak bisa membenci kakakku begitu saja. aku harus memberi batasan dan ketegasan, karena sekarang aku adalah kekasih Lotus.
Kak Maya berjalan dengan anggunnya mendekat dan memelukku, raut wajah sedih dan khawatir ia pancarkan ketika memelukku dengan erat. Kedua tangannya memegang wajahku, lalu kembali memelukku.
Rum : Ada apa kak? (bingung)
Maya : Bagaimana aku tidak khawatir, aku menerima surat dari lotus yang menceritakan apa saja yang terjadi selama disana.. (setengah ingin menangis)
Aku berpaling menghadap Lotus yang berpura-pura seperti tidak mendengar apapun. Aku dapat merasakan pancaran kecanggungan ketika ia melihat Maya dan aku berpelukan.
Rum : Aku baik-baik saja kak, semua sudah terselesaikan.. (senyum)
Moon : Kau tahu, ketika kami membaca surat itu, rasanya jantungku hampir dibuat hancur berkali-kali.. Rose.. (khawatir)
Rum : Lotus melindungiku dengan sangat baik, Us juga merawatku dengan baik, jadi sekarang semua sudah baik-baik saja.
Kutahan sementara kata-kataku, ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya terkait hubungan Lotus dan Maya. Apalagi, Lotus memang seorang playboy yang suka bermain- main dengan gadis bangsawan.
Akhirnya aku memilih untuk tetap diam sebentar, dan mengikuti langkah kaki kak maya dan Moon. Bob juga bersama dengan kedua wanita ini, ia dengan sigap membantu membawa barang-barangku dan Us. Sebelum masuk ke dalam kereta kuda, Us datang menghampiriku.
Us : Rum, aku tidak bisa ikut dirimu dulu, akum au ke butik madam memberikan semua kain ini.. kau baik-baik saja kan? (berbisik)
Rum : tidak apa apa, selesaikan pekerjaanmu di butik dulu, istirahatlah dulu..
Us bergegas membawa semua barang-barangnya dan memesan kendaraan lain untuk membawanya ke butik. Sementara aku, kak Maya dan Moon masuk ke dalam satu kereta kuda yang sama. Lotus dan Bob masuk ke dalam kereta yang lain. Sepanjang perjalanan, aku menceritakan semua kejadian yang kualami selama di daerah timu, tentunya aku harus menyaring beberapa terutama kisah hubunganku dan Lotus. Mereka terdengar antusias, terkadang hanyut dalam kesedihan ketika aku bercerita tentang penculikanku, dan siapa dalangnya.
Beberapa kali kak maya memperlihatkan sikap keibuannya padaku, dan membuatku merasa hangat dan nyaman berada di dekatnya. Sedangkan aura positif dan polos Moon selalu sukses mencairkan suasana di dalam kereta.
Maya : maaf sebelumnya rose, sebenarnya aku tidak ingin mengganggu waktu istirahatmu, tapi besok siang Putri mahkota mengundang seluruh gadis bangsawan, termasuk dirimu dan Moon untuk hadir di pesta minum teh. (sambil memegang kedua tanganku)
Rum : Tidak apa apa, aku akan hadir...
Moon : Ini waktunya dirimu terjun ke pergaulan sosial sebagai putri bungsu keluarga D'licht...
Maya : banyak pangeran dan putra-putra menteri yang hadir dalam acara itu, tapi lebih baik kau tidak bertemu dengan mereka,
Rum : Kenapa? (heran)
Maya : Mereka adalah para pendukung dan anak buah putra mahkota, kau pasti masih ingat apa yang sudah mereka lakukan padamu dulu..
Sialan, apa aku harus menggandeng Lotus agar aku aman?
Moon : Kali ini, kita tidak bisa berlindung di belakang Lotus dan Bob, soalnya mereka harus mengurus permasalahan di kalangan Pelayan..
Rum : apa yang terjadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)
FanfictionRum (Biu) adalah seorang lelaki yang harus menyamar menjadi putri bungsu dari keluarga D'licht untuk bertahan hidup dan mendapat pengakuan dari ayahnya. namun, tak disangka ia malah jatuh cinta dengan seorang kepala pelayan, Lotus (Bible) yang tern...