Pov Rum
Sejak kedatangan madam Jane, Us, dan nyonya Riana, hariku dipenuhi dengan latihan berjalan dan bersolek. Rasanya aku hampir kehilangan sisi maskulin dalam diriku.mereka selalu menghitung mundur menuju hari peringatan yang benar-benar di depan mata. Setiap hari nyonya Riana akan mengajariku berjalan dengan menggunaka dress, dan hak tinggi. Bagaimana posisi memegang kipas, memegang cangkir teh, dan bagaimana memberikan salam kepada orang-orang. Aku juga harus menghafalkan nama dan wajah orang-orang berpengaruh di negara ini, setidaknya 70 persen diantaranya.
Selain itu, semakin dekat menuju hari peringatan, semakin banyak dress yang harus kucoba. Belum lagi, Us akan memasangkanku berbagai masker, lulur, pewangi dan melakukan spa hampir setiap hari. Dia juga merawat rambutku agar tidak cepat rusak, dan memberinya pewangi hampir setiap hari. Bahkan tanganku yang biasanya kugunakan untuk meracik minuman beralkohol, dan berkelahi dengan pengunjung yang membuat ulah. Sekarang, harus selalu mendapatkan perawatan hingga semulus porselen.
Us : hari ini aku membawa 20 dress dengan berbagai warna, mana yang akan kelihatan sempurna untukmu, ya..
Rum : sepertinya mendandaniku sekarang menjadi hobimu, (nada bicara malas)
Us : Hei, kau harus terbiasa mengecilkan suaramu, agar terlihat lebih feminim
Rum : ya, aku tahu... (merubah suaranya menjadi seperti perempuan)
Us : ah, bagaimana dengan dress ini, coba pakai.. (sambil mengambilkan dress berwarna pink pastel)
Aku langsung mengambilnya dan mencobanya, sekarang bahkan aku sudah bisa memakai dress ini sendiri. Aku juga mulai terbiasa dengan rambut panjang ini, sebelumnya, bahkan aku hampir memakan rambutku sendiri. Setelah aku memakai dress, Us akan memeriksanya dengan memutar tubuhku. Jika dirasa sudah sesuai dengan yang diinginkan, ia akan mendudukanku, lalu merias wajah dan menata rambutku.
Hari ini aku akan berlatih menari dengan nyonya Riana di aula rumah utama. Chan telah mengatur agar tidak ada pelayan yang bekerja atau berkeliaran di sekitar aula.
Riana : lusa adalah hari peringatan, jadi kita akan mematangkan kembali latihan tarian klasik, kau akan dipasangkan dengan Chan selama latihan. ( berjalan kea rah rumah utama)
Setiap kali aku harus ke rumah utama, mereka akan memasangkan jubah hitam panjang untuk menutupi wajah dan tubuhku. Mereka tidak ingin ada yang melihat wajahku sebelum hari peringatan. Sesampainya di Aula tari, madam jane akan memastikan rambut dan riasanku masih sempurna. Sedangkan nyonya Riana akan mempersiapkan music dan memberiku ancang-ancang untuk memulai tarian. Menari adalah sesuatu yang kusukai, tapi tidak dengan tekanan – tekanan ini.
Suara biola mulai terdengar, dibarengi dengan suara instrument lainnya. Chan sudah bersiap dengan sepatu dansanya yang nyentrik, dan jas putihnya. Kami saling memberi hormat, dan Chan memberi tangannya untuk memulai tarian klasik yang kaku ini. Dibanding tarian yang kutarikan dengan penari di pusat kota, tarian ini lebih mudah dan tidak terlalu banyak gerakan. Hanya saja, semua tergantung siapa yang menjadi pasangan dansa. Jika aku mendapat pasangan yang payah dalam menari, matilah setiap jari kakiku yang habis diinjak-injak.
Sejujurnya aku sama sekali tidak nyaman menari denggan menggunakan sepatu high heels seperti ini, bahkan awalnya kakiku sampai berdarah. Tapi berkat saran dari nyonya riana dan desain sepatu yang tepat oleh madam jane, aku bisa mengatasinya sekarang. Tarian kami semakin mengalir, dan mulai semakin masuk ke dalam ritmenya. Hingga sekitar 15 menit kami menari, akhirnya tarian berakhir.
Us : Wah, tidak kusangka kau sangat hebat. (sambil bertepuk tangan)
Riana : diantara semua yang kuajarkan padamu, hanya pelajaran menari yang sangat cepat kau serap, bagus (sambil menepuk-nepuk kipas di tangannya)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)
FanfictionRum (Biu) adalah seorang lelaki yang harus menyamar menjadi putri bungsu dari keluarga D'licht untuk bertahan hidup dan mendapat pengakuan dari ayahnya. namun, tak disangka ia malah jatuh cinta dengan seorang kepala pelayan, Lotus (Bible) yang tern...