Pov Rum
Segelas teh hangat tersedia di atas meja, dengan beberapa kue manis yang siap untuk dinikmati pagi ini. Biasanya aku akan sarapan dengan Lotus, tapi hari ini aku memilih untuk menikmati sarapan ringan sendirian di kamar Us. Aku tidak perduli dengan pemandangan pagi yang tidak bisa kunikmati dari balik jendela besar di kamarku lagi, atau pemandangan manis dari Lotus yang menyuapiku makanan. Persetan dengan romansa di pagi hari, aku hanya mencoba menikmati setiap hembusan nafasku yang tenang di pagi hari. Sesekali aku menutup mataku, dan menikmati harus aroma kue yang manis menyengat di hidungku.
Us masuk ke dalam kamar dan memandangku dengan tatapan aneh, seakan belum pernah melihatku dengan tatanan bak perempuan bangsawan sesungguhnya.
Us : Kau kerasukan apa, sampai berlagak seperti putri bangsawan di pagi hari seperti itu? (heran)
Rum : Bukannya aku memang putri bangsawan? Aku anak haram seorang bangsawan, jadi aku masih bisa dibilang bangsawan kan..
Us : Hah.. hah.. (speechless)
Rum : Us.. (berhenti sejenak)
Apa yang dilakukan lotus pagi ini? Apa dia sudah sarapan? ( nada lemah lembut penuh kekhawatiran yang disembunyikan)
Us : Dia sudah berangkat ke desa, sepertinya kesepakatannya sudah fix, jadi semua akan segera selesai..
Rum : Pada akhirnya semua tugasku diselesaikan olehnya, aku benar-benar tidak berguna. (lemas)
Us : Kau bukannya tidak berguna, kau hanya selalu sial..
Aku hanya tersenyum sarkas mendengar kata-kata Us, seakan mengiyakan diri sendiri betapa sialnya hidup yang kujalani selama ini.
Hari ini aku meminta us untuk mendandaniku berbeda dengan biasanya. Dia mengeriting rambutku, memakaikan gaun yang ia beli dari para pengrajin kain, dan memasangkan aksesoris yang gemerlapan. Bahkan Us memuji wajahku yang sangat cantik dengan berbagai perhiasan dan gaun itu.
Mulai hari ini, aku akan merubah diriku seperti boneka keramik tak bernyawa di depan Lotus. Aku tidak bisa lagi menggunakan hatiku, aku tak ingin menghancurkan hatiku semakin parah. Sudah cukup apa yang kudengar semalam, dan aku harus menghadapi realita yang ada tentang kami. Dia hanya kepala pelayanku, dan aku hanya anak haram.
Sial, tanpa sadar air mataku jatuh ke dalam cangkir teh yang baru saja kuminum. Segera kudongakan kepalaku, agar tangisku tidak semakin mengalir, aku tidak ingin menangis lagi. Us hanya melihatku dengan tatapan khawatirnya, seakan dia juga merasakan sakit yang kurasakan. Apa itu cinta? Persetan dengan cinta, persetan dengan semua tentang Lotus. Lotus sialan!!!!
Ketika matahari mulai semakin meninggi, Us mengajakku untuk melihat pengrajin kain yang ia panggil ke penginapan hari ini. Dia ingin aku ikut menilai beberapa sample yang akan ia bawa, dan beberapa motif yang mungkin cocok untuk edisi pagelaran busana mendatang. Tentu saja, tawaran itu tidak akan kusia-siakan, aku mengikuti Us turun dengan berhati-hati.
Sejenak para perempuan pengrajin yang menunggu di teras Penginapan terdiam ketika aku datang mendekati mereka. Beberapa dari mereka berbisik – bisik dan memuji kecantikanku yang berbeda dengan gadis-gadis desa lainnya. campa diam –diam juga ikut bersamaku, untuk melihat beberapa kain yang dipamerkan oleh pengrajin.
Ibu pengrajin 1 : Oh cantik sekali, aku membuat gaun itu 2 tahun lalu, dan begitu sempurna di pakai oleh nona...
Us : terima kasih banyak ibu, kain yang ibu tenun benar-benar luar biasa...
Ibu pengrajin 2 : Tolong lihat kain saya juga nona, ini begitu lembu dengan berbagai corak yang indah, cocok sekali untuk pernikahan nona..
Rum : Maaf ibu, saya..
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)
FanfictionRum (Biu) adalah seorang lelaki yang harus menyamar menjadi putri bungsu dari keluarga D'licht untuk bertahan hidup dan mendapat pengakuan dari ayahnya. namun, tak disangka ia malah jatuh cinta dengan seorang kepala pelayan, Lotus (Bible) yang tern...