-4- Titik balik (18+)

534 41 3
                                    



POV Lotus

Semalaman aku berusaha menyelinap ke dalam rumah singgah, sayangnya tidak ada hasil yang bisa kudapat. Aku hanya berhasil melihat beberapa pelayan membawa makanan dari rumah utama ke rumah singgah, tapi aku tak berhasil masuk untuk mengambil informasi. Sial , andai aku tahu mereka hanya mengantarkan makanan hingga sampai di ruang tamu saja.

Kutaruh tanganku di meja kerjaku, kembali dengan pakaian kepala pelayan. Para pelayan junior dan asistenku mulai masuk ke ruangan kerja satu persatu, keheranan, ini terlalu pagi bagiku untuk ada di kantor.

Bob : tumben kau sudah ada mejamu?

Lotus : aku semalam lembur,

Bob : Hah, rasanya tidak ada pekerjaan mendadak yang harus diselesaikan.

Lotus : aku mengerjakan pekerjaan untuk bulan depan.

Bob : Wow.. aku mengagumi sifat rajin dan kerja kerasmu

Bob berjalan ke meja yang tepat berada di sebelah mejaku, dia adalah salah satu asistenku yang paling kompeten, meskipun sifat dan sikapnya unik. Hampir semua pekerjaan dikerjakan dengan rapi dan tepat waktu, tidak ada yang melebihi waktu yang ditentukan. Dia juga memegang tanggung jawab sebagai kepala pelayan khusus nona Moon, sangat cocok dengannya.

Bob : akhir- akhir ini, nona moon banyak berbelanja gaun dan aksesoris yang lucu. Tapi taka pa, karena dia terlihat semakin imut dan cantik... hah...

Aku memutar bola mataku bosan, dia selalu memuji nona moon berlebihan. Karena pengeluaran nona moon, aku dan bagian keuangan yang selalu dibuat pusing mengelola keuangan seisi rumah. Meskipun D'licht keluarga yang kaya raya, tetap saja dana untuk pemeliharan rumah dan kebutuhan rumah berikut penghuninya tetap dibatasi. Inilah keuntungan sebagai kepala pelayan, aku jadi tahu informasi keluar masuknya dana keuangan, meskipun tidak secara keseluruhan. Semua data keuangan dipegang oleh Chan.

Aku merasa seluruh tubuhku tengah pada puncak kelelahannya, dan aku memutuskan untuk beristirahat sejenak.

Lotus : kalian bisa menyelesaikan pekerjaan kalian, sebelum pukul 6 sore. Aku akan beristirahat dulu, mungkin akan sedikiti lebih lama..

Bob : apakah kau sakit? Butuh bantuan ke dokter?

Lotus : tidak, aku hanya butuh istirahat

Aku keluar dari ruangan kantorku, dan mulai berjalan – jalan di sepanjang lorong menuju taman belakang. Rasanya begitu membosankan, selama satu tahun aku sudah berada di tempat ini, tapi tak terlalu banyak informasi yang bisa digali. Jhone D'licht benar-benar orang yang penuh kehati-hatian, lebih parahnya lagi kepala asistennya, Tachan. Aku berhenti sejenak di kursi dekat kolam ikan, dan aku duduk di sana sejenak. Pikiranku mulai menjarah ke dasar kolam yang dipenuhi ikan koki berbagai warna, belum lagi beberapa helai daun yang jatuh dan bergoyang-goyang di atas air kolam. Mataku terus terpaku menatap air kolam itu, hingga pantulan sesosok wanita membuyarkan perhatianku.

Lotus : Nona maya, (tersentak sambil berdiri, dan membungkuk)

Maya : apa yang kamu lakukan disini? (berjalan mendekati Lotus)

Lotus : hanya mencoba mengistirahatkan diri,

Maya : dengan melamun? Apa yang kau fikirkan?

Lotus : bukan sesuatu yang penting, bagaimana dengan anda nona?

Maya : (berjalan sambil memegang tangan Lotus, seakan mengajaknya ke suatu tempat) hanya mencoba mencari kesenangan,

Lotus : Ah, sepertinya kesenangan itu, berhubungan dengan kita... (mengikuti langkah maya)

YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang