-19- Godaan

232 32 1
                                    



Pov Rum

Kami berjalan menaiki tangga berdua,menuju kamar kami yang berada di lantai atas. Aku tahu, pandangan Lotus sama sekali tidak beranjak dari tubuhku, bahkan ia memegang bajuku dan berjalan seperti anak kecil yang mengikuti ibunya. Sesekali aku melirik kea rah lotus yang masih berjalan pelan dengan wajah polosnya. Ah... dia benar-benar manis, baru kali ini aku ingin mencubit pipinya yang sedikit mengembang itu. apa benar kau kepala pelayan yang 3 tahun lebih tua dariku? Saat ini aku seperti melihat sosok manja Lotus.

Sesampainya kami di depan kamar, aku berhenti sejenak dan melepas tangan lotus yang masih memegang bajuku. Aku menatapnya dengan gemas, sembari memiringkan kepalaku dan menyenderkan tubuhku di pintu. Lagi-lagi, dia memesan kamar untuk kami berdua, seperti pasangan suami istri yang berbulan madu.

Rum : Apa ada sesuatu yang ingin kau jelaskan soal kamar ini? (menggoda)

Lotus : aku akan tidur di kamar Us, ah tidak, aku akan tidur di lantai bawah saja,

Rum : kenapa tidak memesan satu kamar lagi saja?

Lotus : kamar semua sudah dipesan, ini penginapan kecil, jadi kamarnya terbatas.

Rum : jadi kau mau tidur dengan Us? (mengangkat salah satu alis)

Lotus : Emm... anda mau tidur dengan saya? (gugup)

Lucunya, Rasanya aku ingin memakan Lotus kali ini. Aku seperti punya anak anjing yang sangat imut dan lucu.

Rum : tidur di kamar saja, kau sudah tahu aku siapa, jadi aku tidak perlu terlalu takut denganmu.

Lotus : Soal apa yang kita lakukan malam itu... ah..

Rum : Tenang, apa kau takut aku hamil? (sambil tertawa)

Aku dapat melihat wajah kaget Lotus mendengar kata-kataku, yah, jika dikatakan aku sakit karena malam itu, sepertinya itu benar. Dia memang sudah melukai kebanggaanku sebagai lelaki, tapi saat ini, perasaanku sedikit banyak sudah berbeda terhadap Lotus. Aku sudah memaafkannya.

Lotus membuka pintu kamar kami, dan masuk terlebih dulu ke dalam kamar. Tubuhnya yang masih setengah kering, terlihat sexy di mataku.

Rum : mandilah dulu, bersihkan tubuhmu. Kau tahu, baumu sudah seperti mayat yang baru bangun dari kuburannya. (sambil berjalan kea rah ranjang Kasur)

Dia bergumam kesal dengan kata-kataku, tapi aku sama sekali tidak bisa mendengar apa yang dia katakan. Dia langsung menurutiku untuk mandi, meskipun tetap dengan sedikit menggerutu kecil yang menggemaskan. Aku menunggunya selesai mandi, hingga Us masuk ke dalam kamarku dengan suara yang tidak kalah ributnya.

Us : Haiiihh... kenapa kau meninggalkan aku di bawah, kau lupa ada aku? (menggerutu kesal)

Rum : Maaf, aku panic melihat kondisi Lotus tadi,

Us : Kau panik? Auhhh... lihat semua barang-barang yang harus kubawa, kurang ajarnya, dua lelaki yang tadi bersama Lotus sama sekali tidak membantuku, mereka menghilang dengan cepat. (dengan suara keras)

Rum : Bisakah kau mengerem suaramu? Aish..

Us : Kenapa ? kenapa? Aku tetap kesal tahu..

Rum : Lotus, apa kau mendengarku? Dimana kunci kamar untuk Us, (berteriak)

Lotus : Maaf, ada di atas meja di samping Kasur.

Us : (mendekati Rum) kalian benar-benar seperti suami istri, hiii... pemandangan yang membuat merinding, (menggoda)

YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang