-25- Badai (2)

198 28 3
                                    


Pov Lotus

Pandanganku tak bisa kulepaskan dari kehadiran Rose, di tengah ketegangan pertarungan ini. Kemarahan masih meluap dengan besarnya, sementara Rose yang sudah setengah mabuk seakan tak perduli dengan kemarahanku, dan menikmati pertarungan ini. Akhirnya aku meluapkan kekesalan dan kemarahanku pada musuh – musuh di depanku. Aku tahu rose ahli dalam bela diri, tapi itu sama sekali tidak menutup fakta bahwa dia masih belum sembuh benar.

Pembunuh 1 : Ternyata kau berada disini, Lotus! Aku selalu menantikan pertemuan langka ini.. (bisiknya sembari menyerang)

Lotus : Aku sama sekali tidak peduli, (dingin, sembari menangkis setiap serangan dengan mudah)

Rose : Siapa yang mengirim kalian? (setengah mabuk)

Jeff : Hei, perhatikan langkahmu!! ( melindungi Rose dari serangan mendadak di arah kirinya)

Rum : Terima kasih, (bisiknya lembut pada Jeff)

Perlakuan Rose pada Jeff membuatku semakin naik pitam. Aku tidak suka, bagaimana rose berbicara dengan suara lembut pada Jeff, tidak, seharusnya itu hanya dilakukan padaku. Tapi aku tidak bisa bertindak seenakku di tengah pertarungan ini, atau nyawa kami bisa jadi taruhannya.

Sekitar 20an pembunuh bayaran yang menyerang kami berhasil kami lumpuhkan, dan Rose dengan lincahnya mampu menjadi pedang rahasia kami. Aku bangga padanya, dia selalu mengejutkanku. Tapi, tetap saja aku merasa marah padanya, dengan sikapnya hari ini. Aku langsung menggenggam tangannya, dan menyeretnya keluar dari Bar yang mendadak menjadi ladang perang ini. Kami bertiga menuruni tangga yang dipenuhi dengan jasad-jasad yang bergelimpangan. Tangan Rose yang kugenggam mendadak terasa dingin, dan bergetar.

Rum : Apa mereka semua mati? (dengan nada lembut, penuh ketakutan)

Aku menoleh, dan kudapati sosok Rose yang menunduk dengan mata yang dipenuhi dengan air mata. Jika kuperhatikan, Rose memang suka bertarung, tapi dia tidak pernah membunuh musuhnya. Dia adalah seorang lelaki dengan hati yang lembut, nakal, dan menggemaskan.

Lotus : Apa kau takut? (menggenggam wajah Rum dengan lembut) pegang tanganku, dan tutup matamu.. okay!?

Rose menganggukkan kepalanya, dan berjalan melewati tumpukan tubuh yang sudah tak bernyawa itu. di saat seperti ini, sejenak amarahku mereda. Aku tidak bisa melihat Rose ketakutan, atau gelisah.

Dengan cepat Jeff mengambil salah satu mobil yang ditinggalkan pemiliknya, lengkap dengan kunci yang masih menempel. Dia langsung masuk dan mulai menyetir mobil itu mendekatiku dan Rose yang sudah menunggu di Pelataran.

Lotus : Sekarang buka matamu, kita sudah di luar (mengelus rambut Rum)

Rum : Kau masih berhutang penjelasan padaku, (kesal)

Ya tuhan, dia mulai memancing amarahku lagi.

Dengan dingin, aku melepaskan genggaman tanganku dan masuk ke dalam mobil. Rose mengikuti di belakangku dengan wajah bingungnya.

Lotus : Seharusnya kau tidak kesini, Rose!! (Judes)

Rum : AKU..? seharusnya aku yang bilang seperti itu,tuan Lotus!! (jengkel)

Lotus : Kau masih sakit, dan kau minum bir sebanyak itu, ( dengan nada yang semakin tinggi)

Rum : Oh, Jadi kau mempermasalahkan itu... ada yang jauh lebih penting daripada aku yang minum ini, siapa wanita itu? hah... (teriak)

Jeff : tuan dan nyonya, (sindir) bisa akhiri pertengkaran kalian, aku merasa tertekan disini

Aku menghela nafas panjang, menyusun emosiku agar lebih tertata. Aku benar – benar kecewa dengan Rose, dia tidak mempercayaiku. Hal yang lebih kukhawatirkan, apakah dia mendengarkan percakapan kami berempat? Jika benar dia mendengarkan, artinya dia sudah tahu misiku sebenarnya. Ini Gawat!!!

YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang