-18- Takut

205 32 3
                                    



POV Lotus

Hujan semakin lebat, hingga pepohonan sudah tak lagi terlihat dengan jelas. Masih menunggu, dalam dingin dan berisiknya suara hujan yang disertai angin dingin. Jeff dan Ohm merebahkan tubuh mereka di atas sofa yang luas itu, sofa berwarna krem. Mungkin mereka sudah kekenyangan menghabiskan semua makanan dan minuman yang tersaji di atas meja, tanpa menggubris keberadaanku yang masih bertanya-tanya, tentang perasaan yang melintas tadi.

Malam mulai datang, dan lebatnya hujan semakin tinggi. Aku masih menatap keluar jendela, mencemaskan sesuatu yang belum jelas. Ah.. aku hanya bisa berdoa, agar Rose tidak nekat berangkat hari ini.

Penduduk : (berlari dari kejauhan dengan membawa lentera dan membunyikan tanda peringatan mendekati arah penginapan) ADA LONGSOR... ADA KORBAN...

Aku bergegas lari keluar, menghampiri sekumpulan pria yang sudah berada di lantai bawah penginapan. Mereka berbicara dengan salah satu pegawai penginapan, dan beberapa tamu yang juga ingin tahu tentang apa yang terjadi.

Penduduk : Apakah ada tamu kalian dalam perjalanan kemari hari ini? (terengah-engah)

Pegawai : ada beberapa, tapi kami sudah mendapat kabar kalau mereka membatalkan untuk check ini hari ini, dan menundanya besok.

Penduduk : Maaf bisa minta tolong dipastikan kembali, karena ada sebuah mobil penumpang yang tertimbun longsor di sisi barat bukit.

Pegawai : apakah anda sudah memastikan bahwa mereka kemungkinan tamu kami?

Penduduk : Iya, kami menemukan kartu reservasi penginapan ini, dengan nama Ro...kartunya sudah rusak sebagian.

Mendengar kata Ro, jantungku seakan berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Sesak, aku merasakan kepanikan yang hebat, bayangan-bayangan buruk silih berganti dalam pikiranku. Harusnya aku tidak berangkat sendiri, bagaimana jika itu benar rose?

Lotus : Maaf tuan, boleh saya tahu, berapa orang yang menjadi korban? Dan bagaimana kondisi mereka?

Penduduk : Korban meninggal seluruhnya, mereka berjumlah 3orang.

Lotus : Tolong dijelaskan lebih spesifik, pak.

Penduduk : 3 orang, tapi satu diantaranya memakai pakaian seperti perempuan.

Penduduk2 : Benar-benar, karena jasadnya hancur dan tercerai berai, kami tidak bisa memastikan jenis kelaminya. Hanya saja, satu diantaranya berpakaian perempuan.

Aku terduduk di tangga, sembari memegang wajahku. Sakit, kepalaku benar-benar sakit, apa ini jawaban dari perasaan aneh yang sejak tadi kurasakan? Jeff dan Ohm, datang dari lantai atas mendekatiku yang masih terduduk lemas, di atas anak tangga.

Lotus : Antarkan saya ke sana, ke tempat itu sekarang, saya harus memastikan sendiri.

Sekumpulan pria tersebut menyetujui permintaanku dan membawaku serta Jeff dan Ohm ke lokasi longsor. Kami bersama-sama berjalan melewati ganasnya badai yang masih tidak menunjukkan tanda reda.

Ohm menepuk pundakku pelan selama perjalanan, tanpa kata, dia tahu bagaimana kalutnya aku saat itu. Jeff terus berdiskusi dengan beberapa orang yang berjalan bersama kami, tentang seberapa parah kondisi lokasi di tempat itu. sedangkan aku hanya berjalan secepat yang aku bisa, tanpa berbicara, tanpa menunjukkan ekspresia apapun. Aku menahan semua pemikiran-pemikiran buruk yang datang silih berganti, kembali aku menata hati dengan berbagai kemungkinan –kemungkinan terbaik yang bisa aku jejalkan untuk meredakan kalutku.

YOU ARE MY MARTINI (BIBLEBUILD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang