Bagian 29 : Panas

5.2K 864 70
                                    

Play song :

Charlie Puth ft Selena Gomez - We Don't Talk Anymore

Charlie Puth ft Selena Gomez - We Don't Talk Anymore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Inget ya, Ngit, ini namanya brush. Brush yang kecil ini buat eyeshadow, yang agak gede buat bedak. Nah, yang bulet-bulet ini namanya sponge, ini buat ngebaurin foundation."

Langit yang sedang ngulik-ngulik alat makeup Luna bertanya. "Foundation? Foundation yang mana dah?"

Luna berdecak, lalu mengambil foundation nya. "Ini. Yang ini! Inget, ya! Jangan sampe pecah. Mahal tahu!"

Langit mengambil foundation di dalam kemasan kaca itu sambil menelitinya. Dia mengangguk mengerti, kalau dilihat sih memang dari brand terkenal. "Gue ganti kalau jatoh."

"Bener ya lo?"

"Iya, iya!"

"Coba ulang, Ngit, ini gunanya buat apa?" tanya Rhea sambil menunjuk brush eyeshadow.

"Ini..." Langit menggantungkan ucapannya, berpikir. "Buat eyeshadow, kan?"

"Oke, pinter!" Rhea berucap senang. Sepertinya Langit bisa dipercaya.

Langit tersenyum senang juga, lalu mengangkat tangan. "Tos dulu dong!"

Rhea terdiam dalam beberapa saat, menatap wajah Langit dan tangan itu bergantian.

"High five!" ucap Langit menyadarkan Rhea. Gadis itu tersenyum kemudian membalas tangan Langit hingga berbunyi clap. "Kita 'kan satu tim, jadi harus kompak." Sambungnya.

"Oke."

Begitu panitia mengatakan seluruh peserta untuk segera memasuki lapangan, peserta lantas datang dan duduk saling berhadapan dengan pasangan masing-masing. Saat memasuki lapangan tadi, Rhea melihat Nagara berjalan bersebelahan dengan Laura dan duduk terhalang dua pasangan di belakangnya. Rhea tidak ambil pusing, lagi pula ini hanya sebuah perlombaan.

Langit tersenyum miring pada Nagara yang tanpa sengaja bertatapan dengannya. Langit baru saja mengibarkan bendera peperangan.

"Oke, perlombaan dimulai!"

Langit kembali fokus pada Rhea yang duduk di hadapannya. Dia menggeser kursi selangkah lebih dekat pada Rhea, jarak mereka hanya terpaut beberapa jengkal saja. "Gue harus mulai dari mana?" tanya Langit.

"Gue juga gak terlalu bisa makeup sih, tapi kayaknya dimulai sama foundation." Rhea memberi saran.

"Oke." Langit mengambil botol kaca branded yang Luna wanti-wanti tadi, mengeluarkannya sedikit ke telapak tangan, lalu dioleskan pada wajah Rhea.

"Jangan kebanyakan,"

"Iya, iya." Langit mengambil brush powder. "Eh, bukan pake ini, ya?"

"Ih, elo!" Rhea tak marah, dia hanya tertawa. Hal itu membuat Langit ikut tertawa.

GHOST ROOMS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang