Bagian 54 : Pergi dan Menghilang

4.1K 514 20
                                    

Siap baca??😞

..

Rhea menunggu di ruang tunggu operasi ditemani ketiga teman Nagara dan juga ketiga temannya yaitu, Dona, Luna, dan juga Siera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rhea menunggu di ruang tunggu operasi ditemani ketiga teman Nagara dan juga ketiga temannya yaitu, Dona, Luna, dan juga Siera. Ketiga gadis itu langsung datang ke rumah sakit ketika mendengar kabar ini dari Alfa. Sedangkan Papa Nagara sedang perjalan ke Indonesia, saat Alfa kabari tadi Papa Nagara tengah perjalanan bisnis ke Amerika. Mungkin esok hari Papa Nagara akan sampai.

Rhea tiada hentinya berdoa untuk kesembuhan Nagara. Rhea sempat dibuat ketakutan yang luar biasa ketika Nagara mengalami henti jantung saat di ambulance tadi. Untung saja detak jantung Nagara kembali lagi setelah diberi penanganan oleh paramedis.

Terhitung sudah 2 jam operasi Nagara berjalan. Selama 2 jam itu Rhea tidak pernah beranjak sedikit pun, dia tetap berdiam diri sambil terus berdoa.

"Rhe," Luna memanggil.

Rhea tidak menoleh sedikit pun.

"Ganti baju dulu, yuk? Celana sama baju lo penuh darah." sambung Luna.

Memang baju dan celana Rhea penuh dengan darah Nagara, terutama bagian celananya saat menopang kepala Nagara tadi.

Rhea menggeleng.

"Rhe..." kali ini Dona yang bersuara. "Kak Nagara pasti baik-baik aja, oke?"

Rhea tidak menjawab, hanya terdengar suara isakan dari Rhea yang menunduk.

Siera menoleh ke arah Alfa, Zidane, dan Nafi yang tampak cemas melihat kondisi Rhea, Siera menggeleng pelan untuk memberitahu kondisi Rhea yang masih sangat terguncang.

Tiba-tiba seorang suster keluar dengan tergesa-gesa, sepertinya hendak mengambil kantung darah untuk pasien di dalam yang kekurangan banyak darah akibat pendarahan hebat. Rhea semakin cemas dan tidak enak perasaan.

"Lun.." Rhea menggenggam erat tangan Luna yang duduk di sebelahnya. Luna dan Dona dengan sigap merangkul bahu Rhea untuk menguatkan.

"Gapapa, Rhe. Kak Nagara pasti sembuh."

Rhea terus mencoba untuk berpikir postif dan membuang jauh-jauh hal yang tidak diinginkan di dalam kepalanya. Doa tidak kunjung putus. Rhea bahkan melewatkan makan malamnya hari ini. Dia tidak merasa lapar sama sekali, padahal Siera sudah membelikan makan malam untuk Rhea tadi.

5 jam berlalu. Pintu operasi akhirnya terbuka dan seorang dokter datang dengan seragam operasi kamarnya. Dokter menjelaskan jika operasi Nagara berjalan lancar meskipun saat berjalanannya operasi tekanan darah Nagara sempat menurun akibat pendarahan. Saat ini kondisi Nagara kritis, Nagara mengalami koma.

"Meskipun harapannya kecil, kita doakan semoga pasien agar dapat sadar dan kembali sehat." ucap dokter itu sebelum akhirnya meninggalkan Rhea dan teman-temannya.

GHOST ROOMS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang